8 : Glion's Birthday

7K 515 8
                                    


Suara kicauan burung terdengar menyambut sang fajar, orang-orang mulai berbondong melakukan aktivitas mereka di pagi hari, entah itu bekerja, sekolah, berolah raga atau hanya sekedar berjalan-jalan.

Glion High School sudah terlihat ramai, padahal jam masih menunjukkan pukul 06.00.

"Deann" Teriakan seorang laki-laki menggema di koridor di ikuti dengan suara langkah kaki. "Kau tidak bersama kekasihmu?"

"Lilli sudah berangkat dari jam set 6" ucap Dean

"Gila, apa yang dilakukannya berangkat sepagi itu" gumam Mario

"Membantu Miss Jenny"

"Apakah nanti malam kau akan datang bersama kekasihmu?"

"Hmmm"

Dan hening mereka berdua kemudian melangkah bersama menuju kelas. Perayaan Ulang Tahun Glion High School yang ke-60, ya hari ini adalah Ulang Tahun Glion High School yang akan di laksanakan malam nanti, maka dari itu murid atau bahkan guru-guru sedang sibuk mempersiapkan untuk nanti malam.

Seorang gadis berbadan gemuk melangkah melewati beberapa murid yang ada di koridor, langkah kaki membawanya ke taman belakang sekolah dengan segera ia dudukkan dirinya di salah satu kursi yang berada di taman tersebut.

Drrrttt Drrrtt

Getaran pada ponsel membuatnya mau tidak mau melihat ponselnya, terdapat 1 pesan baru si ponselnya.

Dean :*
Sudah selesai?

Lilli
Eumm

Dean :*
Kau ada dimana sekarang?

Lilli
Taman belakang sekolah

Dan seperti biasa tidak lagi di balas oleh Dean, yang menandakan laki-laki tersebut sudah menuju ke taman belakang.

CUPPP

Mata Lilli membelalak saat seseorang tiba-tiba mengecup pipi gembilnya.

"Dean, ini di sekolah. Kau tidak boleh sembarangan mengecup ku seperti itu"

"Jadi kalau tidak di sekolah, aku boleh mengecupmu sepuasnya?" ucapan Dean sukses membuat semburat merah menghiasi pipi gembil Lilli

"B-bukan seperti itu"

"Kkkk, lucu sekali kekasihku ini" Dean mencubit pipi Lilli gemas. "Berdandanlah yang cantik, aku akan menjemputmu pukul 7 nanti"

"Hhhhh, apa aku harus datang?" Dean memandang Lilli tajam. "Aku merasa tidak harus datang Dean, aku hanya akan mempermalukanmu" cicit Lilli

"Dengar sayang, kau hanya harus berada di sampingku. Jangan hiraukan perkataan mereka, anggap hanya aku dan dirimu yang ada disana hmm" Lilli menganggukkan kepalanya. "Oh iya, kenapa kau selalu mengepang rambutmu? Padahal kau lebih cantik jika rambutmu tergerai"

"Aku lebih nyaman seperti ini, lagipula untuk apa aku menggerai rambutku, yang ada mereka akan semangat membullyku"

"Kau lebih cantik ketika kau menggerai rambutmu sayang"

"Isshhh katakan pada gadis dengan berat 70kg ini" Lilli mencebikkan bibirnya.

"Kau cantik" bisik Dean tepat ditelinga Lilli, seketika rasa hangat terasa pada pipi gembil Lilli. "Pipi gembilmu memerah sayang" Lilli dengan segera menutupi wajahnya yang memerah padam, sedangkan Dean terkikik geli melihat kelakuan kekasihnya tersebut.





______________________________________





Malam tiba, malam ini adalah perayaan Ulang Tahun Glion High School yang ke-60, suasana Glion malam ini sangat ramai, lampu berwarna warni menghiasi gerbang Glion High School, balon-balon juga telah dipasang di sekitar sekolah.

Sebuah mobil LaFerrari berwarna merah terlihat memasuki gerbang, dari mobil tersebut turunlah dua anak manusia berbeda gender. Seketika semua mata tertuju pada mereka berdua.

"Bukankan itu si gadis obesitas?"

"Dean datang bersama gadis itu"

"Apakah mereka pacaran?"

"Gila benar-benar gila"

"Dean telah diguna-guna"

Perkataan-perkataan iri terdengar dari beberapa gadis saat Dean menggandeng tangan Lilli memasuki aula sekolah, dimana pesta tersebut digelar.

"Dean sebaiknya aku pulang saja" Lilli berbisik pada Dean

"Jangan hiraukan perkataan mereka Lilli, kau cantik sungguh" Ya Dean benar-benar tidak berbohong, Dean akui Lilli benar-benar cantik malam ini. Dress selutut berwarna pink pastel di padukan dengan flatshoes berwarna putih gading, rambutnya tergerai dengan hiasan pita sederhana, riasannya pun sangat natural.

Semua tampak sangat menikmati pesta tersebut, tak terkecuali Dean dan Lilli, mereka berdua duduk di jejeran kursi yang telah di tata.

"Aku akan ke toilet sebentar" ucap Dean dan di balas anggukan oleh Lilli. Dean segera melangkah meninggalkan Lilli menuju toilet. Tiba-tiba dua orang berbeda gender datang menghampiri Lilli.

"Heii Lilli sebenarnya ada hubungan apa kau dan Dean?" ucap sang gadis, Lusi. Sedangkann Lilli hanya terdiam tidak berniat menanggapi ucapan Lusi. "Kau tidak punya mulut? Ooo atau kau memang mengguna-guna Dean?"

"Aku sama sekali tidak mengguna-guna Dean"

"Kau seharusnya berkaca, kau tidak pantas untuk Dean. Tcchhh jelek dan gemuk"

"Kau pikir kau pantas hahh?" Lilli berdiri dari kursinya, matanya berkaca-kaca menahan amarah sekaligus menahan air matanya.

"Sudah berani membentak ternyata" Lusi mendorong Lilli dengan sekuat tenaga, sedangkan Lilli yang tidak siap mendapat dorongan tersebut oleng dan menyenggol Romi yang tengah membawa segelas minuman, seketika Romi terjatuh dan gelas yang berisi minuman tersebut jatuh mengenai baju mahalnya.

"FUCKKKK, KAUUU" Romi segera bangun dan mendorong Lilli sehingga Lilli terjatuh mengenai kursi-kursi yang telah tertata, Romi mengarahkan kakinya untuk menendang Lilli namun...

BUGHHHHH

"BAJINGANNN APA YANG KAU LAKUKAN PADA LILLI BRENGSEKKK" Dean datang di saat yang tepat, satu pukulan Dean berikan pada Romi

BUGHHH
BUGHHH
BUGHHHH

Dean terus memukul Romi tanpa henti matanya berkilat marah. Tidak ada yang melerai, murid lain hanya menonton.

"Dean cukup, hentikan" Lilli memeluk Dean dari belakang, seketika Dean berhenti memukuli Romi.

"Dengar, jika aku melihatmu menyentuh kekasihku aku tidak akan segan-segan membunuhmu sialan, itu berlaku untuk kalian semua" ucap Dean sebelum membawa pergi Lilli dari pesta tersebut.

Dan akhirnya di sinilah mereka berdua, di taman kota. Gemerlap lampu taman menjadi penerang untuk mereka berdua.

"Kau baik-baik saja? Adakah yang terluka?" Dean berucap sambil memegang tangan Lilli dan memandang lekat Lilli yang menundukkan kepalanya. "Sayang, kau baik-baik saja hmm?" Dean memegang dagu Lilli dan membawanya agar menatap kearahnya.

"D-dean maaf, a-ku... Aku.. Karena diriku kau selalu mendapat masalah" Suara Lilli terdengar parau

"Tidak Lilli, jangan minta maaf. Sssttt tatap aku. Tugasku memang melindungimu sayang, jadi jangan menyalahkan dirimu lagi" Lilli menatap dalam mata Dean, mereka berdua terkunci pada tatapan masing-masing.

CUPPP

Dean mengecup bibir Lilli singkat, kemudian membawa Lilli pada pelukan hangatnya.

"Manis benar-benar manis seperti dirimu"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jeng jeng jeng, chapter baru💨 kkkkk gimana-gimana? Absurd yekan? Warning typo bertebaran :v Jangan lupa vote dan commentnya readerskuhhh😘😘😘 Happy reading and enjoy it😂😂😂

Love You My Fat (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang