Taehyung mengambil satu roti di keranjang belanja. Ia memakannya dengan olesan kornet.
Aku berdecak melihatnya makan dengan tenang padahal suasana di sini sedang kacau. Ia mendelik padaku, lalu ia menyondorkan potongan kecil roti yang telah di olesi kornet di depan mulutku.
"Singkirkan itu.." aku menolaknya.
Taehyung memakan potongan itu di mulutnya. "Kalau mau katakan saja. Aku akan menyuapimu."
"Tidak usah. Tunjukan saja jalannya.., di depan ada pertigaan.."
"Belok kanan." katanya.
Aku membelokkan stir ke kanan. Mobil menukik ke kanan, agak tajam. Taehyung terantuk jendela untuk kedua kalinya.
"Pelan-pelan, Yoora! Apa kau tidak bisa mengendarai mobil?!"
Ia berseru lagi."Aku memang tidak bisa. Ini pertama kalinya, keren kan?"
Aku mengangkat sebelah alis, berbicara agak sombong pada Taehyung yang masih saja makan roti."Pantas saja, kau menyetir ugal-ugalan begitu.." ia mengataiku. Aku mendengus mendengarnya.
"Cih, memangnya kau bisa menyetir dengan paha robekmu?"
"Itu menyakitkan. Jangan bahas itu lagi." katanya.
Kami tidak berbicara lagi, selain suara kunyahan Taehyung aku mendengar suara lain. Suara aneh yang mendengung."Kau mendengarnya?" aku menoleh pada Taehyung yang berhenti makan dan meraih botol air untuk ia teguk.
"Ya, itu terdengar seperti suara nyamuk atau.."
"Lebah."
Aku melihat segerombolan lebah datang dari arah depan di kejauhan.Aku menaikan semua jendela mobil dan menguncinya dengan cepat. Taehyung mengambil pistol untuk berjaga-jaga.
Aku pikir itu tindakan bodoh. Karena lebah tidak akan bisa mati dalam serentak hanya dengan pelurunya."Pistol tidak akan membantu banyak." sindirku.
Taehyung pura-pura tidak mendengarku. Lalu dia menyuruhku untuk memutar jalan.
"Tanpa kau suruh, aku akan melakukannya." kataku.
Aku memutar stir ke kanan. Mobil menerobos ke luar jalan beraspal. Tapi lebah itu malah mengikuti gerakan mobil yang kami tumpangi.
"Sial." aku berteriak ketika para lebah itu menyengati mobil yang kami tumpangi.
Aku melihat kaca depan retak secara perlahan ketika para lebah menubrukan diri ke badan mobil.
"Kita di kepung." Taehyung berbalik ke belakang. Begitu pun denganku.
Ada banyak lebah lain yang datang dari arah belakang. Kemudian suara pecahan kaca depan terdengar.
Aku bergegas membuka sabuk pengaman "Kita keluar dari sini. Mereka pasti hewan peliharaan iblis. Bawa apapun yang perlu.."
Taehyung dengan cepat memasukan makanan ke tas dan memasukan apa-apa yang bisa dia bawa.
Aku melihat lubang-lubang kecil di kaca mobil. "Sudah Taehyung! Kita harus cepat."
Aku membuka kunci pintu, lalu membukanya dan berlari cepat masuk ke arah hutan. Taehyung di belakangku berlari terpogoh-pogoh dengan kening mengernyit. Dia pasti kesusahan dengan kakinya yang terluka.
Para lebah tidak mengejar kami. Mereka hanya menyerang mobil dengan sengatan racun mereka yang mampu melelehkan badan mobil.
Tapi, aku maupun Taehyung tidak memperlambat laju lari kami. Taehyung terlihat kesusahan dengan tas dan pistol panjang yang menyampir di kedua bahunya. Aku mengambil tas di bahu kirinya. Memakainya dengan benar.
![](https://img.wattpad.com/cover/101042124-288-k720410.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love & Enemy || Kim Taehyung (V)
Fiksi PenggemarAku bermimpi aneh. Melihat seorang laki-laki berambut perak yang berkelahi dengan laki-laki bersayap hitam. Mereka adalah seorang Malaikat dan Iblis. Aku mengenali salah satu dari mereka. Dan sayangnya, bukan si Malaikat. Melainkan si Iblis beram...