Six

1.8K 246 8
                                    

Kyungsoo meraih sebuah album berwarna hitam dan biru langit yang sudah memudar, perlahan ia membuka halaman per halaman.

Ia tersenyum miris. Mengelus foto yang terdapat seorang gadis sekitar 15 tahun sedang duduk dibawah pohon, menatap ke kamera dan tersenyum. Kyungsoo begitu mengingat dialog pada saat itu, waktu itu, hari itu, jam itu, dan detik itu.

"Ya, Kim Naira!"

Spontan gadis itu menoleh sembari tersenyum.

CEKREK

Ia terkaget mendegar suara itu. "Oppa!"

Dan Kyungsoo tertawa.

Tes.

Katakan Kyungsoo lemah, katakanlah.

Ia menangis karena sekelebat memori mengahmpirinya.

Rindu. Rindu terhadap oranh yang ada difoto itu.

Physicly she is in here. But not her real heart.

"Menyedihkan." Ucap Kyungsoo sambil tertawa miris.

* * *

"Ya Kim Naira! Kau bodoh atau apa ha?! Tanpa dosa kau menyenggol tumpukan piring, dan sekarang kau lihat kan!? Lihat kan!? Bersihkan pecahan piring ini dan langsung pergi ke luar. Jangan masuk sebelum kuperintahkan!"

"Nde, Chef"

Naira segera membersihkan pecahan piring itu. Dan membuangnya.

Ia duduk disalah satu bangku diluar. Ia menghela napas.

Tadi, kepalanya pusing ketika ia ingin memegang kepalanya, tak sengaja tangannya menyenggol tumpukan piring.

Kepalanya kembali berdenyut.

"BODOH KAU! LIHAT APA YANG KAU LAKUKAN BOCAH! MATI SAJA KAU! KELUAR DARI RESTAURANTKU"

"Arghh"

"Ini makanan, aku rasa kau lebih membutuhkannya. A.. aku melihat kau terjatuh didapur saat aku memesan, dan mmm... makanlah"

"Aww..." Naira meremas kepalanya kesakitan.

"NAIRA! APA YANG KUKATAKAN SOAL MEMBERIKAN MAKANAN KEPADA ORANG SEPERTINYA?!"

"Aku Kyungsoo. Kau?"

"Chef?"

Kepala Naira masih berdenyut, "Kenapa kepalaku sakit lagi? Terakhir aku merasakannya 2 tahun yang lalu"

Naira menghela napas. "Mengapa ada Chef Kyungsoo dibayangan itu?"

* * *

"Mengapa kau menyenggol piring itu?"

Naira menunduk, tak berani menatap wajah Kyungsoo.

"Jawab Naira"

"Kepalaku sakit chef"

Kyungsoo menyilangkan kedua tangannya didepan dada. "Kau bercanda hm?"

"Aniyo. A...aku tidak bohong"

Puk

Kyungsoo menempelkan tangannya kedahi Naira. "Kau sakit?"

Pipi Naira panas. "Aku tidak tau"

"Wajahmu merah, Naira. Kau sakit"

"Chef aku..."

"Ayo pulang"

* * *

Naira duduk disofanya, sesekali melirik kearah Kyungsoo yang sedang memasaka didapurnya. "Chef..."

Lucky OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang