A Black Heart

EIGHTEEN [CLOSER]

"Kyuhyun Seohyun keluar kau pengecut ! Aku tahu kau di dalam kan ! Hadapi aku brengsek"

Aku langsung menoleh kearah Kyuhyun. Dan kami sama sama melotot saat menyadari suara itu...

"Itu CHOI HONGCHUL !!" ucap kami bersamaan.

***

Aku langsung berlari ke pelukan Kyuhyun. Sejujurnya aku takut karena perbuatan iblis berbentuk dewusi itu. Namun, aku ingin sekali membunuhnya. Aku yakin, orang tuaku terbunuh oleh iblis jahat itu.

"Kyuhyun-ah apa yang harus kita lakukan sekarang ?" tanyaku gemetar.

"Tenanglah yeobo, kumohon jangan takut. Lagipula dia tidak tahu jika kita ada di dalam ruang rahasia ini." ucap Kyuhyun menenangkan.

"Tapi jika dia menemukan kita disini, bagaimana ?" ujarku lagi yang masih takut.

"Apa kau mau kembali ke Bulgaria lagi sekarang ? Aku akan mengantarmu kesana"

"Mengantar ? Maksudmu kau akan kembali kesini lagi ?"

"Aku tidak bisa membiarkannya tetap hidup terus menerus. Aku harus membunuhnya.." ucapan Kyuhyun sontak membuatku kaget.

"Jangan bodoh Kyuhyun, dia itu sangat kuat. Kau memang memiliki kekuatan tapi itu semua terbatas bukan.. kita harus buat rencana dulu"

"Rencana apa lagi ? Siapa yang bisa melawannya kecuali aku. Memangnya ada dewusi klan psikokinesis sepertiku yeobo"

"Memang tidak ada, tapi ada dewusi klan hydrokinesis, dia dewusi yang bisa menggunakan air. Bukankah Hongchul itu api ?", aku terpikir Suho.

"Apa sekiranya itu bisa ?" tanya Kyuhyun.

Aku mengangguk mantap.

"Sekarang kita ke Bulgaria dulu sebelum dia datang. Kita harus punya rencana untuk mengalahkannya" ucapku lagi menyakinkan.

"Baiklah, kali ini aku menurutimu yeobo"

Aku terkesiap karena Kyuhyun memelukku erat. Pelukan hangat ini membuatku kikuk sendiri. Aku lupa kalau Kyuhyun ini sudah menjadi suamiku.

Seperti sebelumnya, dalam waktu 2 menit aku sudah berada di Bulgaria kembali. Hah, akhirnya aku bisa bernapas lega. Aku takut setengah mati tadi. Sekarang aku sudah berada di kamar yang kutempati tadi di Bulgaria.

Tanpa kusadari, pelukan hangat itu masih terasa. Kyuhyun masih memeluk dengan erat. Aku memandang wajahnya bermaksud melepaskan pelukan itu tapi Kyuhyun justru menahanku.

"Yeobo.. apa kau masih takut ?" tanyanya dengan lembut.

"Aniyo... aku sudah lega sekarang. Kau bisa melepaskanku" ucapku kikuk dan ingin melepaskan pelukannya.

"Kau kan tadi yang memelukku duluan"

"Yakk tadi reflek saja Tuan Cho, dasar yadong !", aku masih mencoba lepas dari pelukannya.

"Shireo yeobo, semenjak kau menjadi istriku, belum pernah aku menyentuhmu sedekat ini"

"Ah sudahlah Kyuhyun, situasi seperti ini jangan bertindak manja padaku. Ada saatnya nanti kau bisa puas memelukku.", aku berhasil melepaskan pelukannya.

Entah pikiran bodoh darimana, aku mendekatkan wajahku dan mengecup bibirnya sekilas. Kyuhyun terkejut dengan perlakuanku. Bahkan wajahnya seperti orang kepedasan, memerah. Itu lucu sekali seorang Cho Kyuhyun bisa seperti itu.

"Kau berani menciumku seperti itu ? Bagaimana bisa kau curang ?"

"Sudahlah, kita harus turun dan beritahu dr. Park"