Melody Of Love

7. Complicated

Warning!!
Bagi para homopobic harap menjauh.
Bagi penyuka pairing SasuNaru harap mendekat, baca, hayati, dan kalo bisa vote juga boleh😁

Don't like don't read!

Happy reading minna!

Melody Of Love

Naruto menata beberapa buku lalu memasukkannya kedalam tas. Hari ini ada pelajaran tambahan. Dan nanti setelah selesai pulang sekolah dia harus mengikuti ekstrakurikuler. Hah...pulang sore lagi... . Naruto duduk ke ranjang dengan kasar. Dan setelahnya dia berjungkit sambil mendesis kesakitan.
Sial...aku lupa kalau bokongku masih ngilu dan sakit begini. Semua ini gara-gara senpai!. Naruto meraih handphonenya. Tidak ada notifikasi sms atau telepon seperti hari biasanya. Kenapa?. Ada apa sebenarnya?. Naruto bangkit dengan cepat. Tapi dia malah menjerit karna pinggangnya masih nyeri. Benar-benar....kali ini aku harus berhati-hati jika berhadapan dengan senpai...jangan lagi mendapat jebakannya..

"Kamu gak sarapan dulu Naruto?. Ibu sudah membuat sarapan."

"Tidak bu. Maaf. Aku harus segera berangkat. Ayah, ibu aku berangkat"

"Tapi..."

BRAK

Kushina menghela nafas. Dia lalu bergabung dengan sang suami dan mulai sarapan.

"Ada apa sih Naruto itu...gak biasanya buru-buru..."

Minato melipat koran paginya dan meletakkannya di kursi sampingnya. Kushina menatap Minato yang tampak cuek. "Sayang.."

"Hm?"

"Bagaimana perkembangan penyelidikan anak kita?"

"Hanya itu-itu saja. Tidak ada kemajuan yang berarti."

"Sayang..."

"Hm?"

"Aku tau kapan kamu berbohong padaku atau tidak."

Minato berhenti mengunyah. Menatap istrinya yang juga sedang menatapnya.

"Aku...." Minato lalu menghela nafas.

"Ada apa sayang?"Kushina bertanya sangat pelan.

"Aku berangkat dulu."Minato mengelap bibirnya dengan tisu, dan segera meraih tas kerja lalu berjalan keluar rumah. Kushina mengerutkan alis. Ada yang tidak beres dengan suaminya. tidak biasanya bersikap menghindar seperti ini. Bahkan sarapan yang sudah dia siapkan dengan rasa cinta itu belum dihabiskan. Kushina menggigit bibirnya lalu beranjak dari duduk. Baiklah...sepertinya tidak ada pilihan lain. Aku akan mengambil langkah sendiri kalau begitu..

*

Naruto tersenyum begitu mendengar senseinya bilang dia mendapat nilai sempurna untuk ujian sejarah. Nice!. Bahkan tatapan takjub dan kagum dari teman-temannya membuatnya semakin menambah lebar senyuman.

"Hei Naru. Kamu sudah selesai buat lagu untuk ujian akhir?"

"Hm....masih belum sempurna sih. Ada apa?"

Kiba menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Menyebalkan sekali!. Aku sudah buat instrumentnya. Tapi aku belum buat liriknya, apalagi judulnya. Susah sekali ternyata membuat lagu itu"

"He...bukannya kamu ini anak band?. Bahkan kamu, Shika, Shino sudah sering manggung kan?"

"Iya sih. Tapi selama ini hanya Shika yang selalu membuat instrument dan liriknya. Shino yang menyempurnakannya dan sedangkan aku hanya mengikuti saja."

Naruto tersenyum. "Bagaimana kalau aku bantu?"

Mata Kiba langsung bling-bling begitu mendengar tawaran sobatnya itu, "he?!...sungguh Naruto?"