Aku tidak pernah menyangka, waktu membawa hingga ke masa ini. Ratusan hari dilalui dalam harap dan penantian panjang. Impian belum dapat terwujud di depan mata kecuali doa-doa di kalbu mengantarkannya.
Pinta tulus pada Ilahi selalu dibisikkan. Namun, belum jua menghasilkan. Benih yang ditanam, belum kunjung tumbuh apalagi berbunga. Entah apa yang salah? Atau, justru membuktikan kebenaran-Nya yang hakiki. Berjuta pertanyaan masih melingkupi. Sebuah jawaban masih misteri yang menunggu dipecahkan.
Seluruh tenaga telah dikerahkan. Berilah titik terang, Ya Rabbi. Kuharap hanya ketenangan hati. Sembari menikmati rahmat tiada terkira di atas dunia fana. Semoga aku mampu tabah-sabar, tunduk-patuh terhadap segala ketentuan-Mu.
Mulai mekarlah
Di taman terindahku
Bunga SeptemberTaman hati, 08.09.2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Coretan Jiwa
PoetryKetika jiwa ingin mencurahkan kata-kata, kucoba goreskan prosa pendek dan puisi. Di antara haibun, haiku, dan khayalan itu, aku tak ingin membiarkan kebahagiaan berlalu. Maka biarlah kuabadikan lewat coretan jiwaku. #573 dalam Poetry (06.12.2017...