Part 11: Sweat

734 80 7
                                    

Disclamer: Story ini milikku. Nama tokoh aku ambil dari nama idol dan nama buatan.
Gendre: Fantasy, Adventure, Romance
Note: Aku suka menulis mendadak yang tiba-tiba bisa berubah dan mengalir seperti air.

***Love and Enemy***

Sakit di dadaku menyadarkanku bahwa Aku menghirup air.
Mataku terbelalak, gerakan tubuhku kacau balau berusaha naik ke permukaan. Hoseok ada di atasku lagi. Dia berenang dengan sayapnya yang kaku di belakang tubuhnya.
setelah dekat, dia meraihku, membawaku naik ke permukaan. Aku sempat kejang-kejang karena terlalu banyak menghirup air dan terlalu menyesakkan. Kebutuhan oksigen membuatku gila.
Lalu, Hoseok yang sadar aku membutuhkan udara pun membawa wajahku pada wajahnya. Bibirnya di bibirku, membuka dan memberikan pasokan udara lewat mulutku sambil dia berenang membawaku ke permukaan.

Aku merasakan paru-paruku terisi, udaranya walau panas tapi membuat paru-paruku mendingin. Ketika kami berhasil naik dan kepalaku muncul di permukaan air, aku mendorong wajah Hoseok untuk bernapas rakus dan terbatuk-batuk mengeluarkan air dari mulutku.

"Kenapa kau lebih memilih jatuh?! Bodoh!" Hoseok berseru dengan wajah kesalnya.

Aku tidak mendengarkannya dan sibuk bernapas. Tangan Hoseok  yang sedari tadi memegangi pinggangku pun membawa tubuhku terbang dengan sayapnya yang basah, untuk membawa kami ke darat. Setelah tiba, Hoseok membanting tubuhku ke tanah.

"Apa-apaan kau!" aku berseru dengan pinggang yang ngilu.

Hoseok tidak memperdulikanku dia sibuk mengepakkan sayapnya yang basah. Sebagian airnya mencipratiku.

"Kau menyusahkan. Aku hanya ingin membawamu dengan mudah."

Aku berdiri dengan tubuh yang ngilu. "Aku hanya ingin mencari Taehyung."

Hoseok merikku dengan malas. "Kita akan cari pacarmu setelah kita sampai di Arizona."

"Untuk apa kita ke sana? Itu jauh sekali." dia gila, Arizona katanya?

"Arizona hanya sebutanku untuk perlindungan. Kemari, aku beritahu kau.." Hoseok mendkat padaku. Dia berbisik di depanku, "Ada beberapa manusia yang selamat, anak campuran yang membawa satu persatu mereka untuk di pindahkan ke tempat aman, kita akan ke sana terlebih dahulu karena mencari pacarmu itu akan butuh banyak bantuan mereka."

"Kau yakin ada yang selamat?"

"ssuttt" dia menaruh telunjuknya di bibirnya, aku jadi ingat apa yang dia lakukan di air.
"Tentu, seharusnya aku tidak berbicara sembarang, ayo.. kita harus pergi."
Dia mengepakkan sayapnya lagi, lalu tangannya merentang di depanku, "Ayo, tunggu apa lagi? kita harus bergegas."

Aku tahu apa maksudnya tapi aku malu untuk mendekat dan mendekapnya.

"Ah, lama.," dan dia meraihku, menggendongku di lengannya lagi. Lalu kami terbang ke tempat yang Hoseok sebut Arizona.

****
Love and Enemy
****

Selama terbang aku mengigil kedinginan. Baju basah kuyupku ditambah angin yang menerpa begitu kencang. Hoseok menyuruhku untuk memeluknya lebih erat untuk mempercepat. Aku mengikuti intrupsinya, dan secara tidak sadar aku menyembunyikan wajahku di perpotongan lehernya yang hangat. Barulah aku tahu bahwa aku membutuhkan hangat tubuhnya.

"Kita sampai." Hoseok menukik di bukit yang penuh dengan ilalang tinggi. "kita akan berjalan kaki dari sini." Hoseok berjalan di celah-celang ilalang hijau. Aku masih digendongannya.
Tapi wajahku sudah tidak di lehernya.

Love & Enemy || Kim Taehyung (V) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang