Seorang laki-laki membawa sekantung pakaian, berjalan menyusup kedalam lingkup asrama sekolah. Pakaian kekecilan yang dipinjamnya cukup mengganggu gerak maupun langkah, membuat dia harus beberapa kali berhenti untuk menyesuaikan diri. Sambil sesekali mengaduh, ataupun berdecak kesal ia terus melangkah lebih jauh ke dalam asrama.
Koridor lumayan sepi, walaupun ia dapan melihat dua tiga orang berlalu-lalang. Wajar saja, karena biasanya setelah kegiatan belajar mengajar habis, para murid lebih senang menghabiskan waktu mereka di kamar masing-masing. Atau di kantin dan lapangan olahraga, dua tempat itu jadi favorit anak-anak sejak dulu. Sekolah menyediakan tempat untuk menyegarkan pikiran, karna para siswa tidak bisa begitu saja keluar masuk lingkungan sekolah. Mereka sampai menyediakan supermarket mini untuk kebutuhan sehari-hari. Sayangnya, hal seperti ini malah membuat siswa merasa terkekang dan akhirnya melakukan segala cara untuk keluar, salah satunya yaitu bekerjasama dengan satpam dan penjaga asrama.
Laki-laki itu berhenti seketika begitu ada suara langkah kaki mendekat, ia memutari sekitar untuk mencari celah kecil yang mungkin bisa menyembunyikan dirinya, dari siapapun orang yang lewat itu. Setelah akhirnya dapat satu, ia buru-buru bersembunyi.
Wonwoo, laki-laki itu, merapatkan diri pada dinding di belakangnya. Ini masih jam lima, matahari masih menyisakan sedikit sinarnya dimuka bumi. Ia takut kalau bergerak sedikit saja, ia akan ketahuan. Hening melanda, sementara langkah kaki itu semakin mendekat. Wonwoo menajamkan pendengarannya, bukan hanya satu, ada banyak.
Sambil menunggu, ia menarik-narik seragam beta milik Jihoon, agar menutupi bokongnya yang cukup menonjol. Tapi, kalau dipikir-pikir lagi, kenapa ia harus bersembunyi? Ia kan tidak punya salah apapun? Apalagi ini masih Wilayah alpha.
Setelah memikirkan berulang kali, apalagi waktunya yang mendesak, Wonwoo memutuskan untuk keluar dari persembunyiannya. Ia tersenyum mantap, namun begitu melihat siapa-siapa saja yang berada sepuluh meter dari tempatnya berdiri, Wonwoo kembali bersembunyi. Mereka Kwon Soonyoung dan antek-anteknya, tentu saja Mingyu ada di sana. Tapi kenapa mereka ada di asrama? Bukannya mereka sedang diskors? Yang ia tahu, seseorang yang diskors tidak boleh ada di lingkungan sekolah, mereka akan dikembalikan pada keluarga mereka sampai hukuman selesai.
Ia tidak boleh ketahuan.
"Argh, aku masih ingin minum." Itu Jun, laki-laki dengan hidung mancung yang Wonwoo tahu memiliki kepribadian ganda.
"Setuju, kemarin sedang panas-panasnya. Aku hampir saja masuk." yang ini Seokmin, kalau hidung jun mancung, hidung laki-laki ini lebih panjang dan runcing.
Dia ber-highfive ria dengan Seokmin. "Ah, Jisoo hyung, waktu itu kau sudah mabuk kan?" Tanya Jun pada laki-laki yang lebih kecil berambut purple. Jisoo melirik sekilas, dan mengangguk sebelum kembali pada bukunya. Ia sedang baca novel rupanya. Khusus untuk Jisoo, mereka semua memanggilnya Hyung.
"Jisoo hyung kan selalu gitu. Tidak kuat minum, tapi sok-sokan."
"Diam Mingyu, kau juga tidak bisa minum lebih dari dua gelas." Mingyu mendecih, itu satu-satunya senjata untuk mempermalukannya. Ia menolehkan kepalanya kearah Soonyoung yang diam saja dari kemarin. Dahinya mengerut, lalu memutarkan kepalanya pada Jun, Jisoo, dan Seokmin sambil menunjuk ke arah Soonyoung dengan tatapan penuh tanya. Ketiga orang yang bersangkutan hanya menggeleng tidak tahu.
"Hey, Sooyoung, kau tidak kesurupan kan?" Seokmin berteriak lalu menoyor kepala Soonyoung.
Tak memedulikan, Soonyoung tetap berjalan dengan tatapan kosong. Membuat keempat orang lainnya lebih curiga. Bahkan, Jisoo sudah menutup bukunya dan ikut berkumpul. Mereka mundur satu langkah dibelakang Soonyoung.
"Aku bertaruh, dia punya hutang." Jun memulai.
"Sinting, orang tuanya kaya, kenapa dia harus punya hutang?" Seokmin menoyor kepala Jun, lalu menggeleng dengan wajah datar. "Aku bertaruh , dia punya mate." lalu menatap temannya satu persatu, meminta pendapat lain.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hide Your Heat
FanfictionJi-Hoon tak pernah tau bawa 'birth sex'-nya bisa berubah. Ia yakin hasil yang ia terima pada kelulusan sekolah menengahnya adalah Beta. Tapi kenapa ia mengalami 'Heat'? Won-Woo tak bisa berbuat apa-apa ketika sesuatu yang sangat ia tahu terjadi pada...