Purnama Merindu Part 15#

535 20 0
                                    

"Siapa sih?" gumamnya seraya berjalan menuju pintu depan.

Ify pun membuka pintu depan.
"Alvin, bibir kamu kenapa? Ini ada apa Agni?" tanya Ify.
Ternyata yang datang adalah Alvin, Agni dan juga Cakka.

"Tadi abis di tonjok sama Rio, untung kita langsung dateng, kalo gak, kita gak tau deh bakal gimana,"jelas Cakka.
"Masuk dulu gih!" seru Ify.

Terlihat bercak darah di sudut bibir lelaki sipit itu.
"Kenapa harus berantem sih Vin, aku kan udah bilang, jangan berantem," ucap Ify.

"Emang Rionya aja yang emosian, aku gak pernah sekalipun nonjok dia Fy, aku cuma mau belain kamu," balas Alvin.

"Ya udah sini biar aku obatin," ucap Ify seraya mengambil kotak P3K.

Sementara Ify mengambil obat untuk Alvin, Agni pun berlalu duduk di samping Alvin.

"Ify perhatian banget ama lo kak! Kenapa gak lo gebet aja sih?" ucap Agni.

"Hush sembangan kamu, Alvin itu paling pantang yang namanya ngambil pacar orang," ucap Cakka.

Tak lama Ify pun datang menghampiri mereka bertiga, Agni langsung  kembali ketempat semula.

Ify pun langsung membersihkan darah di sudut bibir Alvin dengan telaten.

"Aku gak mau kamu berbuat hal bodoh lagi, ini yang terakhir kalinya," ucap Ify sambil terus mengobati Alvin.

"Kenapa?" Alvin balik bertanya.

"Ya...ya pokoknya gak boleh, nanti kalo udah kayak gini kan aku juga yang repot," jelas Ify.

Alvin hanya diam saja, ia masih ingat akan semua penjelasan Rio tadi, setelah ini Ify pasti akan semakin mencintai Rio, pikirnya.
-
-
Beberapa hari kemudian#
Ify tengah buru-buru menuju bandara, setelah mendapat kabar dari Agni kalau Alvin hari ini akan kembali lagi ke Malang.
"Kenapa kamu gak bilang kalau hari ini kamu pergi lagi Vin!" gumam Ify sambil menambah kecepatan mobilnya.
-
-
Sesampainya di bandara, Ify langsung berlari mengitari bandara tersebut, ia berharap semoga saja ia tidak terlambat.
Ify terus mencari sosok lelaki itu.
"Maafkan aku Fy, karna aku, kamu harus seperti ini. tapi aku janji, setelah ini kamu akan bahagia," gumam seorang lelaki yang sedari tadi mengikuti Ify tanpa sepengetahuan gadis itu.
"Kamu dimana Vin?" apa kamu sudah pergi!" gumam Ify, gadis itu menghentikan langkahnya, terlihat raut putus asa di wajahnya.

"Setelah apa yang di lakukan Rio beberapa hari yang lalu, sekarang kamu pun kembali ke Malang, apakah aku harus melewati semua ini sendiri Vin? Tanpa Rio maupun kamu?" gumam Ify.
Tak terasa airmatanya menetes begitu saja, ia teringat kembali peristiwa di saat ia melihat Rio tengah bersama seorang gadis di Mall.

"Ya tuhan, kenapa begitu sulit bagiku tuk bisa bersamanya? Apa aku memang tidak pantas untuknya?" batin Ify.

"Kamu ngapain nangis di sini?" ucap seorang lelaki.

Ify menoleh ke sumber suara yang sangat tak asing di telinganya.
"Alvin!" Ify langsung memeluk Alvin yang kini sudah berdiri di belakangnya.

"Ify, aku ada sesuatu buat kamu, ayo ikut aku!" ucap Alvin melepas pelukan Ify.

"Hah? Bukannya saat ini kamu mau pergi ke Malang?" Ify heran saat Alvin menariknya menuju mobil.

Alvin pun menghentikan langkahnya.
"Bagaimana bisa aku pergi di saat kamu histeris nyariin aku kayak tadi! Lagian siapa juga yang mau balik ke Malang?" ucap Alvin.

"Hah? Jadi dari tadi kamu liat aku? Iiihh kamu mau ngerjain aku?" raut wajah gadis itu seketika berubah jadi cemberut.

"Udah gak usah cemberut, tambah jelek, sekarang mending ikut aku, ayo!" ucap Alvin berlalu mengajak Ify untuk masuk ke dalam mobil ferrari merahnya.

Purnama MerinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang