Waktu tak pernah menunggu bahkan menghapus semuanya. Dulu yang pernah kau suka, sekarang ke mana? Mereka angkat kaki lewati jalannya. Berpuas diri di atas derita hati. Berganti-ganti arah tak pasti. Tinggalkanmu termenung sepi. Langkah-langkahnya tiada terdengar lagi. Seperti datangnya malam nan sunyi. Jejak-jejaknya tiada terlihat lagi. Seiring hadirnya kelam tiada arti. Mereka: kenangan serupa puing-puing hampa.
Kagum yang pernah bersemi telah gugur, yang pernah hidup telah mati. Mereka tidak mengerti lagi bagaimana bahagiakanmu? Bahkan hanya ada penyesalan ketika menengokkan kepalamu. Mereka berlalu bersama waktu. Mereka jauh darimu bahkan tidak berguna diikuti. Sudahlah, biarlah mereka pergi! Biarkan waktu kini dan nanti yang membuktikan, siapakah paling setia? Hari-hari depan 'kan kau lalui bersama seseorang yang berharga.
Bulan tak tampak
Lenyap jejak terhapus
Hari bergantiUjung jalan, 03.05.2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Coretan Jiwa
PoetryKetika jiwa ingin mencurahkan kata-kata, kucoba goreskan prosa pendek dan puisi. Di antara haibun, haiku, dan khayalan itu, aku tak ingin membiarkan kebahagiaan berlalu. Maka biarlah kuabadikan lewat coretan jiwaku. #573 dalam Poetry (06.12.2017...