"Do, lo bisa diem ga sih!!" oceh Anes yang membuka pagi hari mereka.
"A-ampun, Nes. Astaga masih pagi udah kena aja.." keluh Edo mengelus kepalanya.
"Woy, Do. Si Babas mana?" tanya Gino.
"Tadi si udah bangun. Lagi pedekate ama si Sannia kali di dalem." jawab Edo konyol.
"Eh ayodong gue mau diving nih!!" teriak Anes memanggil sisa kawanan yang masih di dalam.
"Sayang nanti kita foto maturnity kaya selebgram-selebgram yaa.." ucap Gino yang sudah tidak sabar untuk diving.
"Hm, oke. Tapi kita diving dulu yah." jawab Anes dengan tangan yang melingkar di pundak Gino.
"Bubu ayo dong, disini aku panas nih liat orang-orang ini." panggil Edo kepada Rasya.
Setelah mereka semua siap dengan pakaian dan peralatan diving yang sudah di siapkan pengurus penginapan, mereka menuju ke Pulau Misool untuk diving.
Kali ini Anes di perbolehkan oleh Gino untuk diving. Jadi ia sangat bahagia dan tidak sabar.
"Makasih sayangku. Akhirnya ga sia-sia aku liburan kesini selain cuma bisa duduk dan liatin mereka semua seneng-seneng." ucap Anes dan memberi kecupan kecil pada bibir Gino.
"Iya honey. Tapi hati-hati ya, dan jangan jauh-jauh dari aku. Pokonya aku gamau anak kita sampe ikut kecapean gara-gara mamanya ga bisa dibilangin." ucap Gino mengelus lembut helai rambut Anes.
"Ohiya, Gin. mau kapan nih gue fotoin maturnity si Anes." Tanya Babas.
"Foto maturnity tuh apaansih bas?" tanya si lola, Sania.
"Sania mau tau banget emangnya?" goda Edo.
"Mau do, emangnya apa?" tanya Sania lagi.
"Nanti liat ya gaya Edo sama Rasya foto kaya gimana." jawab Edo.
"Emangnya Edo sama Rasya mau foto kaya gimana?"
"Ituloh San, nanti gue foto megang perutnya ayang bubu.."
"Sinting." dumel Rasya membuang muka dari Edo.
Huekk... Hueek..
Rasya merasa mual seketika.
"Sayang kamu gapapa?" tanya Edo.
"Paansih lo Do, muak banget gue liat muka lo rasanya." ucap Rasya yang masih terus berusaha memuntahkan isi perutnya.
"Sya, lo kenapa?mual" tanya Anes bingung.
"Lo udah sarapan bareng gue kan Sya tadi?" ucap Putri.
"Gapapa ko, udah sarapan mungkin mabok laut kali nih gue." jawab Rasya.
"Ah itumah positif nih." celetuk Gino.
"Positif apaan bro?" tanya Babas.
"Kaya pas gue berhasil menunjukkan kejantanan gue ke Anes lah Bas. Hahaha." jawab Gino yang sama ngaconya sama Edo.
"Serius lo?!" ucap Edo.
"Yeh kunyuk! coba aja lo test. waktu gue buntingin bini gue si begitu..."
"Ya gak Mih?" ucap Gino cengar cengir pada Anes.
Anes dan Putri sudah dibuat tambah panik karna perkataan si Gino.
"Ya baguslah kalo emang kamu hamil bu.. Jadi kita bisa terus-terusan berduaan deh dimana-mana." ucapan Edo ini macam lelaki tada otak yang bisa bicara seenteng itu.
"Duh diem deh lo pada. Kamu juga diem deh yangg. orang lagi panik gini bisa-bisanya ngomong gitu." ucap Anes sambil mencubit perut suaminya itu.
"Eh gue udah gapapa nih." kata Rasya yang tiba-tiba mualnya hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness
Romance[17+] Vanesha talita dan Giorgino malik, siswa SMA kelas 3 yang sejak kecil menjadi musuh bebuyutan itu tak menyangka kalau kedua orangtua mereka telah menjodohkan sejak mereka masih bayi. Bagaimanakah perjodohan itu berlanjut?kebahagiaan apa yang t...