Part 7: 4 O'Clock

884 107 5
                                    

04.00 O'Clock

 

Aku sudah mandi dan berpakaian, memakai pakaian hangat dan memakai jaket kulit coklat milik Jungkook. Jaketnya tidak kotor atau gosong atau bau bekas bola api yang menubrukku. Harumnya masih sama, seperti aroma pohon pinus, atau aroma Jungkook.

  Aku juga telah memotong rambutku yang tidak berbentuk menjadi pendek sebahu. Walau aku tidak suka, aku tetap bersyukur karena tidak semua rambutku ikut terbakar.

 

  Setelah pukul empat dini hari, aku pergi ke luar dari kamarku untuk menyiapkan susu dan koran yang akan kuantar nanti.
Tapi ketika aku ke luar dari kamar. Aku tidak menemukan Nyonya Jung atau Bibi kwon yang biasanya ada di koridor untuk membangunkan para anak-anak untuk bangun dan bersih-bersih. Kali ini tidak ada aktifitas apapun. Sepi seperti bukan tempat ini.

  Aku pergi ke dapur untuk memastikan ada Bibi Kwon sekalian untuk pamit pergi. Namun dia tidak ada di sana. Aku pergi ke kamarnya pun tidak ada siapapun.
Dengan penasaran aku mengunjungi setiap kamar dari anak-anak yang ada di panti. Mereka pun tidak ada di tempat tidurnya. Aku memeriksa semua tempat dengan kalut karena ini tidak biasanya. Semuanya tidak pernah menghilang tanpa memberitahuku.

Tapi semuanya menghilang. Atau mungkin meninggalkanku.

 
  Aku berlari pergi ke luar dari gedung panti. Mencoba mencari kendaraan yang mereka pakai untuk pergi. Tapi mobil hitam milik panti masih ada di garasi.

  "Apa yang salah?"

  Aku berdiri di taman panti, masih menghadap pada mobil hitam di garasi. Aku hanya memiliki firasat buruk mengenai apa yang terjadi. Dan aku takut jika ini berhubungan dengan si iblis.

  Angin berhembus kencang, menerbangkan helai daun yang gugur dan menegoyangkan ayunan di taman. Aku mendongkak ke atas di mana arah angin bertiup kencang.

Sial.

Aku bersembunyi di balik mobil hitam berusaha bersembunyi dari sesuatu yang datang dari langit.

Aku tidak yakin itu apa.
Yang pasti mereka memiliki sayap dengan bentuk tubuh aneh seperti babi atau anjing.

  Mereka mendarat, berlarian, berjingkrak, mengendus, mengikik, mengonggong dan sebagian terbang berayun atau menukik.

  Aku menahan napas dan bersiaga, memperhatikan mereka yang menilik sekitar sebelum berpencar pergi ke arah sembarang. Bahkan beberapanya masuk ke dalam panti.

  Aku tahu mereka adalah utusan dari si iblis. Aku harus keluar dari sini jika ingin selamat.

Tidak ada yang membantuku. Jungkook atau Jimin tidak ada di sini. Mungkin mereka menyangka bahwa semuanya akan aman karena beberapa jam yang lalu mereka berhasil menaklukan si iblis.

   Setelah di rasa aman aku masuk mengendap ke dalam gedung panti. Mencoba membawa kunci mobil tanpa dilihat monster kecil mengerikan yang bersayap tadi.

  Sejauh ini mereka tidak terlihat. Aku masuk ke kamar milik Nyonya Jung. Mencari kunci mobil di meja nakas.

  Aku menemukan kunci dengan mudah. Ketika tanganku meraih kunci secara tidak sengaja aku menyenggol patung kecil di meja nakas yang jatih dan pecah berkeping-keping di lantai.

  Lalu gonggongan anjing terdengar. Aku menyimpan kunci di kantong celana, meraih payung di sisi pintu sebelum berlari keluar.

  Aku tersentak. Satu anjing bersayap menemukanku. Dia mencegatku, aku berlari kearah lain, ke lorong sebelah kiri. Anjing itu mengejarku. Mereka bertambah, ada tiga ekor yang mengejar. Salah satunya terbang mencoba menangkapku. Aku dengan cepat memukulnya dengan payung. Lalu berlari terengah untuk ke luar dari gedung.

Love & Enemy || Kim Taehyung (V) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang