Nine

1.9K 235 7
                                    

"Kau tak mau tinggal dirumahku?" Tanya Namjoon saat berhenti didepan apartement Naira.

"Apartement ku dekat dengan tempat kerjaku. Kau harus mampir."

"Aku tahu. Sahabatku bekerja disana"

Naira membulatkan matanya. "Jinjja? Woh daebak. Siapa?"

"Seok Jin."

"Ahh seok jin oppa!!!" Dan ia tertawa kecil.

"Dan Kyungsoo"

Naira berhenti tertawa. "Mm lain kali main ke rumahku Oppa. Ada yang ingin kuceritakan."

Namjoon tersenyum miring. "Kenapa tidak sekarang?"

"Kau kan akan bekerja Oppa. Besok aku juga akan bekerja. Aku belum siap menceritakan"

* * *

"Naira-ya!!!!" Teriak Chanyeol, Jongdae dan Luhan ketika melihat Naira masuk dapur.

"Gadis bodoh ini membuat khawatir saja! Maafkan kami tidak menjenguk, restaurant sangat ramai."

"Aku tau..." ucap Naira. "Maaf aku tidak membantu kaliaan~. Dan lagipula tidak apa-apa kalian tidak menjengukku. Aku bersama Oppaku!"

"Kau punya kakak laki-laki?"

"Kalian tau? Aku rupanya pernah kecelakaan. Dan mengalami amnesia. Dan katanya memori ku akan kembali. Tapiaku masih belum meningat apa-apa."

"Daebak Kim Naira!"

"Hei! Jangan berkerubung seperti wanita saja! Kembali ke station masing-masing!" Kyungsoo menegur pekerjanya.

"Aku wanita sungguhan Chef! Ahaha"

Dan Naira mendapat tatapan tajam dari Kyungsoo. Naira langsung diam, dan menerima tawa Chanyeol. "Dia sedang PMS, Jangan ganggu dia Kim Naira."

"Aku mendengar itu Park Chanyeol!"

"Mati aku!!!"

* * *

"Aku tau kalian tau masalaluku dengan Naira, maksudku Naira memiliki masa lalu denganku. Ia amnesia. Tapi, aku mohon jangan bicara apapun tentang aku yang ada di masa lalunya"

Kyungsoo menghela napasnya, mengingat perkataannya kepada teman temannya sebelum Naira datang.

Ia tak mau Naira mengingat karena sebuah cerita. Kyungsoo mau ia mengenang sendiri.

"Selamat pagi Chef Kyungsoo! Kurasa hari ini, hari terakhir hukumanku! Jadi, besok aku membantu siapa?"

Kyungsoo melirik Naira. "Bantu Jongdae"

"POSISI IMPIAN! TERIMA KASIH CHEF!" Kata Naira lalu memeluk Kyungsoo.

Kyungsoo menegang ditempat. Jantungnya berdetak berkali-kali lebih cepat. Ia merasakan kehangatan yang lama tak ia rasakan. Tubuhnya gemetar, dadanya sesak.

Tiba tiba tangan Naira terlepas dari tubuh Kyungsoo. Wajahnya memerah, terlihat kalau ia panik.

"Maaf chef! Aku refleks! Terima kasih sampai jumpa"

Dan berlari menuju ruang istirahat.

Kyungsoo menyentuh lengan tempat pipi Naira menempel.

Dulu pipinya tidak sekurus ini. Pipinya chubby membuat Kyungsoo suka mencubiti pipi Naira gemas.

Dulu, Naira tidak segemuk dua tahun yang lalu. Tubuhnya memang dibilang besar, tapi tidak gendut. Dengan pipi chubby dan mata yang besar. Selalu memancarkan aura kecerian. Menarik Kyungsoo. Terjatuh, kedalam lubang, yang semakin dalam. Dan dalam.

* * *

"Kau apa?!!"

Naira mendorong pelan tubuh Minseok. "Memeluknya!"

Minseok berdecak, lalu tertawa kecil "Woh daebak. Kau curi start! Nairaku sudah besar!"

Naira menunduk malu, mengusap kedua pipinya. Memukul pelan lengan Minseok karena terus mengolok olok dirinya. "Oppa hentikan!!! Kau membuatku malu!!!"

"Apa yang membuatmu malu?"

Naira berhenti berteriak. "Ahhh Seokjin oppa! Annyeong haseyoo~"

Seokjin tersenyum mengacak rambut Naira pelan. "Kau sudah sembuh? Kau sakit apa?"

"Ahh... kau tidak mendengar ceritaku tadi lagi yaa?"

"Aku sedang berada di kulkas tadi, menstock dan melist. By the way, minggu ini giliranmu ikut pergi membeli makanan dengan Kyungsoo."

"Jinjja? ASSA!!!"

* * *

Naira bersenandung kecil, mendengat lagu BIGBANG berputar membuat Naira tidak bisa menahan senandugnya.

Kyungsoo hanya menyetir dalam dia sambil sesekali melirik Naira yang meggerakan kepala dan jari jarinya.

"Kau begitu menyukai Bigbang?"

"Mencintainya! Lebih mencintai Bigbang dari pada mu-- ANIYAA MAKSUDKU MUSANG! IYA MUSANG! AKU MENYUKAI HEWAN MUSANG KARENA MEREKA TERLIHAT IMUT!"

Kyungsoo melirik Naira yang sedang menunduk malu. Sesekali memukul dirinya sendiri yang sedang merutuki kebodohannya yang hampir keceplosan menyatakan perasaannya.

Kyungsoo tersenyum kecil. Nairanya yang suka memerah wajahnya saat ia goda masih ada.

Sangat manis. Ingin Kyungsoo mencubit pipi yang sedang memerah itu. Mengelusnya, dan mengecup pipi itu lagi.

Tapi, sayanya itu tidak mungkin untuk saat ini.

Lucky OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang