"Sayaaang." teriak Anes memanggil Gino yang malah asik dengan game nya dan tidak menjawab panggilan maut itu.
"Ginooo!!"
Setelah menyadari namanya tengah disebut, Gino mendatangi istrinya yang sudah memasang wajah malaikat yang ingin mencabut nyawa.
"Itu kuping apa tetelan sih!"
"Iyaiya maaf.. Lagi kenapasi kamu teriak teriak aja. Tanggung nih war aku mau menang." Jawab Gino yang tidak menghiraukan ucapan Anes.
"Oh yaudah. Tuh kamu beresin sendiri baju bajunya. Aku mau tidur." Ucap Anes yang melangkah menuju ranjang mereka.
Gino yang menyadari istrinya sudah tidak cerewet pun mematikan gamenya dan meletakkan ponsel di meja belajar.
"Honey?"
"Ko kamu ngambek sih." Ucap Gino membujuk Anes. Menciumi rambut yang wangi khas Anes.
Anes yang sengaja tidak memperdulikan hanya berpura pura memejamkan matanya. Siapa suruh coba coba nyuekin dirinya.
"Nes..." Panggil Gino yang hanya dijawab gumaman.
"Jangan marah ih, iyanih aku beresin bajunya. Masa mau ngetrip kamu malah nyuekin aku gini sih."
"Udah ah sana urusin aja war kamu." Jawab Anes menyingkirkan tangan Gino yang melingkar dipinggang nya.
Tanpa membantah lagi Gino segera mempacking pakaiannya kedalam koper. Anes yang mengintip hanya tersenyum kecil atas pembalasannya.
"Sini aku bantuin. Makanya jangan ngurusin game mulu." Ucap Anes yang sudah berdiri disampingnya.
"Iya maaf ya sayangku." Jawab Gino dan memeluk istri cantiknya dari belakang. Bukannya melanjutkan packingnya, ia malah keenakan melukin Anes yang sibuk membereskan pakaiannya.
Drrrt... Drrtttt...
Suara ponsel Gino tiba tiba berdering. Ia segera meraih dan mengangkatnya.
'Gin.. Dimana lo?' suara Edo yang sangat khas itu terdengar.
'Rumah lah. Kenapa?'
'Sokin starbucks GI. Banyak anak-anak pada ngumpul.'
'Oh, iye ntar gue nyusul nge.'
'Oke, Gc lo jan naena dulu.'
Tutt.. Tuutt.. Tuttt..
Suara telfon Edo terputus. Matanya melirik Anes yang sedari tadi mendengar percakapannya seakan meminta izin.
"Iyaiya, jangan malem malem ya pulangnya. Aku mau tidur ditemenin kamu." Ucap Anes manja tidak mau ditinggal Gino terlalu lama.
"Iya honey, ga lama ko. Yaudah aku siap siap dulu ya." Jawab Gino yang langsung mengganti pakaian dengan kaos hitam dilapisi hoodie abu abu dan celana jeans panjang. Tidak lupa topi converse ori yang sudah merupakan gaya Gino.
"Sayang aku jalan dulu ya, jangan kemana mana sampe aku pulang." Ucap Gino mencium kening Anes dan langsung keluar meninggalkan apartmen.
"Suka sok cool gitu kalo mau nongkrong. Eh emang laki gue gantengsi mau diapain juga." Ucap Anes berbicara sendiri sambil membereskan koper bawaan mereka besok.
-Di starbucks-
"Nahh, ini dia nih yang ditunggu tunggu daritadi." Ucap Mike teman satu tim futsal disekolah nya.
"Anes ga lo ajak Gin?" Ucap Rama yang juga teman satu tim futsalnya.
"Ga lah, biar istirahat aja." Jawab Gino santai dan duduk di soffa samping Tian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness
Romance[17+] Vanesha talita dan Giorgino malik, siswa SMA kelas 3 yang sejak kecil menjadi musuh bebuyutan itu tak menyangka kalau kedua orangtua mereka telah menjodohkan sejak mereka masih bayi. Bagaimanakah perjodohan itu berlanjut?kebahagiaan apa yang t...