"Ingatkan aku, tentang janji yang kita ukir bersama. Di dalam hati, dan pikiran masing-masing. Ingatkan aku tiap hari, jam, menit, maupun detik. Agar jika aku pergi, aku tau kemana harus kembali."
➖➖➖"Eh, ada yang liat Adrian?"
Kayaknya gue bikin suasana kelas yang tadinya ribut, jadi hening seketika.
"Nggak. Lo siapanya?" tanya salah satu diantara kerumunan.
"Gue Zela, Anak kelas 11 IIS 1. Gue temennya." jawabku
"Eh jadi nggak ada yang liat kan? Yaudah thanks ya."
Abis itu gue langsung cabut dari kelasnya Adrian. Gila, anak-anaknya jutek semua. Nggak cewek, cowok juga sama aja. Nggak normal deh kayaknya tuh kelas. Yang normal kayaknya Adrian doang.
Oh, iya. Kenalin, gue Zela.
Zeladita Annete Zahrantiara. Panggil aja Zela.
Gue anak kelas 11 yang lagi kebingungan nyari Adrian yang ngilang nggak tau kemana.
Adrian itu temen gue.
Lebih tepatnya sih sahabat. Nama aslinya itu Adrian Gaffar Syahdan. Tetangga sekaligus sahabat terbaik gue!
Ganteng, cuek, cool gitu.
Cewek kalau sekali liat langsung meleleh deh dijamin.
Dia ganteng, tapi hobinya itu tidur, makan, dan NGILANG.
Terus kalau udah ngilang gini nih, nggak tau kaburnya kemana.
"Tan, bantuin nyari." pinta gue.
"Yaudah, ayok mumpung free."
Tan itu bukan 'mantan' kok.
Itu Fattan. Sahabat gue juga. Sepupunya si Adrian.
Fattan Galang Ardiansyah.
Mereka sepupuan. Tapi sifatnya berbanding terbalik banget.
Fattan itu pemikirannya dewasa. Memang sih dia lebih tua dari Adrian.
Cuman beda bulan doang sih, tahunnya sama.
Adrian itu masih childish. Emosinya juga kadang nggak bisa dikendaliin.
Terus, Adrian itu tipe setia sama cewek. Fattan nggak.
Fattan itu playboy banget dari masih SMP juga. Tapi, sekarang 'katanya' sih udah insyaf gitu deh.
Tapi, mereka berdua kalau sama gue setia banget kok!
Gue juga gitu ke mereka, hehe.
"Zel, itu Adri kan?" ucap Fattan.
Dan, akhirnya kita ketemu sama si siluman ini. Ternyata lagi asik nongkrong di warung gado-gadonya Bu Siti.
"Yaudah, yuk samperin. Mau gue tarik tuh telinganya"
Kita langsung ke tersangka, alias Adrian.
"Woi!" teriak gue.
"Eh, apaan deh. Ngapain lo berdua? makan sini" Kata Adrian santai.
"Enak aja ngomongnya nyante banget. Lo darimana aja?" tanya gue.
"Zela khawatir noh. Soalnya lo kan tadi nggak bareng sama kita ke sekolahnya" ucap Fattan.
"Apa? Zela? khawatir? sama gue? mimpi kali."
"Heh. Lo dari mana aja bangke udang?" tanya gue, lagi.
"Gue tadi bangunnya telat, makanya nggak bareng-bareng kalian." jawab Adrian.
"Lo juga, Tan. Kok nggak bangunin dia sih?" tanya gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Merpati
Teen Fiction"Aku, bagaikan merpati. Mereka berdua bagaikan sayap kanan dan kiriku. Jika salah satunya patah, aku takkan lagi bisa terbang."