#22

6.2K 394 6
                                    

Enjoy

Hari selanjutnya. . .

Atasan Hazel dan Orlando, Freddy memanggilku mereka berdua menuju ruangan.

"Misi kalian adalah menangkap bandar narkoba di Rusia." Perintah Mr. Freddy tegas.

"Siap!" Jawab Hazel dan Orlando.

Hazel dan Orlando membawa senjata kesukaannya mereka yaitu pistol dan katanya untuk berjaga-jaga. Meskipun misi kali ini bukankah untuk membunuh, mereka tetap bersiaga membawa senjata mematikan.

"We are going to Rusia." Kata Hazel sambil menarik koper kecilnya menuju jet milik Mossad.

"Kali ini hanya sebatas misi, tanpa embel-embel balas dendam dan pembunuhan. Misi menjadi pembela kebenaran pun dimulai!" Gumam Hazel dalam hatinya.

* *** * *** *

Hazel memakai kacamata hitam dan berjalan dengan bergandengan dengan Orlando di sebuah Klub layaknya sepasang kekasih yang sedang berkencan. Di balik kacamata hitam itu, mata Hazel dan Orlando menatap liar sekelilingnya. 

Hazel dan Orlando berkomunikasi dengan Mossad melalui earset di telinga mereka.

"Aku tidak melihat tanda-tanda target kita." Kata Hazel sambil sesekali menatap sekelilingnya.

"Ya, benar. Disini bersih tanpa tanda-tanda target.  Disini hanya ada sekelompok orang yang melampiaskan emosinya dengan menarik di dance floor dan mabuk-mabukan." Lanjut Orlando.

"Kalian sudah memeriksa di lift-nya. Kudengar dari beberapa agen yang pernah menyusup kesana, disana terdapat ruangan rahasia yang dihubungkan oleh lift." Kata Freddy melalui earset.

"Baiklah, kami akan memeriksa lift." Ujar Hazel.

Hazel dan Orlando berjalan berdampingan dengan elegan. Ketika orang-orang sibuk sendiri dan tak memperhatikan mereka, Hazel dan Orlando berlari menuju lift.

"We're in the lift." Kata Hazel pada Freddy.

"Kalian tekan tombol lift menuju ruangan bawah tanah!" Perintah Freddy.

"Yes, Sir."

Hazel dan Orlando berada di dalam lift yang bergerak turun ke ruangan bawah tanah dimana praktik narkoba dilaksanakan.

Saat pintu lift terbuka, Hazel dan Orlando menyembunyikan diri dengan bersandar pada bagian samping dinding lift. Lalu mereka keluar dengan mengendap-endap. Di ruangan bawah tanah Klub itu suasana begitu riuh oleh suara orang. Disana tampak meja billiard dan meja judi, disertai mini bar serta etalase berisi ratusan paket ganja, kokain, dll.

GIRL ACT (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang