Di Sebuah Taman

65 3 0
                                    

Kawan, aku menuju ke sini mendahuluimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kawan, aku menuju ke sini mendahuluimu. Selama ini aku menantimu menyusulku. Sebagian kecil dari manusia akhir masa yang tiba, kuharap salah satunya dirimu. Kesusahan yang kau rasakan bagai menggenggam bara api di dunia. Sabarlah, Kawan! Balasan terbaik segera menghampirimu.

Dulu, gelimang harta tak menyilaukan matamu. Bisikan setan tak menggelitik telingamu. Rayuan tak menggoda kalbumu. Iman tertanam kuat di penjuru jiwa-ragamu. Kini, petiklah hasil perbuatanmu dengan senyuman. Kilau wajahmu menerangi jalan. Kemarilah, Kawan. Tempat kembali yang semestinya kau tuju, tempat terindah untukmu telah tersedia. Di sebuah taman penuh keberkahan--yang kau dan aku sama-sama rindukan. Kita menemui Sang Ilahi Rabbi seperti kebenaran janji-Nya.

Berhias bunga
Damai penghuni surga
Terucap salam

Doa, 19.06.17

Coretan JiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang