Please stay whit me

9.5K 494 25
                                    

Nasyah menutup album foto yang di bawanya dari rumah orang tuanya, dan berdiri dari kursinya.

"Mau ke mana....??" Tanya Reyhan.

"Jalan jalan sebentar...." tanpa memandang Reyhan, Nasyah beranjak pergi.

Ia mengelilingi apartemen berjalan memperhatikan setiap sudut ruangan, angin berhembus kencang membawa rambut Nasyah yang lurus tergerai melayang layang di udara.

Reyhan terus memperhatikan Nasyah yang sekarang sedang berdiri di balkon, entah apa yang dia perhatikan namun pandangannya jauh menerawang pemandangan luar.

Reyhan tiba tiba datang dan menarik Nasyah dalam pelukannya, sejujurnya Nasyah membutuhkan pelukan ia hanyut dalam pelukan Reyhan air matahnya bahkan tumpah.

"Aku melupakannya...." ucap Nasyah "keluarga ku....." Reyhan dapat merasakan butiran hangat yang merembas di bajunya bagian dada.

"Kamu sudah berusaha...." ucap Reyhan sambil membelai rambut Nasyah "semuanya akan baik baik saja..." Reyhan mendorong tubuh Nasyah dari pelukannya ia melihat wajah Nasyah kedua matanya sudah memerah "apapun yang terjadi aku akan tetap di sampingmu...." Nasyah kembali memeluk Reyhan, angin berhembus kencang menerpa tubuh mereka berdua yang berdiri di balkon.
*********

"Aku mau pergi ke Malaysia ada undangan seminar yang harus aku datangi, kamu ikut yah...." ucap Reyhan di selah selah makan malamnya.

"Malaysia.... kapan...??" Tanya Nasyaah sambil mengunyah makanannya.

"Hari rabu..." Nasyah berdiri dari kursinya ia menghambiri kulkas besar yang ada di dapur, di pintu kulkas itu terdapat banyak nota yang di buat Nasyah dan Reyah untuk mengingatkan nasyah akan suatu hal.

Nasyah kembali lagi ke kursinya dan menunjukkan nota kecil pada Reyhan "hari kamis tanggal dua lapan.... ulang tahun ibuku disini tertulis aku dan fila akan memberi kejutan pada ibu" tutur Nasyah.

"Aku tidak bisa membiarkanmu di rumah sendiri... " ucap Reyhan merasa khawatir.

"Aku akan pulang ke rumah orang tuaku...."

"Syah.... apa ngak lebih baik Nasyah ikut Mas" Reyhan belum mau kalah.

"Aku sudah janji dengan Fina, tidak mungkin aku membatalkannya begitu saja...." Nasyah meraih tangan Reyhan "tidak papa kok ngak usa cemaskan Nasyah, Nasyah bisa jaga diri Nasyah sendiri, lagi pula ada keluarga Nasyah jugakan yang bisa jagain Nasyah...."

"Iyaa tapi mas berat hati...."

"Berapa lama perginya....??"

"Tiga hari...."

"Yah udah nanti selama tiga hari aku akan telfon Mas Reyhan, nanti akan ku buat banyak nota agar aku selalu ingat dan telpon Mas" ucap Nasyah sambil tersenyum, melihat senyuman Nasyah membuat Reyhan gemas dan mengacak acak rambut Nasyah hingga berantakan.

"Baju mana saja yang mau di bawa biar aku siapkan...." ucap Nasyah sambil membuka lemarinya yang besar.

"Masih dua hari lagi syah...." Reyhan bangkit dari ranjangnya dan menghampiri Nasyah.

Reyhan menutup almari yang di buka Nasyah "Akan lebih baik bila di siapkan awal awalkan...."

"Dari pada mengerjakan sesuatu yang tidak penting lebih baik melaksanakan tugas Nasyah sebagai seorang istri" bisik Reyhan di telinga Nasyah.

"Huh.." belum sempat Nasyah menjawab mulutnya sudah di bungkam Reyhan degan bibirnya.

"Ternyata kamu masih malu malu..." goda Reyhan yang melihat wajah Nasyah memerah, beberapa detik kemudia tubuh Nasyah sudah mendarat di ranjang.

Rain Tears (End Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang