Happy Reading
BRUUKK
Suara dentuman benda jatuh adalah latar suara terakhir yang terdengar di telinga Hazel.
** ** ** ** * ** ** ** **
Kito tersenyum miring saat melihat Hazel dan Orlando yang tidak sadarkan diri. Kito membawa Hazel dan Orlando pada Interpol. Hazel dan Orlando dibawah ke rumah sakit yang diawasi langsung oleh pihak Interpol.
Bau obat yang menyengat menyentak kesadaran Hazel dan Orlando. Keduanya bangun dengan keadaan memakai seragam pasien rumah sakit Dan berada di rumah sakit dimana didepan mereka banyak petugas Interpol yang berlalu-lalang.
Hazel menyipitkan matanya dengan waswas saat tidak mendapat kalung dan anting yang biasanya dipakainya sebagai senjata saat mendesak seperti ini.
"Shit! Mereka pasti melepaskannya." Umpat Hazel sambil meraba lehernya.
"Ha..zel." Erang Orlando saat dia bangun.
"You okay?" Tanya Orlando
"Yeah. But we have a serious problem now." Bisik Hazel.
"Aku tahu." Ujar Orlando sambil menghembuskan napas lelah.
Setelah mereka diperiksa oleh dokter. Menurut dokter, mereka hanya terluka bakar ringan. Orlando terkena pada bagian punggungnya dan Hazel terkena di bagian pinggangnya. Begitu selesai pengecekan, Hazel dan Orlando dibawa menuju penjara dengan penjagaan yang sangat ketat dan jeruji baja dan sebagainya. Hazel dan Orlando hanya pasrah duduk di lantak penjara saat para penjagaan menutup pintu jeruji dan menguncinya dengan gembok baja yang besar dan rantai-rantai yang melilitinya.
"Mungkin sebentar lagi kita akan dihukum mati." Kata Hazel dengan Nada yang terdengar putus asa.
"Semoga saja tidak." Sahut Orlando.
Hazel menatap kakinya dengan gamang,"Apa kau tidak lelah hidup seperti ini terus? Kabur dan kabur dari tempat ke tempat?"
Sudut bibir Orlando tertarik ke atas membentuk senyuman kecil,"Aku sangat lelah, tetapi aku tidak ingin mati sebelum aku membahagiakan orang yang aku cintai. Sekarang, dia ada di sampingku."
"Aku juga mencintaimu, tapi apa boleh buat keadaan sangat tidak mendukung untuk kita saling mencintai." Ucap Hazel sendu.
Orlando menatap Hazel tepat di manik mata,"Siapa bilang keadaan tidak mendukung? Bukankah dengan berduaan dalam waktu yang lama, kita dapat menaikkan intensitas cinta kita?"
"Yahh mungkin, tapi aku benci keterbatasan dan ketidakbebasan." Jawab Hazel.
Hazel dan Orlando duduk diam di penjara. Mereka berdua sibuk merencanakan rencananya untuk kabur.
Petugas penjara membuka pintu penjara untuk memberikan makanan kepada Hazel dan Orlando. Saat petugas itu meletakkan makanya di depan Hazel, Hazel tersenyum miring. Di saat yang bersamaan, Orlando memukul tengkuk petugas itu hingga jatuh pingsan.
Setelah itu, Hazel dan Orlando mengambil senjata yang ada pada petugas itu. Mereka berjalan dengan langkah-langkah supercepat.
"Hey, kau yang disana!! Berhenti!!" Teriak seorang petugas yang terlihat seperti kepala penjara. Hazel dan Orlando terus meningkatkan kecepatan lari mereka menghindari kejaran kumpulan penjaga penjara yang semakin lama semakin banyak jumlahnya.
Mereka berlari sambil sesekali menengok ke belakang. Hazel dan Orlando tanpa sengaja menabrak seseorang. Orang itu berpakaian seragam dengan banyak lencana yang tertempel di sana. Hazel dan Orlando terperangah beberapa saat menatap kakek berseragam itu, sebelum mereka sadar bahwa mereka harus kabur. Ketika langkah-langkah orang berlarian semakin dekat, Hazel dan Orlando berlari secepat yang mereka bisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
GIRL ACT (COMPLETED)
AçãoHazel, sekilas gadis itu tampak rapuh namun tatapannya dapat berubah tajam seperti elang ketika bertugas dalam misi yang melibatkan nyawa orang-orang. Hazel adalah gadis yang dididik sedari kecil untuk menjadi seorang pembunuh. Membunuh baginya adal...