EPILOG

1.1K 90 14
                                    

Suara berisik entah darimana kini membuatku terbangun. Aku baru sadar jika... ah itu pasti tingkah anak-anak dibawah.

Tunggu sebentar, anak-anak siapa yang dimaksud ? Bukankah aku belum melahirkan, lalu siapa mereka ? Aku langsung beringsut bangkit dari tempat tidurku untuk melihat siapa yang ada di lantai satu rumahku.

Sambil berjalan dan mengucek mata, kulihat di bawah sana ada 3 orang anak kecil. Tapi salah satunya mencuri perhatianku, dia menggunakan setelan olahraga merah sambil membawa mobil-mobilan. Dia juga tertawa sewaktu bermain dengan teman sebayanya.

Anak kecil itu mendongak ke atas dan tersenyum melihatku lalu berkata, "eomma".

Aku terkejut, kenapa dia memanggilku ibu ? Aku bukan ibunya kan ?

Dan, yang lebih membuatku terkejut. Kyuhyun... Kyuhyun ada disana dengan anak itu. Seketika kepalaku pusing dan berputar-putar.

Kriiingg Kriing

Suara jam weker berbunyi keras di telingaku. Aku mengerjap mencari sumber suara itu lalu mematikannya. Saat kulihat, jam 6 pagi.

"Mimpi ? Aih pabbo !"

Aku langsung bangun dari tempat tidurku untuk bersiap hari ini. Ya, seperti biasa membangunkan Sora terlebih dahulu.

Aku keluar kamar dan ingin masuk ke kamar Sora. Aku mendengar suara gaduh tapi aku acuh saja tanpa mencari tahu siapa yang ada dibawah. Aku yakin itu hanya teman-teman dewusi yang lain.
Baru kusadari, ini sudah hampir 10 bulan kepergian Kyuhyun. Perutku juga sudah makin membesar, sekarang usia kandunganku sudah 9 bulan itu artinya hanya tinggal menghitung hari mungkin bayi ini lahir. Entah sampai kapan Kyuhyun akan kembali. Tapi jauh di lubuk hatiku terdalam, aku akan tetap menunggu dan mengharapkannya.

"Sora eonni, ayo bangun..." seruku sambil membuka pintu kamarnya.

Tunggu, dimana Sora ? Kenapa ia tidak berada di tempat tidurnya ? Apa dia sudah bangun terlebih dahulu tapi lebih baik aku cek ke kamar mandinya.

Kuketuk pintu kamar mandi dan memanggil Sora tapi tidak ada jawaban. Saat kubuka pintu kamar mandinya, ternyata kosong. Ah, mungkin benar dia sudah bangun.

Tidak mau ambil pusing, aku langsung ke lantai bawah untuk memastikan. Jujur, sekarang untuk turun tangga saja aku kesulitan. Memang beda ya jika sedang hamil dan tidak, dan baru kurasakan ketika sudah makin membesar.

Saat aku turun, tidak ada satupun orang. Setahuku bukankah tadi sangat ramai. Biasanya para dewusi teman Suho itu suka heboh sendiri pagi-pagi. Kemana mereka semua. Kenapa aku jadi takut seperti ini. Semoga mereka hanya sedang mandi atau melakukan aktivitas lain bukan meninggalkanku sendirian.

"Sora eonni ..." panggilku lagi. Aku berjalan ke arah dapur.

Disana aku hanya menemukan meja makan yang sudah rapi tertata makanan untuk sarapan. Lalu kemana perginya mereka. Hei, apa mereka tega meninggalkan ibu hamil sendirian di rumah sepagi ini. Kalau aku melahirkan sendiri bagaimana ?? Haish...

"Seohyun, kau sudah bangun ?" sapa hangat seseorang yang aku yakin itu Sora.

"Eonni, aku mencarimu kemana-mana tadi. Kupikir kau pergi."

"Mianhae Seohyun.. aku tadi bangun kepagian jadi sekalian saja aku yang siapkan semua. Tapi aku lupa membangunkanmu. Apa kau butuh sesuatu ? Oh kau mau makan apa untuk sarapan biar ku siapkan", Sora berbicara lembut seperti biasa. Dia memang seperti kakak kandungku.

"Tidak usah, aku ingin mandi terlebih dulu. Oh iya, dimana para dewusi itu ?", tanyaku.

"Mereka sedang pergi sebentar. Nanti juga kembali, maka dari itu aku menyiapkan sarapan dulu sebelum mereka kembali lagi."

A Black HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang