Hari ini pertama kali Megan keluar dari Rumah sakit dokter sudah menyatakan bahwa ia sudah boleh pulang, Namun Megan masih ingin di rawat di rumah sakit karena ia ingin dekat dengan orang yang dia cintai.
Reyhan berjanji bila Megan merasa bosan akan bersedia menemani Megan asalkan ia punya semangat hidup yang kuat, Mendengar janji Reyhan Megan langsung tersenyum ia seperti mendapatkan Reyhannya dulu.
Sebelum meninggalkan rumah sakit Megan sempat mencium pipi Reyhan singkat dan berlalu pergi, Alan membatu Megan mebawa barang barangnya selama di rumah sakit.
"Seberapa besar cinta kamu sama Reyhan...." Tanya Alan sambil mengemudi mobilnya.
"Lebih besar dari cinta aku sama kamu...." Jawab Megan sambil mencubit pipi Alan.
Perjalanan pulang mereka isi dengan saling tertawa, Alan senang melihat sepupunya bisa tertawa dan tersenyum seperti dulu lagi, namun di balik kesenanganya ada satu kecemasan yang menyelimuti hatinya.
Karena tidak ada pekerjaan yang penting di kantor Nasyah memutuskan melakukan pekerjaanya di rumah, ia mengotak atik laptopnya di ruang kluarga Fina juga menemani kakanya ia mengerjakan tugas tugas sekolahnya.
"Jadi apa kata dokter...." tanya Halima sambil menaruh minuman di atas meja.
"Belum ada hasil, katanya Nasyah di suruh balik lagi minggu depan...." jawab Nasyah matanya tidak beralih dari layar laptopnya.
"Dokternya Ganteng loh buk.... pantesan kak Nasyah betah banget di rawat sama dokternya...." sebuah pulpen mendarat di kepa Fina saat ia berbicara demikian.
"Kalo ngomong itu jangan asal jeplak...." umpat Nasyah kesal.
"Syah ayah mau bicara...." Suara herman terdengar dari meja makan.
Entah kenapa perasaan Nasyah menjadi tidak enak, pelan pelan Nasyah menutup laptopnya dan berjalan ke arah ayahnya.
Fina dan Halima memperhatikan bapak dan anak yang saling berbicara di meja makan.
"Bicara apa yah...." Nasyah menyatukan jari jarinya di atas meja.
"Sudah dua tahun ini kamu bertunangan dengan Reyhan, kapan kalian berdua akan mencari tanggal pernikahan, om wisnu juga bertanya tanya sama ayah...."
Nasyah sudah tebak dari awal pasti yang di bicarakan ayahnya adalah Reyhan.
"Ayah ngak usah khawatir, Nasyah pasti akan nikah kok sama Mas reyhan... dia butuh waktu ayah...."
"Berapa lama lagi, ini sudah dua tahun...."
"Kalau ayah tidak sabar mending di batalkan saja perjodohan ini...." Nasyah sudah tidak sabar menghadapi ayahnya.
"NASYAHHH.....!!!" bentak Herman dengan nada tinggi.
Mendengar bentakan ayahnya membuat nasyah terdiam Herman juga diam nafasnya mengebu ngebu, Fina dan Halimah memperhatikan dari ruang keluarga mereka tidak berani ikut campur.
Nasyah menghubungi Reyhan berkali kali namun tidak di angakat hingga panggilan ke lima baru terdengar suara telfon tersambung.
Reyhan dan Nasyah saling bertemu di restoran, hari ini Nasyah harus mendapat jawaban yang tegas dari Reyhan dia memilih melanjutkan hubungan ini atau berakhir di sini.
"Nasyah sudah sadar, Mas Reyhan sudah berubah lagi...." Nasyah melepas cincin yang terpasang di jarinya.
"Nasyah...." Reyhan memandang cincin yang di lepas nasyah.
"Aku memang tidak tau banyak tentang Mas Reyhan tapi Mas harus memilih antara aku apa Megan....??"
Reyhan kaget mendengar ucapan Nasyah, bagaimana dia tau tentang Megan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain Tears (End Version)
RomanceSaat aku patah hati aku berdoa kepada tuhan agar aku bisa melupakan orang yang ku cintai.... Dan tuhan mengabulkan doa doaku, bukan hanya orang yang ku cintai yang ku lupakan, ayah, ibu, adikku jaga hilang dari ingatanku.... Ingatan ini seprti angin...