13

73.6K 1.2K 19
                                    

Yang udah libur panjang mana suaranyaaa!

Makasihya yang sudah menunggu lama:* soalnya sempet mau next gapunya ide):

Selamat membacaa!

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Malam ini, tepat tanggal 1 april aku masih menunggumu yang takkan pernah kembali. Aku hanya bisa memandangi foto kita sebelum kejadian itu membawamu pergi jauh. Saat aku melihat tatapan mata itu untuk yang terakhir kalinya hati ini terasa sakit. Binar itu terasa menusuk hati, rasanya aku ingin memelukmu sangat erat sampai tak ingin melepas.

Han...

Aku rindu. Rindu dirimu yang selalu ada setiap aku butuh. Tingkah konyol itu, bahkan aku masih sangat ingat pertama kali kau mengucapkan kata cinta padaku. Ya, kau adalah cinta pertamaku. Dengan membawa gitar dan sebucket bunga yang indah, ditambah rintik hujan membuat ku ingin menangisinya tiap kali aku mengingatnya. Aku teramat sayang padamu. Sungguh malam ini aku ingin bisa mengulang waktu. Takkan ku ulangi kebodohan yang ku buat.

Aku hanya ingin kamu tau. Sekarang hidupku tak lagi terbayang dirimu, perlahan aku bisa merelakan kepergian mu. Maaf, andai saja malam itu aku tak se-egois itu mungkin sekarang aku masih bisa memelukmu malam ini.

But, you always be my sun! Yang tetap menyinari hidupku walau dari jarak yang sangat jauh(:

1 April 2017

-Vanesha Talita

Air mata itu kini terjatuh membasahi pipinya yang merah. Hanafi, dialah cinta pertama Anes. Mereka sangat dekat sejak SMP. Anes yang saat itu masih duduk di kelas 2 SMP hanya menganggapnya sebagai sahabat, tidak lebih walaupun Hanafi selalu mencoba mengungkapkan perasaannya. Sampai akhirnya Anes masuk SMA dan dekat dengan banyak pria membuatnya jarang mempunyai waktu bersama dengan Hanafi.

Malam terakhir ia bertemu adalah saat Hanafi datang untuk menjemput Anes di club. Ia sangat marah dengan pergaulan Anes setelah masuk SMA.

-Flashback On.-

Via telfon.

"Han, bisa jemput aku ga?" Ucap Anes setengah mabuk.

"Nes, kamu kenapa? ko kayak mabuk gitu suaranya?" Tanya Hanafi yang terdengar sangat panik.

"Duhh bawel banget! aku udah gakuat pusing banget. Aku tunggu di club xxx sekarang!"

"Hah?Nes kamu ngap..." Belum selesai ucapan Hanafi, telfon itu sudah terputus.

Dengan cepat Hanafi melaju dengan jazz hitamnya menjemput Anes yang sangat ia khawatirkan. Setelah sampai, Ia melihat Anes dengan pakaian yang sangat sexy duduk sendiri menunggunya dengan wajah setengah sadar.

"Astagfirullah Nes, kamu mabuk?" Tanya Hanafi yang langsung merangkul Anes dan membawanya ke mobil.

"Nes jawab aku. kamu kenapa bisa kesini sih?" Ucapnya lagi.

"Kamu bawel banget sih Han, aku lagi ga pengen ngomong!"

"Ya aku mau tau kenapa kamu jadi kaya gini!" Ucap Hanafi dengan nada meninggi. Ia sungguh tidak suka Anes menjadi anak yang nakal.

"Berenti! Gue mau turun disini aja!" Keras Anes yang langsung keluar dari mobilnya. Ia memberhentikan taxi dan segera berlaju meninggalkan Hanafi begitu saja.

Hanafi tidak hanya diam, ia berusaha mengejar taxi itu namun naas. Mobilnya justru menabrak truk dari persimpangan jalan. Tabrakan itu sangat kencang. Membuat Anes memberhentikan taxi yang ia tumpangi dan keluar untuk melihatnya.

HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang