14

68.4K 1.3K 22
                                    

"Selamat paaaagi, suami aku yang ganteenggg!" Teriak Anes tepat dikuping Gino.

"Eh apaansi berisik yangg." Ucap Gino kembali menutup wajahnya dengan selimut.

"Bangunnn!! aku udah masakin nasi goreng spesial tau. Pake telor doangsi." Ucap Anes memelan dan menggaruk kepalanya.

"Yaudah kalo ga mau aku makan sendiri aja." Ucapnya lagi meninggalkan kamar tidurnya.

"Iyaiya tunggu ini mau bangun bawelku." Jawab Gino yang langsung menarik tangan Anes.

"Gitu dong.. ayo cepet jam 12 mama dateng." Ucap Anes yang hanya dijawab Gino dengan anggukan.

Setelah mereka selesai sarapan dan mandi, Anes segera membereskan apartemen itu. Setelah itu barulah mereka membuka semua buku pelajaran seperti rencana mereka semalam kalau hari ini mereka akan full belajar seharian.

Mereka duduk diruang keluarga, buku-buku sudah berserakan dimana-mana. Tak lupa beberapa snack pun siap untuk menemani.

"Belajar apaan kaya gini." Ucap Anes yang kaget melihat ruangan yang sudah ia rapikan sekarang sudah berantakan kembali seperti kapal pecah.

"Belajar buat UN lah sayang." Jawab Gino yang sibuk memandang buku dan mulut yang tidak berhenti mengunyah.

"Belajar apa ngabisik stock cemilan aku." Ucap Anes membuang muka.

"Yaudah ah bawel banget sih cantikkk... sini duduk samping abang." Jawab Gino menepuk nepuk karpet berbulu disampingnya.

"Abang kang somay!" Ucap Anes yang kini sudah duduk disampingnya.

"Mana yang gabisa sini cameron dallas ajarin." Ucap Gino melirik buku yang ada dihadapan Anes.

"Ihh apaansi jauh banget cameron dallas sama lo." Jawab Anes menarik bukunya dari pandangan Gino.

Saat ini pukul 11.30, Mama Iren pun datang membawa beberapa tas plastik yang berisi makanan. Ada snack, beberapa minuman, dan bahan makanan untuk dimasak seperti sayur, ayam dan sejenisnya.

"Assalamualaikum menantu mama yang gantengggg." Ucap mama Iren yang tiba-tiba sudah memasuki ruang keluarga.

"Lahh menantunya doang yang disalamin?" Ucap Anes.

"Eh anak mama satu-satunya tambah cantik aja lagi hamil." Ucap mama Iren yang langsung duduk di sofa ruang keluarganya.

"Astagfirullah... Ini rumah apa kapal pecah sih Nes."

"Itu mah si Gino. Aku udah beres-beres dia malah berantakin lagi." Jawab Anes.

"Boong mah, Anes juga ikut berantakin..." Sahut Gino disertai cengiran kudanya.

"Hadehh.. kalian masih aja berantem udah mau punya anak." Ucap mama Iren sambil membereskan sampah-sampah bekas snack.

"Mama jadi nginep disini?Bukannya papa udah pulang?" Tanya Anes tiba-tiba.

"Hmm... iya mama gajadi nginep. Pasti kalian udah kerumah bunda ya ketemu ayah Dandi?" Jawab Mama Iren yang dijawab anggukan keduanya seperti bocah kecil.

"Jadi mau ambil universitas dimana Gino?" Tanya mama Iren lagi.

"Kayanya sih di Aussie Mah." Jawab Gino lesuh.

"Hmm.. bagus dong. Jadi nanti kalian bisa tinggal disana sekalian." Ucap mama Iren.

"Gak juga sih ma. Masa Gino harus jauh dari Anes 5 bulan." Jawab Gino.

"Ya gak sampe 5 bulan ko, 4 bulan juga kalo Anes kuat." Ucap Mama Iren menghibur Gino yang kini mulai cemberut.

"Tau dasar lebay! Tampang doang cool jauh dari aku langsung sedih." Sahut Anes meledek Gino.

HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang