10. Fear

820 81 10
                                    

Warning!!

This story about menxmen, boyxboy, yaoi. Rated M. Don't like don't read!!.

Sebelumnya lupa ngasih tau, cerita ini buat 18+ yah ( telat thor!!..*ditimpuk reader). Tapi kalo yang masih dibawah umur tetep maksa baca, tanggung sendiri dosanya ya! *evil smirk


Melody Of Love

Sasuke berjalan masuk mansion perlahan. Tas kerja yang dia bawa dia lempar sembarangan. Dihempaskannya tubuh pada sebuah sofa tunggal di ruang santai. Seluruh tubuhnya seakan mati rasa saat ini. Dia butuh di charger lagi. Jujur saja, sebuah pelukan tempo hari itu belum cukup baginya. Dia butuh lebih. Dia-...

"Sudah pulang otoutou?."Sasuke menoleh malas. Itachi datang dengan sebuah nampan dan meletakkan tas kerja yang dilempar Sasuke tadi di salah satu sofa.

"Hn..."

"Ini untukmu"

Sasuke menatap segelas jus tomat merah dingin yang dibuat langsung kakaknya itu dalam diam. Bulir air akibat embun es yang keluar tampak sangat menggoda untuk segera diminum, apalagi di cuaca cukup panas saat ini. Sasuke menyenderkan kepala di bantalan sofa, memejamkan mata.

"Nanti saja aniki.."

"Heh...kenapa?. Ini kan jus favoritmu"

Sasuke bungkam. Itachi melirik adiknya di sofa sebelah sambil meminum jus strawberry perlahan. Setelah habis setengah dia meletakkan gelas diatas meja.

"Apa begitu padat jadwal tadi?"

"Biasa saja."

"Lalu?"

Sasuke membuka mata. Teringat kejadian menyebalkan tadi. Sesaat sebelum dia pulang kerumah. Wanita berambut merah yang dia sewa waktu itu datang di tempat proyek. Entah bagaimana wanita itu bisa tau. Dan lagi, tiba-tiba muncul didalam mobilnya. Dengan posisi duduk setengah mengangkang menghadap dirinya disertai pakaian yang cukup memprovokasi.

"Mau apa kau disini?"

"Hm?. Tentu saja untuk bertemu denganmu Uchiha-san~..silakan, nikmati 'hidangan'nya....aku sudah siap..."

Sasuke terdiam. Lalu mulai menarik senyum. Wanita itu ikut tersenyum disertai gerakan lidahnya menggoda. Wanita itu yakin sekali jika saat ini Sasuke sudah masuk kedalam perangkapnya. Namun beberapa detik kemudian senyuman Sasuke berubah menjadi tanpa ekspresi. Dengan cepat dia menarik pergelangan kaki wanita itu, menyeretnya hingga jatuh dan keluar dari mobil.

Tanpa ampun Sasuke menyeretnya hingga wanita itu terduduk di atas tanah. Dilepaskannya kaki wanita itu kasar. Tidak perduli wanita itu menjadi tontonan bagi para pekerja yang ada disana, yang ikut menyaksikan.

"Haku, ayo pulang."

"Baik tuan muda"

Haku dan Sasuke segera masuk ke dalam mobil. Menghadiahi kepulan asap disaat wanita itu masih syok. Sementara wanita itu terduduk malu. Wajahnya memerah hingga ke leher.

Sasuke mendesis sebal. Gara-gara bertemu wanita itu dia jadi ingat kembali dengan Naruto. Dan semangatnya hari itu seketika luntur dan meminta Haku untuk langsung mengantarnya pulang. Perasaan malu juga takut menjadi satu. Dia malu saat bertemu dengan Naruto di tempat yang tidak layak. Dan takut jika Naruto mengetahui mengenai wanita itu. Bagaimana kalau Naruto jadi menjauhinya?. Selamanya?. Kecewa padanya?.
Ayolah, bahkan waktu bertemu mereka yang dibatasi ini sudah membuatnya tidak berdaya (lebay) apalagi jika Naruto selamanya menjauh darinya?.

"Oh ya Sasuke. Tadi wali kelasmu menelpon. Katanya pengumuman kelulusan sudah keluar."

"Aku tau. Aku sudah tau."

Melody Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang