Part 1: Nightmare

3.1K 212 8
                                    


 Ketika aku tertidur pulas, aku terjaga karena sebuah mimpi yang aneh yang sering aku dapatkan beberapa hari terakhir ini. Sebuah mimpi yang sama yang selalu berakhir menyedihkan, dan aku selalu terbangun dengan keringat dan air mata secara tidak sadar. Lalu aku berakhir menangis tersedu-sedu dengan perasaan yang menyesakkan hati.

Aku tidak mengerti kenapa selalu mendapatkan mimpi itu dan berakhir menangis begitu banyak. Mimpi itu bukan milikku. Tidak ada secuil apapun yang berhubungan denganku. Aku benar-benar tidak mengerti.

Dimimpiku ada seorang laki-laki berambut perak dengan memakai baju zirah yang entah terbuat dari besi atau baja atau tembaga, aku tidak tahu ysng pasti warnanya serupa dengan rambutnya, perak.

Laki-laki itu membawa satu pedang dan perisai di masing-masing tangannya. Begitu rupawan kala wajahnya menoleh padaku, mengatakan hal yang tidak aku mengerti.

  "Aku akan memusnahkan mereka untukmu. Jika aku mati, aku akan hidup kembali untuk meminta janjimu."

  Setelah mengatakan itu, ia berbalik. Menaiki kuda putih dengan satu buah culah di kepalanya. Lalu ia pergi menerobos hutan, bukit tinggi, bebatuan curam dan sungai. Kemudian, seorang laki-laki lain berambut merah menunggu dengan angkuh di atas kuda hitam dengan seringai mengerikan.

  Mereka terlibat percakapan di bukit itu.

  "Menyerahlah, kau akan mati jika terus memaksa untuk memulai perang denganku. Serahkan saja tuan putrimu itu padaku. Lalu semua ini akan berakhir, kau akan selamat."

  "Aku tidak akan pernah menyerahkan siapapun untukmu. Lebih baik aku mati daripada hidup melihatnya menderita."

  "Keputusan yang salah.."

  Kemudian mereka terlibat perkelahian. Saling menebaskan pedang. Laki-laki berambut perak berhasil menghunuskan pedangnya ke tubuh kuda hitam, membuat kudanya terjatuh dengan rikikan keras. Laki-laki berambut merah tidak ikut terjatuh, melainkan ia terbang dengan sayap hitam yang mengerikan pada punggungnya.

  Laki-laki berambut perak melakukan hal yang sama. Terbang dengan sayap perak di punggungnya, merusak baju zirahnya. Mereka menanggalkan senjata yang dibawanya, lalu berkelahi dengan tangan kosong. Saling meninju dan memukul.

  Saling menghancurkan dengan kekuatan mereka.

  Lalu ketika laki-laki berambut merah terlempar oleh sebuah pukulan, datanglah dua iblis serupa dengan si rambut merah yang menyerang laki-laki berambut perak.

  Ini tidak adil. Tiga lawan satu.

Mereka mengeroyokinya, memukuli tanpa ampun. Si rambut merah bahkan mematahkan sebelah sayapnya. Mencabutnya dari punggungnya saat laki-laki berambut perak itu lemah.

  Aku dapat mendengar erangan menyakitkan dari mulutnya ketika kedua sayapnya dicabut paksa oleh mereka.

  Saat itulah aku terbangun dengan air mata yang memenuhi mataku. Aku tidak mengerti dengan sakit hati yang kurasakan dengan mimpi yang kualami.

Love & Enemy || Kim Taehyung (V) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang