Purnama Merindu Part 5#

632 36 2
                                    

"Oh iya, sampe sekarang gue belum pernah liat calon suami lo, emang dia kerja di mana sih?" tanya Sivia penasaran.

"Di Manado, ngurus perusahaan milik bokapnya yang ada di sana, sebenernya sih dia baru aja selesai dari kuliahnya di Jerman," jelas Shilla.

"Di Jerman?" tanya Ify semakin penasaran pasalnya kekasihnya juga baru selesai kuliah di sana.

"Iya, eh kemaren lo pernah bilang ke gue kalo cowok lo juga kuliah di Jerman kan, di universitas apa?" tanya Shilla.

"Di Universitat zu Koln, fakultas manajemen," ucap Ify.

"Hah, serius lo? Nugrah juga kuliah di situ, di fakultas manajemen juga, berarti mereka satu kampus dong!" ucap Shilla.

Namun Ify malah terdiam, "kok perasaan gue jadi gak enak gini ya?" batin Ify.

Merasa tak di tanggapi Shilla pun berlalu mengibaskan tangannya tepat di depan wajah Ify, "Fy, kok ngelamun?" tanya Shilla.

"Hah, eng..enggak kok, gue cuma pusing aja," balas Ify tersadar dari lamunannya.

"Lo sakit?," tanya Sivia.

Ify menggeleng, "gak, mungkin kecapean aja," ucap Ify sambil memijat ujung pelipisnya.

"Yaudah mending lo balik duluan aja, istirahat, nanti biar gue yang nyelesain semuanya," ucap Sivia berlalu mengambil alih tugas Ify.
"Yaudah, gue duluan ya, Shill gue tinggal dulu ya," pamit Ify berlalu meraih tasnya.

"Oh iya, hati-hati!" ucap Shilla.
Ify hanya menggangguk.

---

Di perjalanan, Ify kembali memikirkan perkataan Shilla tadi, apa iya Nugrah dan Rio itu orang yang sama?, pikirnya.

"Gak, gak mungkin, Rio setia sama gue, dia gak mungkin khianatin gue," gumam Ify sambil fokus menyetir mobilnya.

Namun saat melewati sebuah Mall, ia tak sengaja melihat seorang lelaki yang baru saja keluar dari mobil yang terparkir di depan Mall, ia sepertinya mengenali sosok lelaki itu.
Ify langsung memutar arah mobilnya menuju Mall.
Ia terus berlari mencari sosok lelaki yang baru saja masuk ke dalam Mall tersebut.

"Itu cowok kemana ya, cepet banget perginya," gumam Ify sambil terus berjalan mengitari Mall tersebut.

Namun saat Ify berjalan sambil menengok kiri dan kanan, ia tak sengaja bertabrakan dengan seseorang.

BRAKK...
"Auuuw," ringis Ify yang terjatuh.

"Sorry gue...Ify?" tanya lelaki itu terlonjak kaget ketika Ify mendongakan kepalanya.

"Rio?" ify langsung berdiri dan memeluk erat tubuh Rio, tak peduli dengan orang sekitar yang tengah memperhatikan mereka.

"Kamu kapan balik, kenapa gak bilang sama aku? Aku kangen sama kamu Yo," ucap Ify menangis haru di pelukan Rio.

"Nanti aku jelasin, sekarang kamu ikut aku," ucap Rio menarik tangan Ify, gadis itu hanya menurut.
Mereka pun keluar dari Mall tersebut.

"Ayo masuk!" seru Rio seraya membukakan pintu mobil.

"Mobil aku gimana?" tanya Ify.

"Biar supir aku yang bawa," ucap Rio.
Ify pun mengangguk.

Di perjalanan, Rio masih fokus menatap lurus kedepan tanpa berbicara sepatah kata pun pada Ify.

"Kamu mau bawa aku ke mana Yo?" tanya Ify akhirnya.

"Ke suatu tempat," ucap Rio dingin.

"Kenapa kamu dingin banget Yo, kamu beda," batin Ify sambil terus memandangi tiap lekuk wajah tampan Rio.

Purnama MerinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang