#08

10.6K 684 4
                                    

Hazel Pov:

"Apa maksud Charesa?? Motif dari perbuatan Jose padaku?? Bukankah semua itu sudah jelas bahwa dia ingin membunuhku. Tapi untuk apa dia membunuhku? Aku selalu mengerjakan tugas dengan baik, kecuali tugas membunuh Orlando. Namun selebihnya rekorku benar-benar bersih tanpa cela. Jose juga selalu baik dan memperlakukanku spesial, kenapa tiba-tiba dia ingin membunuhku? Tunggu, terakhir kali aku bertemu Jose rasanya ada yang berbeda dari dirinya. Tatapannya lebih  gelap dan tajam." debat Hazel dengan kata hatinya.

"Sudah menemukan petunjuk, Blank?" Charesa melipat tangannya di depan dada dan mengedarkan tatapan merendahkan kepada Hazel.

"Kau berpikir terlalu lama, Hazel. Aku tidak menyangka pembunuh yang sering dielu-elukan karena kecekatannya bisa berpikir selambat ini. Baiklah, biar aku yang memberitahumu. Apakah kau berpikir bahwa selama ini Jose memperlakukanmu spesial karena kau itu istimewa? Jika kau berpikir demikian, maka kau salah besar. Selama ini kau diperlakukan layaknya anak emas karena Jose tidak ingin kau menaruh curiga padanya. Sebab,  tujuan Jose kepadamu hanyalah menghancurkanmu dan membunuhmu. Kau hanyalah anak dari orang yang telah menyakiti Jose hingga dia hancur dan terjerumus dalam dunia yang kejam dan gelap!!"

"Bagaimana dengan semua misi yang telah kuselesaikan? Jika Jose hanya ingin menghancurkan dan membunuhku, kenapa dia tidak lakukan dari awal saja?" tanya Hazel tidak mengerti.

"Ooo kalau masalah itu kurasa Jose hanya memanfaatkan kemampuanmu untuk kepentingannya saja."

"Apa maksudmu aku adalah anak dari orang yang telah menghancurkan Jose??" mata Hazel terbelalak kaget.

"Kau tidak tahu?? Ibumu adalah mantan ibu tiri Jose, sebelum akhirnya ibumu meninggalkan ayah Jose. Sehingga akhirnya kehidupan Jose terjungkir-balik sampai seperti ini. Itu semua disebabkan oleh ibumu!!"

"Itu tidak benar, aku mengingat bahwa ibuku menikah dengan ayahku sehabis lulus kuliah. Ibuku tidak pernah menikah sebelumnya!" bantah Hazel

"Terserah apa katamu, tetapi itulah kenyataannya. Aku melihat semua bukti bahwa ibumu pernah menjadi ibu tirinya. Bahkan dulu aku sempat bertemu ibumu di rumah Jose "

"KAU BOHONG!!!" pekik Hazel.

"Kau bisa tanya pada Orlando, temanmu itu. Dia tau kebenarannya." Charesa menunjuk Orlando yang berada di sudut ruangan dengan wajah keruh.

"Benarkah, Orlando? Semua yang dikatakannya benar? Jadi selama ini ibuku pernah menikah dengan ayah Jose? Kapan itu terjadi?" tanya Hazel bertubi-tubi

"Tidak, ibumu tidak pernah menikah dengan ayah Jose. Namun, ibumu memang pernah menjalin hubungan dengan ayah Jose ketika kau berumur 3 tahun." jawab Orlando.

"Ibuku selingkuh???Lalu dimana ibuku sekarang?" tanya Hazel sambil mengeratkan kepalan tangannya.

"Sudah terlambat untuk mencari ibumu juga ayahmu. Mereka sudah dibunuh bertahun-tahun lalu saat kau masih tidak mengingat apa-apa." sela Charesa.

"Kau tahu hal menarik dari kematian mereka? Mereka dibunuh oleh kau, Hazel. Tugas pertamamu sewaktu pertama kali bergabung dengan Jose adalah membunuh orangtuamu sendiri. Kau bahkan membunuh mereka dengan sadis." lanjut Charesa sambil menyeringai.

"CUKUP!! Aku tidak mau dengar apapun lagi darimu!!!" Hazel jatuh tersungkur menghadapi sebuah realita yang membuatnya merasa sangat-sangat bersalah hingga rasanya ia ingin bunuh diri saja.

Di tengah kekacauan suasana hati Hazel, tiba-tiba sebuah pistol menempel di kepalanya. Hazel merasakan pistol itu siap menembak kepalanya hingga pecah, namun Hazel tak bergerak.

"Aku sudah sangat berdosa selama ini. Biarlah aku mati, jika itu bisa menebus dosa-dosaku yang dulu." pikir Hazel

Krek..
Pelatuk pistol itu ditarik diiringi teriakan Orlando yang menggelegar."HAZELL!!!"

Orlando menubruk tubuh Hazel sehingga peluru pistol itu tidak mengenai kepala Hazel, tetapi peluru itu mengenai lengan Hazel. Orlando segera bangkit berdiri dan menembak ke arah Charesa. Charesa segera melompat menghindari peluru yang ditujukan Orlando. Orlando menembak Charesa sambil melindungi Hazel karena Hazel sama sekali tidak mau bergerak walaupun dia tau peluru-peluru Charesa selalu mengarah padanya. Hazel seakan-akan menunggu kematiannya sendiri. Orlando terus menembaki Charesa. Charesa terus-menerus bersalto menghindari tembakan Orlando dan balas menembak ke arah Hazel. Kali ini lutut Hazel yang terkena peluru. Orlando yang melihat itu segera memberondong Charesa dengan peluru dari pistol semi otomatis. Dilanda kemarahan, Orlando menembaki Charesa tanpa jeda.

Kemudian terdengar erangan dari Charesa. Tampaknya bahu Charesa terserempet peluru, kemudian Charesa segera meninggalkan tempat itu. Setelah memastikan bahwa Charesa benar-benar pergi, Orlando mencabut dua butir peluru yang bersarang di tubuh Hazel dan mengobatinya. Hazel sama sekali tak mengucapkan sepatah katapun ketika Orlando mengobatinya.

"Kenapa kau tidak melindungi orangtuaku dariku, Orlando?" tanya Hazel dengan suara tercekat.

"Dulu, aku hanya seorang remaja yang tidak bisa bela diri Hazel."

"Tapi kau sekarang sangat ahli bela diri?"

"Kau tidak tau mengapa aku bisa jadi seperti ini,a Hazel. Dulu setelah membunuh orangtuamu, kau juga ingin membunuhku. Lalu aku diselamatkan oleh seorang lelaki bertopeng dan dilatih menjadi seorang pembunuh bayaran. Aku berlatih 8-10 jam sehari sampai akhirnya aku jadi pembunuh yang ditakuti karena kemampuanku."

"Apakah kau adalah anak laki-laki yang menjadi satu-satunya targetku yang lolos saat itu? Kalau tidak salah, hari dimana aku diperintahkan untuk membunuhmu kau memakai jaket kulit berwarna cokelat dan jins belel. Benar kan?" Ujar Hazel mengingat-ingat

"Ya, aku tidak pernah lupa hari itu. Dimana saat aku ingin memelukmu, tapi kau malah ingin menembakku dengan senapanmu."

"Maafkan aku, aku tidak bermaksud seperti itu. Hanya saja aku tidak ingat padamu waktu itu. Sekarang aku bersyukur The Mask menolongmu."

"The Mask? Lelaki bertopeng itu? Kau kenal dia?"

"Hmm..Dia adalah musuh yang tangguh. Dia musuh dari organisasi Jose. Kudengar semua kerabatnya pernah dibantai oleh Jose, hingga akhirnya dia membangun organisasi untuk melenyapkan Jose."

"Kau tau dimana The Mask sekarang?" tanya Orlando.

"Dia sudah meninggal sekitar lima tahun lalu. Dia menerobos masuk ke dalam markas Jose dan dibunuh oleh Charesa." jawab Hazel lirih.

"That bitch! I swear i will kill her if i meet her again." desis Orlando.

"Hati-hati! Charesa dikenal dengan kecepatan dan ketepatannya. Jika kau ingin membunuh Charesa pastikan satu hal, jangan pernah meleset dan lengah karena yang tadi bukanlah kemampuan Charesa yang sesungguhnya!" tukas Hazel.

"Apa dia lebih hebat darimu?" tanya Orlando.

"Mungkin..." jawab Hazel sambil mengangkat bahu.

"Tapi aku tak pernah melihat namanya ditulis dalam daftar 50 most wanted killer."

"Tidak mungkin!"

"Memangnya siapa nama julukan Charesa?"

"Rose Gunner."  bisik Hazel.

Seketika itu juga, badan Orlando langsung menegang.

TBC

Heyy guysss!! Gimana part ini? Ini part pembukaan setelah sekian lama gak update. Buat yang udah vote dan masukin cerita ini ke reading list selama ini thanks yaa...I appreciate your kindness. Thanks juga buat para readerss yang udah buat cerita author rank-nya naik lagi. Thank you so much.... Sekarang GirlAct ada di rank #61 Action. Baca dan vote terus yaaa. See you in the next chapter...

+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-
'*'*'*'*'*'*'*'*'*'*'*'*'*'*'*'*'*'*'*'*'*'*'*'*'*
><><><><><><><><><><><><><><><><><><

GIRL ACT (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang