entah

138 5 0
                                    

-Anastasya claudia

" HEY! Kau bukannya wanita yang berada di berita bersama Willson?."
Aku mendesah frustasi dan berbalik. Apa lagi sekarang?
Seorang gadis berdiri berkacak pinggang di depanku, menatapku murka. Dan sepertinya aku bisa menebak apa yang menyebabkan itu semua.

" maaf nona, bisa kita bicara lain kali?." pintaku, berusaha terdengar sopan.

" kau pikir aku akan diam saja melihat berita itu, kau hanya seorang pengawal. Dan aku ini seorang model yang pantas mendapatkan WILLSON FEBIAN. Kenapa kau mau menjadi pengawal nya? Apa jangan jangan kau berpura pura agar kau bisa dekat dengan nya?."

" pelebaran sayap? Tantangan baru?." jawab ku malas-malasan.

" apa kau bilang?." mata wanita itu melebar mendengar nada arogan ku. " kau sudah gila ya? Kau lupa sedang bicara dengan siapa?."

" lupa bicara dengan siapa, katamu? Bahkan mengenali tidak. Siapa kau? Lagipula aku peringati kau ya, bahwa berita itu tidak benar."

" Berani beraninya kau!."

" lagipula kau ini memang  siapanya tuan will? Tiba tiba datang memanggil saya dan mnegomeli saya, kalau anda kekasihnya si tidak apa apa, tapi kalau bukan kenapa anda memarahi saya?." ujarku sopan.

Sebuah tamparan mendarat keras di pipiku sepersekian detik kemudian, membuatku berdiri membatu dengan kepala yang mendadak terasa berputar.
Tanganku bergerak naik, menyentuh pipiku yang terasa panas, dan merasakan ada cairan yang menetes disana. Darah.

" kenapa diam? Takut? Hahaha seorang pengawal gadungan takut, iyalah siapa dulu yang di lawan SOFIA. Model trend masa kini hahahaha." wanita itu menyeringai, dia mencengkram kedua belah pipiku dengan tangan kanannya, menancapkan kukunya sekali lagi di pipiku.

" apa yang kau lakukan? Siapa kau? Bahkan aku tidak mengenali kau?." gertak ku dari sela bibirku yang terkatup.

" mencoba menyadarkan kau, kalau kau tidak pantas dengan Willson."

Dengan sekuat tenaga aku menepiskan tangan itu dari wajahku, tanpa sengaja membuat wanita itu hilang keseimbangan dan jatuh terpelenting ke lantai.

" Aku," aku menekankan, menatap wanita itu sangar, tidak mengacuhkan tubuhnya yang gemetar, " tidak akan tertarik pada willson dan aku hanya bekerja sebagai pengawal nya. Apa kau masih belum paham?." aku memandangi wanita itu yang sedang membuka mulut, mungkin bermaksud ingin membalas cacianku, ketika mata wanita itu melebar dan sikapnya berubah.
Mulutnya malah mengeluarkan erangan, mengaduh kesakitan.

" Anast? Kenapa ka- astaga pipimu!." aku tertawa sinis menatap wanita yang masih terduduk di lantai, kemudian melirik pria yang kini berjalan mendekatku. " seperti yang kau lihat," kataku.

Rayhan mengulurkan tangan, membantu wanita itu berdiri, yang segera di manfaatkan wanita itu untuk bersandar manja di lengan pria tersebut.

" kau lihat? Dia memukulku duluan dan mengatakan hal hal kasar padaku. Aduh pinggang dan bokongku sakit sekali." wanita itu menatap ku penuh kemenangan. " kau sangat kasar."

Mengharapkan simpati dari rayhan, wanita itu terus mengaduh ngaduh dan aku hanya bisa terbelalak tak percaya ketika dengan kasar rayhan melepaskan diri, menatap dingin ke arah wanita itu. Kalimat yang di ucapkan rayhan kemudian bahkan membuat wanita itu membeku.

" dia mungkin saja memakimu," menunjuk ke arah ku. " bersikap tidak sopan karena kau seorang model. Tapi aku tahu dengan pasti bahwa dia tidak akan pernah melakukan kekerasan fisik secara sengaja dan tanpa diprovokasi terlebih dahulu."

Rayhan memberi tanda agar aku mengikutinya, dan sebelum pergi dia menambahkan. " kalau terjadi apa apa pada Anast kau akan berurusan dengan ku Sofia."

ME ANASTASYA CLAUDIA (Willson Febian Grey)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang