5 : Hold My Hand

8.4K 636 9
                                    


Canda tawa terdengar dari sepasang anak adam yang sedang duduk berdua di salah satu bangku taman belakang sekolah, bisa kaliam tebak sendiri bukan siapa mereka berdua? Yappp Lilli dan Dean, mereka berdua nampak menikmati kebersamaan mereka, namun tiba-tiba..

BYURRRRR

Air bekas mengepel membasahi tubuh Lilli menyebabkan sang empunya basah kuyup, otomatis Dean yang ada disamping Lilli juga terkena air tersebut namun tidak separah Lilli.

"Apa yang kau lakukan pada Lilli hah?" Dean menggeram marah, memandang tajam seorang gadis yang membawa ember kosong ditangannya. Gadis itu hanya terdiam, gadis dengan name tag 'Lusi Maria'.
"Jawab" Bentak Dean, tidak hanya Lusi yang terkejut Lilli pun ikut terkejut, bahkan beberapa murid di sekitar taman belakang sekolah memandang mereka.

"Kau tidak pantas dekat dengan gadis gemuk itu Dean" Teriak Lusi

"Tchhh, siapa kau mengaturku?" Dean berdecih. "Dan yang kau sebut gadis gemuk itu punya nama"

"Kenapa kau sangat membelanya hah? Lihat aku Dean, aku mencintaimu" Ucap Lusi dengan mata berkaca-kaca. "Aku lebih baik dari pada dia, kenapa kau selalu mengacuhkanku?"

"Dengar Lusi, kau tidak mencintai apa adanya. Kau hanya memandang fisik ku, sama seperti yang lainnya" Dean menjeda ucapannya. "Ya kau memang lebih dari dia, tapi hanya penampilan bukan hatimu. Mulai sekarang jangan pernah menggangguku dan jangan pernah barang seinchipun kau menyentuh Lilli" Ucap Dean final sebelum membawa Lilli pergi menjauh dari Lusi

"Kau tidak bisa seperti ini padaku Dean" Gumam Lusi memandang kepergian Dean dan Lilli.

Bel tanda pelajaran berakhir telah berbunyi beberapa menit yang lalu, murid-murid terlihat berbondong-bondong keluar dari sekolah. Terlihat seorang laki-laki melangkahkan kakinya menuju kelas 2-1.

TAP

Langkahnya berhenti di depan ruang kelas 2-1. Retinanya dapat menangkap seorang gadis berbadan gemuk dan berbalut jaket hitam sedang memasukkan buku-bukunya kedalam tas. Senyum tersungging di bibir laki-laki tersebut segera ia langkahkan kakinya menghampiri gadis tersebut.

"Ayo pulang bersama"

"D-dean, kau membuatku terkejut"

"Ayo segera pulang, kau harus segera mengganti baju basahmu Lilli"

"Eummm" Gumam Lilli

Sebuah tangan Dean ulurkan pada Lilli, beberapa detik Lilli hanya terdiam memandang tangan Dean, namun dengan ragu Lilli mengulurkan tangannya dan menggenggam tangan Dean. 'Hangat' pikir Lilli. Akhirnya mereka berdua saling menggenggam tangan di sepanjang koridor sekolah.

BRUMMMM BRUMMMM

Terlihat motor ninja berhenti di depan rumah sederhana, terlihat Dean dan Lilli turum dari motor tersebut.

"Trimakasih Dean"

"Hmmmm, berikan ponselmu"

"Untuk apa?" Ucap Lilli dengan mengeluarkan ponsel dari tasnya. Dean segera mengambil ponsel tersebut dan terlihat mengetikkan sesuatu pada ponsel Lilli.

"Aku sudah menyimpan nomorku disini, nanti malam aku akan menghubungimu" ucap Dean sambil menyerahkan kembali ponsel Lilli. "Aku pulang dulu hmm" Dean mengusap rambut Lilli, sebelum mengendarai motornya menjauh dari kediaman Lilli. Hal apapun yang dilakukan Dean sukses membuat Lilli tersenyum.


______________________________________





Malam tiba, bulan terlihat malu-malu menunjukkam dirinya berbeda dengan bintang-bintang yang terlihat berkedap kedip menunjukan cahanya. Seorang gadis terlihat berjalan membawa kantong palstik berwarna hitam yang berisi persediaan makanan. Ia bersenandung kecil memecah kesunyian malam, kemudian getaran ponsel dari saku jaketnya membuatnya berhenti bersenandung, terlihat 1 pesan baru di layar ponselnya.

Dean :*
Sedang apa?

Dahi gadis tersebut terlihat mengernyit, terlebih lagi melihat nama pengirim yang tertera pada pesan tersebut, tanda kecup di samping nama Dean membuat sang empunya terkikik, segera ia balas pesan tersebut.

Lilli
Membeli beberapa persediaan makanan

Dean :*
Malam begini? Sendiri?

Lilli
Ya

Dean :*
Sekarang kau dimana?

Lilli
Di perjalanan pulang

Dean :*
Tunggu aku disana, aku akan sampai dalam 10 menit

Lilli
Tidak usah kesini Dean

Namun pesan tersebut tidak di balas lagi oleh Dean. Deru mesin bermotor terdengar semakin mendekat. Bisa dipastikan jika itu adalah Dean.

"Kenapa malam-malam begini pergi berbelanja sendiri?" ucap Dean yang masih bertengger di motornya

"Aku selalu belanja sendiri Dean"

"Lain kali jika malam-malam ingin keluar segera hubungi aku"

"Kenapa? Itu akan merepotkanmu. Tidak tidak tidak" ucap Lilli menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Bahaya bagi gadis keluar sendiri malam-malam"

"Tidak akan ada yang menculik gadis gemuk seperti ku" tanpa sadar Lilli mencebikkan bibirnya

"Aku yang akan menculikmu" ucap Dean mencubit gemas pipi gembil Lilli. "Ayo pulang" Lilli segera mengangguk.

Motor yang ditumpangi Dean dan Lilli semakin menjauh, sinar lampu pada motor Dean membelah gelapnya malam.

CKIITTTT

Motor yang di tumpangi Dean dan Lilli berhenti di taman kota, gemerlap lampu terlihat di sepanjang jalan.

"Dean kenapa kita kesini?" Sedangkan yang ditanyai hanya diam, Dean menuntun Lilli ke sebuah bangku di bawah sebuah pohon.

"Tunggu di sini" ucap Dean sebelum berlari meninggalkan Lilli yang duduk seorang diri. Namun, tidak lama kemudian Dean datang membawa sebuah permen kapas. "Ini"

"Untukku?"

"Tentu saja"

"Trimakasih" ucap Lilli menerima permen kapas dari Dean, Lilli dengan segera memakannya. Dean mengamati wajah Lilli lekat.

"Cantik" gumam Dean tanpa sadar, wajah Lilli yang tekena cahaya lampu tampak cantik, matanya yang jernih seperti air terlihat berbinar.

"Dean, kau mengatakan sesuatu?"

"A-ah tidak ada"

"Kau tidak mau ini?" ucap Lilli memperlihatkan permen kapas yang tinggal sedikit pada Dean

"Tidak, aku membelikan itu untukmu" Dean kembali menatap lekat wajah Lilli.

"Dean, apakah ada yang aneh dengan wajahku?" tanya Lilli, Dean hanya menggelengkan kepalanya, ia ulurkan tangannya ke depan Lilli, Lilli lagi-lagi melihat tangan yang terulur tersebut, namun dengan segera menggenggam uluran tangan tersebut. "Kemana?"

"Kencan" Dengan segera Dean menggenggam tangan Lilli, mereka berdua mengelilingi taman kota dengan tangan yang masih bertaut.

"Tetaplah disini, aku suka menggenggam tanganmu"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Yeheyyyyy, chapter baru coming :v Beruntungnya Lilli, pengen dong jadi Lilli :3 Maapkeun jika typo masih bertebaran. Vote dan commentnya jangann lupa readersku tercintahh 😘😘😘 Happy reading and enjoy it ^^









Love You My Fat (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang