Lenyap sudah bara api panas dan asap kepedihan yang sesakkan napas. Terguyur deras padamkan kebakaran seolah rakus tiada tuntas. Musim hujan adalah penyelamat, pembawa manfaat. Mengembalikan kondisi rimba ke fungsi semula. Air sungguh sahabat bagi planet bumi. Dengan izin Ilahi, hutan hancur dapat utuh kembali. Tiada yang mustahil bagi-Nya mencipta bahkan kehidupan setelah mati. Warna yang pernah hangus menghitam, kini menghijau sejuk lagi. Pucuk-pucuk pepohonan menjulang tinggi. Akar-akar semakin menancap ke dalam tanah yang gembur. Para insan pernah berduka cita, bunuh dan kubur rasa takabur. Pada akhirnya menatap penuh syukur pada hutan lebat nan subur.
Rintik mengguyur
Hutan hijau kembali
Dedaun rimbunRimba, 18.02.2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Coretan Jiwa
PoezieKetika jiwa ingin mencurahkan kata-kata, kucoba goreskan prosa pendek dan puisi. Di antara haibun, haiku, dan khayalan itu, aku tak ingin membiarkan kebahagiaan berlalu. Maka biarlah kuabadikan lewat coretan jiwaku. #573 dalam Poetry (06.12.2017...