Rasa Duka Lara

66 3 2
                                    

Lihatlah anak-anak itu! Lugu, ceria, dan gembira. Tangisan hanya sementara. Tiada keluhan atau kesedihan abadi. Bahkan ketika manusia dewasa menggerutu pada turunnya hujan, para malaikat kecil menyambut tanpa ragu. Mereka selalu ingin bermain di bawah guyurannya sambil tertawa.

Walau orang tua melarang karena begitu khawatir, akan basah, dingin, dan gigil demam ... ah, mereka tetap mencintai hujan! Tulus setia saat ini tanpa cemas tentang masa depan. Ya, mereka berhak bahagia sebelum mengenal hidup sesungguhnya.

Suatu saat mereka jatuh cinta tetapi tak terbalaskan. Hujan menjadi saksi betapa air mata tak bisa bersembunyi. Suatu saat mereka jatuh sakit. Akibat daya tahan tubuh lemah terjerembab. Lalu, air hujan bukanlah obat mujarab.

Namun, badan berpenyakit masih utuh. Tidaklah sehancur hati yang terluka. Anak-anak itu; kelak mereka rasakan ketika telah tiba waktunya: rasa duka lara. Nikmati dengan senyuman, sabar, dan doa. Semoga menghapus dosa.

Bermain hujan
Kuyup tak takut sakit
Nikmati hidup

Kalbu, 07.03.2017

Coretan JiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang