Purnama Merindu Part 7#

595 29 0
                                    

Nama yang sama persis, apa mungkin itu hanya kebetulan saja?...

*****SKIP******
Tibalah saat yang di nantikan oleh Shilla, yaitu hari di mana ia akan melangsungkan acara pernikahan bersama pria yang sangat ia cintai.
Usai di rias Shilla pun berlalu menuruni tangga.
Semua mata tertuju padanya, terpesona melihat kecantikan Shilla bak seorang bidadari di balut gaun Ballgown putih dengan detail menyerupai batu karang, untaian mutiara pada bagian bahu yang juga dihiasi bordir yang menghadirkan kesan glamour serta mewah.
Dengan rambut di sanggul bentuk up do tiara di tambah dengan mahkota mutiara yang indah, serta polesan make up natural nude lips yang terkesan manis.
Sangat serasi dengan Nugrah sang mempelai pria yang menggunakan jas model classic suit berwarna senada dengan gaun yang di gunakan oleh Shilla sang mempelai wanita.

-
Di sisi lain,
kini Ify tengah bersiap-siap untuk pergi ke pesta pernikahan Shilla.
Ia nampak cantik dengan menggunakan dress brokat hijau toska serta high heels warna senada.
Di tambah dengan polesan make up tipis, rambut di biarkan tergerai indah.
Gadis berdagu lancip itu mencoba menghubungi Rio, namun sia-sia.

"Kenapa nomor kamu gak aktif Yo?" gumam Ify.

Drrt..drrt...drrtt..*Sivia Call*
Ify pun mengangkat telpon tersebut.
Ify : hallo?
Sivia : buruan, ini gue udah di depan rumah lo.
Ify : iya ini mau berangkat kok.
Sivia : yaudah.
Ify pun memasukan ponselnya ke dalam tas kecil yang di bawanya dan berlalu menuju pintu depan.

-
"Ayo, kita udah telat nih!" seru Sivia yang sudah stanby di dalam mobil.
Dengan ragu Ify masuk ke dalam mobil.

"Perasaan gue kok gak enak gini ya, gue takut kalo Nugrah itu beneran Rio," ucap Ify.

"Aduh Fy, lo jangan negatif tinking gitu dong," ucap Sivia sambil fokus menyetir.

"Hemmh,"
-
Kini sampailah mereka di pesta pernikahan Shilla.
Ify masih diam terpaku di dalam mobil.

"Fy, ayo!" seru Sivia.

"Lo aja gih Vi, gue..gue di sini aja."

"Loh kok gitu, kita kan udah janji ama Shilla kalo kita bakal datang ke acara dia, ayolah!"

Dengan malas Ify pun turun dari mobil.
Baru saja mereka ingin melangkah masuk, tiba-tiba seseorang memanggil mereka.

"Ify!" seru seorang gadis.

Merasa namanya di panggil, Ify pun menoleh ke belakang.
"Agni, kalian baru nyampe juga?" ucap Ify.

Ya, Agni,Cakka dan juga Alvin baru saja sampai.
"Iya, tadi ke jebak macet," ucap Cakka yang kini sudah bergabung bersama Ify dan juga Sivia.

Sementara Alvin hanya diam saja.
"Ayo! kita udah telat nih," seru Sivia.

Mereka pun berlalu melangkahkan kaki mereka di Red karpet.
Di sana sudah ada Gabriel yang berdiri di depan pintu utama, dengan menggunakan jas berwarna silver.

"Akhirnya kalian dateng juga, gue kira gak ada yang dateng, ayo masuk!" ucap Gabriel.

"Iya, sorry kita telat," ucap Sivia terus memandang lekat wajah tampan Gabriel.

"Iya gak papa kok, ayo!" seru Gabriel.
Pesta pernikahan Shilla di gelar dengan sangat glamour dan mewah.

Bernuansa putih dengan bunga mawar putih mengelilingi ruangan itu.
Tamu yang datang pun tak kurang dari dua ribu undangan.

"Tunggu bentar ya, gue samperin Shilla dulu," ucap Gabriel berlalu menghampiri Shilla yang tengah berada di tengah-tengah kerumunan tamu-tamu undangan.

Tak lama kemudian, Shilla pun datang menghampiri Ify dan kawan-kawan, gadis itu nampak kesusahan dengan gaun pengantinnya.

"Hei kalian akhirnya dateng juga, gue kira gak dateng," ucap Shilla.

Purnama MerinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang