-------
" nasi goreng daging sapi buat ibu, nasi goreng siput buat anisa, dan ayam goreng buat kevin!!." Anast meletakan bungkusan yang di bawanya satu per satu ke atas meja, lalu mencubit pipi anak perempuan yang masih duduk di bangku kelas 4 sekolah dasar dan di panggilnya Anisa itu.
" kau kemana saja? Dua minggu tidak kelihatan. Apa kau sangat sibuk?." ibu Dewi bertanya.
Anast tersenyum ke arah wanita yang di panggilnya ibu itu. Wanita tersebut adalah ibu Anisa dan Kevin. Dulu Anast membantu keluarga mereka, dan dia berkunjung cukup sering hingga sudah di anggap sebagai anak sendiri oleh wanita itu.
" Ibu marah marah karena berita kemarin, aku bilang padanya bahwa itu berita tidak benar dan hanya fitnah."
" Mmmm." Anast mengacak ngacak rambut kevin yang membuat wajahnya merona merah. " terimakasih kevin!"
" Dan siapa pria ini?." ibu Dewi mengedikan dagu ke arah willson yang dari tadi hanya diam dan mengambil tempat di sudut.
" Oh ini willson, Bos baruku."
Willson tersenyum ramah sebagai sapaan.
" sudah tidak usah pedulikan dia." Anast mengibaskan tangan. " ibu, ada mie goreng pedas manis? aku sangat merindukan makanan buatan mu."
" tentu saja ada. Sebentar, kuambilkan."
" Aku bantu ya." Anast ikut berdiri, menggandeng lengan wanita itu. " bagaimana kalau setelah ini kita karoke?."" kalau setiap kali kau kesini aku harus menutup tempat karaokeku demi melayanimu, tinggal tunggu waktu saja sampai usahaku bangkrut."
Dan Anast menanggapinya dengan tertawa keras keras.
Dan setelah mereka makan bersama akhirnya mereka melakukan kegiatan yang Anast minta, yaitu ber karaoke.
" Haaa, ternyata kebanyakan menyanyi bisa membuat lelah juga." Anast menjatuhkan tubuhnya di samping willson yang memilih keluar sebelum dia dipaksa menyanyikan satu lagu.
" kau kabur?." tuduh Anast.
" Tidak. Ada alasan yang benar-benar mendesaku untuk keluar dari ruangan itu." sahut willson santai sambil menenggak isi kaleng sodanya.Mereka duduk di halaman belakang tempat karaoke yang menjadi sumber nafkah keluarga kevin. Tempat karaoke itu berada di lantai satu dan lantai dua di jadikan tempat tinggal.
" Apa?." ujar anast setelah sadar kalau willson terus menatapnya daritadi." Dengarkan aku baik-baik. Jika ada seseorang menejer yang menyuruh mu bernyanyi. Kau harus menolaknya." willson langsung ke inti masalah.
Anast mengerutkan alis bingung.
" aku tidak melebih-lebihkan." sambungnya, " tapi suaramu memang jelek sekali."
" Ap-" kali ini Anast menganga, " apa kau bilang? ."
" aku hanya mengungkapkan fakta." ujar willson santai.
" kau menyebalkan." Anast meraih satu kaleng soda lain yang belum di buka, mencungkil pengungkitnya dengan kuku, lalu meminumnya dalam satu tegukan besar, dia diam diam melirik ke arah willson dari sudut mata. " mood mu sedang buruk? Kenapa dari tadi diam mulu."
" Tidak juga." jawab willson asal dan meneguk kembali minuman kaleng nya.
" Anast! Giliranmu!." teriak kevin, melongokan kepala dari balik pintu. " kau bilang mau menyanyikan lagu jason marz."
" yang mana?." willson tidak bisa menahan mulutnya, meski situasi di anatar mereka sangat canggung.
Ada ekspresi sedih di mata Anast. Hanya sedetik, karena raut mukanya langsung tidak terbaca setelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ME ANASTASYA CLAUDIA (Willson Febian Grey)
Historia CortaANASTASYA CLAUDIA Gadis berumur 22 tahun, yang mempunyai paras cantik. Seorang gadis yang mencapai sukses hasil dari kerja keras nya sendiri. Gadis yang mempunyai masa lalu yang kelam bersama keluarganya. Dan disitulah dia akan membalas dendamkan...