Aku manusia yang lemah hati. Bilangan waktu teramat cepat berganti. Terasa begitu lama menanti. Siapa dapat memastikan usiaku sampai di masa depan nanti? Selama ini, terus berusaha dan berdoa tanpa henti.
Aku hanya insan biasa yang pernah kehilangan kesabaran dan ketabahan. Lewati cobaan demi tingkatkan kualitas iman. Ya, Engkau Mahamengetahui kebenaran. Pada-Mu kuserahkan keberhasilan.
Dalam ikhtiar lalu tawakal, aku teguhkan penantian. Wujudkan nyata impian serta angan-angan. Menunggu dan menunggu penuh harapan kusandarkan hanya kepada-Mu ... Tuhan.
Angin berembus
Di musim pancaroba
Hujan berlaluNurani, 21.03.2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Coretan Jiwa
PoetryKetika jiwa ingin mencurahkan kata-kata, kucoba goreskan prosa pendek dan puisi. Di antara haibun, haiku, dan khayalan itu, aku tak ingin membiarkan kebahagiaan berlalu. Maka biarlah kuabadikan lewat coretan jiwaku. #573 dalam Poetry (06.12.2017...