2

99.3K 2.3K 17
                                    

HAI LAAGI!!:v takut lupa, mumpung lagi banyak imajinasi jadi aku lanjut yaa.... Hehe, selamat membaca!(:

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sesampainya disekolah, anes langsung kekantin sekolah. ia duduk sambil memikirkan perjodohanya dengan gino. tak habis pikir kalau nanti dia benar-benar menikah dan satu rumah dengan kupret itu. "arghhh! kenapasih papa sama mama. bisa-bisanya ngejodohin gue sama gino!" celotehnya dengan penuh kekesalan. tiba-tiba hpnya bergetar.

Drrrtt... Drrrtt...

Dan saat ia lihat ternyata itu Line dari Gino

Giorgino Malik : Lo dimana?

Me : Kepo lo!

Giorgino Malik : Ada yang mau gue omongin nyet serius!

Me : Kantin.

"Lo disini nyet!" teriakan gino mengagetkan anes yang sedang melamun.

"Lo monyet. ngapain lo kesini?! ganggu mood orang taugak!" anes langsung mengoceh membuat gino sebal mendengarnya.

"udah deh, langsung aja. gue kesini mau ngomongin soal perjodohan kita. lo taukan pasti?" perkataan gino yang langsung to the ponit.

"i-iya itu... duh gue bingung. kita kan belom lulus masa mau dinikahin. yang bener aja" ucap anes yang langsung menggosok mukanya pelan karna terlalu pusing memikirkan hal itu.

"yaudalah mau gimana lagi. kita kan tau kalo orangtua kita keras kepala. lagian kalo dipikir-pikir lo boleh juga" katanya sambil menaikkan alis dan cekikannya membuat anes menjambak rambut gino.

"aaa-aww... sakit nes sakit" jeritnya lalu mengelus pala yang telah dijambak anes.

"makanya jangan nyari gara-gara sama gue...." jawab anes sambil menjulurkan lidahnya.

kringg!! kringg!!

Suara bel berbunyi menandakan jam pelajaran dimulai. Gino dan Anes pun jalan bersama kekelas masing-masing. kebetulan kelas mereka bersebelahan.

skip-

Sekarang anes sudah sampai dirumah dijemput oleh supirnya.

"assalamualaikum mah, anes pulang..." ia mencium tangan mamanya dan naik menuju kamar.

"Ahh... capek banget" ucap anes dalam hati sembari duduk di sofa kamarnya sebentar lalu membuka sepatu dan bergegas ganti baju.

setelah ia berganti dengan pakaian rumah yang lebih santai anes membaringkan tubuhnya ke ranjang ukuran king size yang cukup besar untuknya yang tidur sendiri.

jam menunjukkan pukul 16.00 dan ia sudah terbangun dari tidur siangnya sejak pukul 13.00 tadi. anes lalu masuk kamar mandi membawa bajunya. setelah mandi tubuh anes terasa lebih segar.

Tak lama terdengar suara mama dibalik pintu.

"nes, sayaang... kamu udah bangun?" mendengar itu anes langsung membuka pintu.

"udah ma anes abis mandi, kenapa?"

"cepat ganti dress yang mama udah gantung dilemari kamu.. nanti kita akan makan malam dengan keluarganya om dandi ayahnya gino loh..." anes kaget, namun ia hanya meng-iyakan perintah mamanya.

Setelah rapih, dan memoles wajah dengan makeup yang tipis membuat anes sangat amat tampak cantik dan anggun.

ia masih bercermin dan melamun. namun ia dikagetkan lagi dengan ketukan pintu. kali ini papa yang mengetuk.

"sayang... udah rapih belum? turun yuk, keluarga om dandi sudah datang" anes langsung membuka pintu kamarnya.

 udah rapih belum? turun yuk, keluarga om dandi sudah datang" anes langsung membuka pintu kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

papanya yang melihat penampilan putri satu-satunya ini tersenyum.

"cantik banget putri papa..." lalu mencium kening anes dan langsung menggandengnya menuruni tangga.

Di meja makan semua tengah memperhatikan anes bak putri raja yang menuruni anak tangga dengan digandeng sang raja.

Gino sampai tidak mengedipkan mata melihat penampilan anes malam ini.

"cantik banget lo..." ucap Gino yang tidak sadar mengatakannya. pipi anes memerah membuatnya tambah cantik.

"ngapain lo senyum-senyum?" ucap gino yang masih tidak sadar atas perkataannya barusan.

"ihh apaansi siapa yang senyum-senyum. orang tadi lo yang bilang gue cantik. ngakuin juga kan lo." ucap anes berusaha menghilangkan rasa malunya.

"udah-udah, kalian cocok banget sih... bunda pengen cepet-cepet liat kalian nikah. gimana kalo pernikahannya kita majuin jeng?" ucap bunda linda disertai kekehan.

"wahh... boleh juga jeng, setuju deh sama idenya. yakan pah?" tengok mama Iren kepada sang suami tercinta.

"terserah aja kalau papa, gimana gino sama anes"

"Gino permisi dulu ya sama anes...." ucap gino seketika yang langsung menarik anes.

"apaansih lo narik-narik. sakit tau!" perotes anes.

"ya maaf, gue cuma mau ngomong sama lo biar kita jalanin aja perjodohan ini. kita jalanin pelan-pelan. dan lo jangan ngomel mulu bisa gasih sama gue." ucap gino membuat anes lagi-lagi melamun.

"yaudah iya gue coba" jawab anes tak lama kemudian.

Gino pun mengajak anes masuk dengan menggandeng tangannya. membuat orang seisi rumah terkejut sekaligus senang, terutama bunda linda.

"Alhamdulillah.. bunda seneng bang liat kamu gandeng anes mesra begitu...." ucap bunda nya Gino yang langsung dilanjutkan suara ayah dandi.

"kalau gitu lusa kita lakukan pernikahannya. gimana bim?" ucap ayah dandi meminta persetujuan papa bima.

"ya bagus kalo gitu, aku setuju dan sama ide mu" jawab papa Bima.

#TBC

HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang