Chapter IV

33 3 0
                                    

"Udah insyaf ya sekarang, Tan?" Kata Adrian.

"Iya nih. Bahasanya tuh cetar ulala." tambah Zela.

"Gue berbicara sesuai fakta. Dan, mumpung sekarang gue dicap sebagai playboy. Gue mau fix it all." Jeda.

"Setelah belajar dari pengalaman cinta yang pernah gue dapat. Buat pikiran gue makin terbuka lebar. Buat gue sadar, kalau cinta itu bukan cuman 'gue suka sama lo' tapi bagaimana kita buktiin. Kita realisasikan, apa yang sudah di komitmenkan." Jelas Fattan panjang lebar.

Mulut kedua temannya ternganga.

"Gila. Gue nggak nyangka kalau lo ternyata bisa dewasa juga." kata Zela.

"Ngomongnya aja sih yang bijak. Katanya 'realisasikan'. Buktinya masih jomblo. Kayak gue dong. Udah pacaran. sweet lagi. ARE, Adrian Regina. Eaaa."

"Nanti juga lo pada liat sendiri."

"Udah-udah. Sekarang udah jam berapa nih?" Tanya Zela.

Mata mereka menatap kearah jam dinding secara bersamaan.

Jarum jam menunjukan pukul 22.35.

"Wah udah malem banget. Malah masih ujan lagi." Kata Adrian.

"Jadi gimana? lo berdua mau nginap disini? atau mau terobos aja?"

"Nginap aja udah ya, Tan?"

"Yaudah. Gue sih mana-mana aja."

"Yaudah nginap aja. Lagian besok juga libur kan." Jeda

"Tapi, serius nggak dicariin?" tanya Zela.

"Ah, kalau kita berdua mah ilang juga nggak apa-apa." Kata Adrian.

"Lo aja kali. Gue kan masih bisa berguna. Lo kan nggak, jadi kalo lo ilang mah nggak apa-apa." Ucap Fattan.

"Ngakak gue." Jeda.

"Udah lo berdua tidur disini. Nanti gue bawain selimut sama bantal." Kata Zela.

Adrian dan Fattan hanya mengangguk.

Bukan hal baru kalau Adrian dan Fattan bermalam di rumah Zela. Bahkan kalau mamanya Zela berangkat untuk tugas, mereka berdua disuruh nginap di rumah Zela biar dia ada yang jagain.

"Nih, bantal sama selimutnya."

"Kalo butuh apa-apa langsung ambil aja kayak biasa ya. Nggak usah malu-malu. Anggap aja rumah sendiri." Jelas Zela.

"owrait. Lo tidur gih. Kita mau tidur nih. see you tomorrow baby Z!" Gombal Fattan.

Zela baper tapi kali ini nggak sampe blushing. Hanya saja agak dag-dig-dug serr. HEHE.

Zela turun ke kamarnya. Kamarnya berwarna biru muda. Biru langit. Di plafonnya, ia hias dengan tempelan bintang dan bulan yang glow in the dark.

Dia juga menempel sticker merpati di dindingnya.

Dia sangat menyukai sesuatu yang berkaitan dengan universe dan merpati.

Tepat di bagian atas tempat tidurnya, ia hias dengan lampu-lampu kecil yang berwarna. Atau, nama hitznya tumblr lamp.

Disitu, ada puluhan foto yang dia jepit disana. Dan puluhan foto tersebut adalah fotonya bersama dua sahabatnya. Fattan dan Adrian.

Foto mereka sewaktu bayi, dan foto mereka sampai sekarang.

***

Zela berniat untuk tidur, tapi hpnya bergetar. Ada line yang masuk.

MerpatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang