Purnama Merindu Part 2#

846 50 2
                                    

"Ngapain dia malem-malem ke rumah?" Pikir Ify, gadis itu pun berlalu keluar menghampiri Sivia.

"Fy, hikz..hikz.." Sivia langsung memeluk Ify dan menangis.

"Lo kenapa Vi? Kenapa nangis?" tanya Ify heran.

"Perasaan tadi siang ni anak baik-baik aja," batin Ify.

"Gabriel Fy, tadi pas pulang dari butik gue gak sengaja liat dia lagi jalan gitu sama cewek," jelas Sivia di sela isaknya.

"Ya ampun Vi, gue kirain ada apaan, ya mungkin itu ceweknya kali," ucap Ify.

Tangis Via makin kencang setelah mendengar penuturan dari Ify.
"Gak, Iyel gak boleh punya cewek selain gue," ucap Sivia semakin ngawur.

"Kok gitu? Lo bener-bener suka ya sama Gabriel?" tanya Ify.

Gadis itu hanya mengangguk dan kembali memeluk Ify.

"Ya udah lo jangan nangis lagi, saran gue nih ya, mending lo cari tau dulu semua tentang Gabriel, jangan main suka-suka aja, lo kan belum tau seluk-beluknya Gabriel itu gimana," saran Ify.

"Gitu ya?, yaudah deh, Thanks ya Fy, lo emang sahabat gue yang paling ngerti gue," balas Sivia.

"Iya, udah jangan nangis lagi," ucap Ify.

Sivia pun menghapus airmatanya.
"Sorry ya gue ganggu lo malem-malem kek gini," ucap Sivia.

"Gak papa kok, atau kalo lo mau, lo bisa nginep kok di sini."

"Serius gak papa? Gue boleh nginep malam ini?"

"Iya, ke kamar gue aja yuk," aja Ify.
Mereka pun bangkit dari sofa dan berlalu menaiki anak tangga menuju kamar Ify.

---

"Ebuuuseeet, ini kamar apa tempat pencetakan foto Fy?" gumam Sivia kaget melihat isi kamar Ify yang di penuhi dengan bingkai foto Rio di setiap sudut kamarnya, di dinding dan di meja.

"Kenapa?" tanya Ify.

"Gak papa kok, oh iya Rio emang kapan balik ke indo?"

Ify hanya mengindikkan bahunya, tanda kalau ia pun tak tahu kapan kekasihnya itu akan kembali.

"Lo gak ada kabar-kabaran gitu sama Rio?"

"Jarang, dia sibuk," balas Ify.

"Lo yang sabar ya Fy," ucap Sivia.

Ify hanya tersenyum, sebenarnya ia bosan mendengar kata sabar yang selalu di ucapkan oleh ibunya, dan kini Sivia pun mengucapkan kata yang sama untuknya.

---

Pagi hari, Ify dan juga Sivia tengah bersiap-siap untuk ke butik.

"Ma, Ify berangkat dulu ya," pamit Ify mencium tangan Ny.Wilyana.
Begitu juga dengan Sivia.

---

Sesampainya di butik.
Ify dan Sivia pun langsung memulai pekerjaan mereka masing-masing.

"Oh iya Vi, nanti siang lo tunggu butik sendiri ya," ucap Ify.

"Emang lo mau ke mana?" tanya Sivia yang kini tengah membuat pola untuk gaun yang di pesan oleh Shilla kemaren.

"Gue ada janji, gak lama kok," ucap Ify.

"Oh ok," ucap Sivia.

Mereka pun melanjutkan pekerjaan mereka masing-masing dalam merangkai gaun yang indah.

Purnama MerinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang