Eight

1.4K 224 7
                                    

Jadi, Naira...

Kau dan aku, dua bersaudara. Perbedaan umur kita 2 tahun, aku  12 September 1994. Kau 27 April 1996.

Im 24 you know it. Eh maksudku, aku 24.

Kita tinggal di Gwangju. Kau, aku, dan eomma. Appa kita, meninggal. Kecelakaan mobil karena menghindari seorang pengemis yang lewat tiba-tiba. Dan, mobil menabrak tiang listrik dan tiang itu menimpah mobil appa.

Saat itu umurku 9 tahun dan kau 7 tahun. Hanya anak kecil yang tidak tau apa-apa. Bahkan, aku yang jenius ini masih belum mengerti kata 'Mati' saat berumur 9 tahun.

Karena, kejadian itu. Eomma jadi... dulu aku mengaggapnya gila. Maksudku, ia sangat menghindari sesuatu yang kotor, bau, pengemis, penjual pinggir jalan, jalan yang bau, bahkan ia membenci orang miskin.

Cukup gila. Ani... sangat gila.

Sampai, ia memasukan kkta ke sekolah berbasis Internasional hanya untuk menghindari orang tidak berkecukupan. Sangat kejam jika aku menyebut orang miskin.

Ah aku sangat ingat, ketika kita makan disebuah Restaurant mahal, dengam dapur yang terbuka. Mmm itu saat aku berumur 11 tahun dan kau 9 tahun. Ada seorang anak yang terjatuh memecahkan piring. Dan chef disana berteriak marah. Mengatai anak itu bodoh dan yah menjijikan

Tentu, eomma mendengar. Sehingga ia menyuruhmu segera membayar dan pergi.

Dan, kau melihat hal itu. Kau sangat baik, membelikan anak itu makanan dan mencari anak itu.

Saat eomma melihatmu. Ia sangat marah dan menyeretmu masuk ke mobil.

Lalu, 5 tahun kemudian. Kau, Kim Naira, hampir mati, karena ditabrak oleh mobil.

Kau koma setahun. Dan sangat menyedihkan. Eomma sangat frustasi sehingga ia meminum obat penenang dengan dosis yang tinggi. And yeah... eomma overdosis.

Dan saat eomma meninggal tepat saat peringatan 100 hari eomma. Kau bangun.

Tak mengingat aku. Atau siapapun kecuali eomma.

Beruntung, Yoomae ahjumma memiliki wajah yang sangat mirip dengan wajah eomma.

Beruntung aku memiliki otak cerdas, aku lulus kuliah saat berumur 18 tahun. Sehingga, aku meneruskan perusahaan appa yang selama eomma jalankan. Lagipula aku memang ahli warisnya.

Lalu, saat kau masuk ke acara memasak Korea, aku sangat bangga.

Dan saat kau lulus dari Seoul University. Aku sangat bangga padamu, Kim Naira.

Kau tau apa? Semua biaya aku yang menanggung. Uang bulananmu? Aku.
Sekolahmu? Aku.
Appartementmu? Aku.

Dan, sayangnya. Selama 8 tahun lamanya. Ingatanmu tak kunjung kembali. Aku hampir menyerah. Kupikir itu lupa ingatan permanen. Sehingga, aku tak mencoba lagi. Tapi. Kemarin. Kau pingsan.

Gelombang otakmu menerima memori membuat aktivitas diotakmu saat masa lalu kembali mengingatnya.

Dan, kau kembali. Maksudku hampir kembali. Dan aku disini akan membantumu Naira. Selalu

* * *







Naira Past.

Kecuali bagian Kyungsoo.

- Luv Baksoo

Lucky OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang