12. Honest

930 86 11
                                        

WARNING!!

SasuNaru, check!

Yaoi, Boyxboy, check!

Don't like Don't read!

MELODY OF LOVE

Flashback

Before Neji's Party, 01.00 pm

Minato memeriksa data yang sudah tersedia di mejanya dengan teliti. Sesekali dia melonggarkan dasi. Sungguh, kembali kerja di kantor membuatnya jenuh. Dia berharap hari cepat berlalu sehingga dia bisa cepat pulang. Minato mengalihkan fokusnya pada sebuah bingkai foto yang dipajangnya diatas meja. Foto dirinya, sang istri dan Naruto di halaman rumah. Mereka bertiga tersenyum bahagia. Kini Minato mengerti rasanya. Bodoh sekali baru akhir-akhir ini dia memilih kerja di rumah. Sekarang ini memang dia lebih sering mengambil kerjaannya itu di rumah, dan hanya beberapa kali saja berada di kantor, seperti saat ini.

Di rumah dia bisa lebih fleksibel. Jika lelah tinggal berbaring di sofa kesayangan, menonton tivi. Atau mencomot cemilan yang sudah disediakan istrinya. Atau malah jika dia bosan, dia bisa menghabiskan waktunya untuk berendam, sekedar melepas penat. Dan jika waktunya tiba, dia akan mendapat senyuman ceria dan hangat dari si istri, tatapan imut anaknya yang baru pulang sekolah dan diakhiri dengan makan bersama. Minato senyum-senyum sendiri memikirkannya.

Kring..Kring...Kring....

Setengah niat Minato mengangkat telepon. Jarang sekali dia menerima telpon. Dia sudah memberi tau sekretarisnya mengenai ini. Dia tidak mau menerima telepon kecuali dari keluarganya atau dari seseorang yang benar-benar berkepentingan dengannya.

"Dengan Uzumaki Minato.."

"Selamat siang....ayah.. . Apa aku harus memanggilmu begitu..?.."

Minato mendengus kesal. Siang-siang begini disaat kerjaan masih banyak, belum makan siang pula, telinganya sudah harus mendengar sapaan menyebalkan. Siapa lagi kalau bukan Sasuke.

"Apa maumu...brengsek?..."

"Oh...jangan marah ayah. Seharusnya kamu senang mendapat telpon dari menantumu.."Sasuke mengakhiri ucapannya dengan tawa mengejek. Sungguh, Minato ingin melempar gelas minumnya saat ini.

"Cepat katakan maumu!"

"Baiklah. Aku juga tau ayah sibuk, makanya aku akan cepat. Aku hanya ingin berdiskusi mengenai rencana pernikahanku dan-..."

"Tunggu!..apa kamu bilang?. Rencana pernikahan?. Sejak kapan kita merencanakan hal mustahil ini?"

"Apa ayah lupa?. Ayah sudah seharusnya mempercayakan Naruto padaku karna aku mendapat posisi pertama di ujian kelulusan. Ah...seharusnya aku tinggal bersama Naruto setelah kelulusan."

"Hei!.."Minato menggebrak meja kesal. Membayangkan Naruto diculik dan dipaksa tinggal bersama Sasuke saja membuatnya ingin membelah meja kerjanya sekarang juga. "Tentunya aku tidak lupa akan hal itu. Aku memang mempercayakan anakku padamu. Tapi jika kalian tinggal bersama sebelum waktunya aku tidak akan tinggal diam. Dan lagi!, jangan panggil aku ayah!. Aku bahkan belum mengantar anakku ke atlar untuk disandingkan bersamamu!"

"Maka dari itu hari ini aku ingin membicarakannya ayah. Seperti yang barusan kamu bilang, Naruto telah dipercayakan padaku. Dan demi menjaga Naruto, aku berniat membuat rencana pernikahan denganmu. Aku tidak mau menghabiskan waktu untuk bermain-main."

Minato menaikkan alis. Merasa jika apa yang baru didengarnya bukanlah dari Sasuke. Bahkan dia ragu jika yang meneleponnya kini benar Sasuke. "Lalu?"

"Sebenarnya aku ingin kita bertemu. Rasanya lebih menyenangkan jika bicara dengan bertatap muka" Menyenangkan dia bilang?. Pasti itu hanya modus. Batin Minato berlagak muntah. "Kapan ayah ada waktu?"

Melody Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang