3 : Closer

9.4K 696 5
                                    


Seorang wanita tengah menggeram marah karena apa yang dilihatnya di dalam perpustakaan. Di sana terlihat Dean sedang tersenyum pada Lilli. Seorang Dean sedang tersenyum, terlebih lagi Dean tersenyum di depan Lilli.

"Tchhhh, Apa si gemuk itu menggoda Dean?" gumam wanita tersebut, di baju seragamnya tergantung name tag bertuliskan 'Lusi Maria', ia semakin mengepalkan tangannya saat mengetahui pipi Lilli bersemu merah. "Lihat apa yang akan aku perbuat padamu Lilli" Ucap Lusi pelan namun penuh penekanan kemudian meninggalkan perpustakaan.

Di dalam perpustakaan sepasang anak manusia terlihat berdiam dalam keheningan. Dean masih setia memandangi wajah Lilli.

"A-aku..., a-aku akan kembali ke kelas" Ucap Lilli memecah keheningan yang menyelimuti mereka.

"Sepulang sekolah tunggu aku di depan gerbang, aku akan mengantarmu pulang" Ucap Dean sambil mengacak rambut Lilli dan berlalu meninggalkan Lilli. Sedangkan Lilli, ia hanya terdiam kemudian dengan kaku mengarahkan tangannya ke rambut yang baru saja di sentuh oleh Dean, lama kelamaan senyumnya mengembang.

Tap Tap Tap

Lilli melangkah dengan pasti menuju ke ruang kelasnya, terdengar suara riuh saat ia mulai mendekati kelasnya.

"Lihatlah siapa yang datang" Ucap seorang anak laki-laki bername tag 'Romi Lawalata' saat melihat Lilli masuk ke dalam kelas, Lilli tidak menghiraukan ucapan Romi dan berlalu menuju tempat duduknya.

"Eitssss, kau mau kemana?" Seorang perempuan menahan Lilli, siapa lagi kalau bukan Lusi. "Romi, ambilkan tepung". Dengan patuh Romi mengambilkan tepung dan menyerahkannya kepada Lusi. "Adakah dari kalian yang hari ini berulang tahun?" Tanya Lusi kepada murid yang ada di kelasnya.

"Aku hari ini sedang berulang tahun Lusi, kalau kau tidak lupa" Ucap Romi yang memandang tajam Lusi.

"Bagus, aku akan membuatkan kue spesial untukmu" Seringaian tercetak jelas di bibir Lusi. Lilli yang tengah berada di samping Lusi tahu apa yang akan terjadi padanya.

PLUKKKK PLUKKKK

Dua telur mendarat di kepala Lilli yang menunduk, gelak tawa terdengar di ruang kelas yang berisi 25 anak tersebut.

"Setelah telur, campurkan tepungnya" Ucap Lusi seraya menaburkan tepung di kepala Lilli yang sebelumnya telah di lempari telur. "Taraaaa, kue raksasa spesial untukmu Romi" Tawa murid di dalam kelas semakin keras melihat hal itu.

"Aku sangat menyukai kuenya" Ucap Romi penuh penekanan di setiap katanya.

"Uhhh, baumu membuatku mual Lilli" ucap salah satu murid, dan kemudian di setujui oleh murid lain.

"Lebih baik kau segera pergi dari kelas ini, aku muak melihatmu" Lusi berbisik pada Lilli, denga segera Lilli berjalan meninggalkan ruang kelas. Senyum kepuasan tersampir di bibir Lusi.


______________________________________




Bel tanda berakhirnya pelajaran telah berbunyi di penjuru Glion High School. Semua murid berhambur keluar dari kelas mereka. Namun, berbeda dengan Lilli, gadis itu masih sibuk membersihkan dirinya di toilet perempuan.

"Bagaimana aku bisa pulang jika seperti ini hhhh" gumam Lilli, membersihkan rambut yang penuh dengan tepung bercampur telur. "Dean, aishhh bagaimana ini" Lilli menepuk dahinya teringat ucapan Dean di perpustakaan tadi.

Di gerbang Glion terlihat seorang laki-laki yang bertengger di motor ninja berwarna merah. Ia terlihat mencari-cari seseorang.

"Dean kenapa kau masih disini?" ucap Mario yang melihat Dean masih bertengger di motornya.

"Aku menunggu seseorang" Ucap Dean yang masih sibuk mengedarkan pandangannya.

"Gadis gemuk itu?"

"Hmm" gumam Dean. "Aishhh aku harus mencarinya di dalam" ucap Dean kemudian turun dari motornya berlari kembali kedalam sekolah

"Yakkkk, bagaimana kalau dia ternyata sudah pulang?" teriak Mario, namun tak ada sahutan dari Dean.

Dean terus berlari melewati koridor yang tampak sepi, ia menuju kelas 2-1 yang tak lain adalah kelas Lilli.

"Hhhh hhhh hhh" Dean berhenti di pintu kelas 2-1, matanya menatap seluruh ruang kelas tersebut, retinanya menangkap sebuah tas yang masih berada di atas meja, ia yakin tas tersebut milik Lilli. Dengan segera ia menyambar tas tersebut kemudian mencari keberadaan gadis gemuk yang akhir-akhir ini mengacaukan pikirannya.

BRAAAKKKKK

Suara pintu terbuka membuat gadis gemuk yang tengah berada di toilet wanita tersebut menoleh.

"Hhhhh hhh hhh.. Lilli" Nafas memburu dari seorang laki-laki tersebut.

"D-dean" gumam Lilli, ia tampak terkejut.

"Astaga, apa yang mereka lakukan terhadapmu?" Dengan segera Dean menghampiri Lilli. "Aku antar kau pulang". Belum juga Lilli mengatakan apa-apa, Dean segera menarik tangan Lilli keluar dari toilet perempuan.

BRRRUMMMM BRUUMMMM

Sebuah motor terhenti di depan rumah sederhana. Seorang perempuan berseragam sekolah terlihat agak kesulitan turun dari motor tersebut. Ya, mereka adalah Dean dan Lilli.

"Lilli, astaga apa yang terjadi?" Ucap seorang wanita paruh baya yang keluar dari pintu rumah.

"Ummm.. I-ibu"

"Selamat sore nyonya, saya Dean teman Lilli" Ucap Dean memperkenalkan dirinya pada ibu Lilli dengan sangat sopan.

"Tidak usah terlalu formal seperti itu, panggil saja ibu" Dean tersenyum pada Ibu Lilli. "Mari masuk"

"Ah iya ibu" Ucap Dean sebelum mengikuti Lilli dan ibunya masuk kedalam rumah.

"Segeralah mandi dan ganti bajumu hmm" Ucap Ibu Lilli pada anaknya, dan langsung saja di patuhi oleh anaknya. "Silahkan duduk nak Dean" Ibu Lilli dengan segera menyuruh Dean untuk duduk. "Sudah berapa lama berteman dengan Lilli?"

"Masih baru-baru ini ibu"

"Lilli itu anak yang baik, tapi karena tubuhnya yang gemuk teman-teman disekolahnya jadi membully nya". Ibu Lilli tampak menjeda ucapannya. "Baru kali ini dia mendapat teman, dan membawanya kerumah"

"Sebenarnya bukan Lilli yang membawa saya Ibu, tapi sayalah yang bersikukuh mengantar Lilli pulang"

"Ibu harap kamu tulus menjadi teman Lilli"

"Iya bu, saya juga berjanji untuk melindungi Lilli" Senyum terlukis di wajah Ibu Lilli, kala mendengar ucapan Dean.

"Tapi nak Dean, kenapa kamu mau berdekatan dengan Lilli saat yang lain menjauhinya?"

"Entahlah bu, menurut saya saat pertama kali bertemu Lilli dia begitu lucu" Senyum juga mengembang dari bibir Dean saat membayangkan pertemuan pertamnya dengan Lilli. Ibu Lilli pun ikut tersenyum, ia bisa melihat ketulusan dari Dean.

"Mulai sekarang aku berjanji pada diriku sendiri untuk selalu menjagamu"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kkkkkk, Cieeee Dean udah ketemu calon mertua cieeee :v makin nggak karuan yaa critanya :3 Vote dan commentnya jangan lupa yaa. Happy Reding and enjoy it ^^ Tebar kisseu :* :* :*




Love You My Fat (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang