Bungamu

81 6 5
                                    

Hei, ingatkah kau padaku? Bunga yang pada suatu masa pernah kau cari, kau rindu, dan kau harapkan. Masa itu memang sudah berakhir seperti mimpi yang terbangun dari lelap. Seperti imajinasi yang tertelan realitas senyap. Hari berganti ke masa mendatang. Kau telah memilih bunga yang lain, bukan aku. Kau petik dia dan jadikan hiasan di hidupmu. Kau pajang penuh keindahan agar semua orang memandang pun tahu bahwa dia milikmu.

Hei, kau kemanakan aku? Seperti hilang tanpa tilas. Lenyap tanpa bekas. Tetapi, aku tidaklah layu. Tidak akan mati. Takdir-Nya pernah mempertemukan aku denganmu bukan untuk dicabut paksa. Melainkan agar diambil hikmahnya. Bagaikan sari bunga diolah lebah menjadi madu. Aku tersimpan rapi tetap seperti dulu. Tertanam dalam dasar hatimu yang tak terjamah. Segar sepanjang waktu sebab tersiram air mata haru. Aku masih hidup abadi selamanya di setiap kenangan terindah. Karena akulah bungamu.

Tersiram hujan
Segar di sudut taman
Mekarlah bunga

Taman hati, 16.02.2017

Coretan JiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang