Eleven

1.1K 185 16
                                    

"Bantulah ia mengingatnya"

Kyungsoo mendecak, "tanpa kau suruh aku sudah pasti melakukannya"

"Bukan itu" Namjoon membalik tubuhnya menghadap Kyungsoo, "Bawa kenanganmu kembali. Siapa tau itu membantunya. Mengingatnya, karena bisa saja ia pernah merasa melakukan hal yang sama. Usahakan memori kalian berdua"

Kyungsoo mengangguk dengan mata masih setia berada di tv. Lalu, ia menoleh ke Namjoon. "Kau sangat pintar" ucap Kyungsoo lalu menepuk pipi Namjoon. Segera berdiri dan melambaikan tangan. "Aku pulang dulu"

*







"ANJINGGG~~~" Chanyeol berteriak senang saat melihat Kyungsoo menggendong anjing kecil berwarna coklat.

Chen tertawa dan membisikki Naira "Kupikir ia memanggil kyungsoo anjing"

Naira ikut tertawa, "Chef anjing siapa itu?"

Kyungsoo tersenyum, "Milikku, namanya Machi"

Machi?

Dahinya menyerngit, kepalanya terasa pusing. Ia memegang keningnya. "Naira."

Kyungsoo memanggilnya, Naira memiringkan kepalanya, "Yeah?"

Kyungsoo menggeleng pelan dan mengusap kepala Machi. Naira perlahan mundur kembali kedalam dapur dan meminun segelas air.

Ia mengusap tengkuknya dan mengikat rambutnya. Melirik kearah Chanyeol yang sedang memeluk Machi. Naira merasakan merinding disekujur tubuhnya.

"Kau kenapa?" Ucap Kyungsoo sambil melihat papan tulis yang berisi list makanan yang hampir habis. Naira menatap pria itu lalu menghela napas. Dan ia menjawab "Entahlah, aku merasa tidak asing dengan anjingmu. Entah ini dari masa laluku atau apa."

Kyungsoo diam, tangannya bergerak untuk menceklis beberapa makanan. "Kau mau ikut?"

"Kemana?"

"Belanja, bahan makanan. Sekaligus mengajak anjing itu jalan jalan"

*








Naira memegang tali yang menahan Machi untuk lari menjauh dari dirinya dan Chef Kyungsoo. "Machiii~"

Anjing itu menjawab dengan lompatan dan gonggongannya. Ia mengendus kesana kemari, ekornya tak berhenti bergerak. "Kita tidak membeli ikan hari ini?" Tanya Naira. Tentu saja Kyungsoo menggeleng. "Aku akan pasta daging malam ini"

"Aigooo machi yaa~" ucap Naira begitu melihat Machi sedang memakan sebuah kue. Lalu membungkuk kearah seorang pria penjual kue, "Ghamsahamnida, ahjussi~"

"Kyungsoo yaa" panggil Ahjussi itu, Kyungsoo yang sedang membayar sebuah daging menolehkan pandangnya dan tersenyum ramah pada ahjussi itu, "Oh annyeong haseyo~"

"Sudah berapa tahun kau tidak kesini? Astagaa"

"6 tahun kurasa. Kau masih berjualan disini paman? 9 tahun lamanyaa"

Paman itu mengangguk, "Kulihat kau membawa Naira, apa dia sudah sembuh?"

Senyum Kyungsoo menghilang, Naira menatap paman itu bingung. "Naira, bisa kau membeli sayuran ini disana? Aku akan menyusulmu" ucapnya sambil menyerahkan list serta uang.

"Biar kupegang Machi" ucap nya lagi.

Naira mengangguk patuh, dan berjalan menjauh. Merasa aneh dengan perkataan paman itu.

*






"Jadi selama bertahun tahun lamanya iya belum sembuh?" Kata paman itu sambil membalik kue. Kyungsoo mengangguk, "Tapi sekarang ada aktivitas dalam otaknya yang membuat memori kembali."

Paman itu mengangguk, "Dia sangat manis dari dulu, tapi kulihat sepertinya ia menjadi sangat kurus, diet ketat hm?"

Kyungsoo mengigit Kue yang baru saja ia tiup, "Benar. Padahal ia tetap cantik walau tidak selangsing itu."

Paman tadi adalah seorang kakek penjual fish cake atau eomuk. Jajanan langganan Naira dan Kyungsoo dari jaman mereka pindah ke Seoul.

"Berikan ini padanya. Siapa tau ia mengingat rasa kue ku" ucap paman itu sambil terkekeh pelan. Kyungsoo menerima bungkus plastiknya dan memberikan lembar uang kepaman itu. "Terima kasih paman. Ayo machi"

Dan anjing kecil itu menggongong sambil melompat. Mengikuti langkah Kyungsoo dengan kaki kecilnya.

*






"Ahhh ini sangat enakk~" ucap Naira sambil mengigit kue itu dan membuang batangnya. "Lebih enak kalau langsung dari pancinyaa. Ahh chef~ kenapa kau tak mengajakku tadi! Malah menyuruhku membeli sayuran yang malah tidak dipakai hari ini."

Kyungsoo memutar kedua bola matanya. "Yang penting aku membelikanmu"

Naira mendengus. "Chef. Aku mau bercerita. Tapi..."

Kyungsoo menatap Naira yang sedang mengigiti batang lidi bekas kue ikan tadi. Kyungsoo menarik lidi itu dan menarik tangan Naira menjauh dari mulutnya. "Tidak baik mengigit seperti itu Nai. Kau akan merusak gusimu"

Naira mendengus. "Kau ini sangat cerewet. Seperti oppaku dulu kyung---" mata Naira membulat. Ia tiba tiba berdiri dan meminta izin pulang. Kyungsoo ingin menahannya tapi Naira memaksa.

Naira segera menelfon oppanya Namjoon dan kembali mengigit jarinya gelisah. "Oppa."

"Wae Naira?"

"Bisakah kau kerumahku?"

"Kenapa?" Tanya Namjoon dengan nada mulai khawatir.

"Aku mengingat sesuatu."

Lucky OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang