Part 2: Devil

1.6K 177 12
                                    


Laki-laki yang memakai topi itu sendirian, melawan delapan orang yang kewalahan menghadapinya. Ketika laki-laki bertopi itu menoleh untuk menghajar Minkyu, aku melihat wajahnya. Aku mengenalinya. Seketika aku teringat mimpiku mengenai perkelahian laki-laki berambut perak dan laki-laki berambut merah.

  Dan laki-laki yang menyelamatkanku ini adalah si iblis berambut merah yang jahat.

"Kim Taehyung..."

  Laki-laki itu mematahkan pergelangan tangan Minkyu dalam satu gerakan saat Minkyu mencoba memukul wajahnya. Snapbacknya terjatuh dan teriakan Minkyu mengema begitu nyaring. Teman-temannya yang lain bersiap menyerang Taehyung dengan pisau, balok kayu dan pemukul bisbol di masing-masing tangannya.

  Aku berdiri, berseru menyuruh Taehyung pergi.
Taehyung tidak mendengarkanku, ia melawan mereka dengan gerakan yang luar biasa cepat. Sebuah gerakan yang tidak mungkin dimiliki oleh manusia biasa.

  Aku terperangah ketika Taehyung berhasil melumpuhkan hampir semuanya. Kecuali Minkyu yang berhasil menusuk punggung Taehyung dengan pisau lipat yang dibawanya dengan tangan kirinya yang tidak patah.

Aku memekik, terkejut dengan apa yang terjadi di depanku. Punggung Taehyung berdarah begitu banyak. Pakaian hitam yang dipakainya berubah menjadi pekat karena darah.

Minkyu mundur ketika Taehyung berbalik dan mencabut pisau itu dari punggungnya yang ia lempar ke sembarang arah.

  Mata tajam Taehyung berubah menjadi merah kala menatap Minkyu dengan amarah.
"Manusia sialan!"

  Aku meraih handphone yang tergeletak di tanah untuk memanggil polisi. Ketika aku akan meraihnya, handphoneku hancur karena kilat merah yang tiba-tiba mendarat tepat pada handphoneku.

  Aku mendongkak ketika jeritan Minkyu terdengar lagi.

  Ya Tuhan!

  Aku terpaku tanpa bisa berbuat apapun ketika Taehyung menusuk perut Minkyu dengan sayap kirinya yang entah sejak kapan muncul di punggungnya. Sayapnya menusuk sampai menembus perutnya, bahkan aku dapat melihat isi perut Minkyu yang menempel dan bergelantungan pada sayap hitam Taehyung.
Aku bergidig. Ini mengerikan. Sungguh. Bau besi dari darah tercium begitu menusuk hidung. Aku merasakan pipiku basah. Tidak. Aku tidak menangis.

Ini bukan air mata.

Aku mengelap pipiku dan melihat jari-jari tanganku yang merah karena cairan darah milik Minkyu.

Ya ampun. Darah Minkyu ada dimana-mana, bahkan mengenai baju dan wajahku.

  Pekikan lain membuatku menoleh pada Taehyung yang dengan keji membakar tubuh Minkyu menjadi abu yang tercerai-berai tertiup angin. Teman-teman Minkyu berlari kalang kabut menjauh dari kemarahan Taehyung.

  Namun Taehyung mendapatkan mereka dengan mudah,

  "Tidak! Jangan! Lepaskan mereka, kumohon.." aku berseru ketika Taehyung bersiap membakar semua tubuh dari orang-orang tersebut dengan cahaya merah bagai gumpalan kilat di tangan kanannya.

  Taehyung meredamkan gumpalan kilatnya dan membiarkan mereka pergi dengan ketakutan. salah satunya bahkan tersandung-sandung menghindari Taehyung. Di sisi lain, Taehyung berbalik menatapku. Aku tidak bisa bergerak mundur atau hanya sekedar menggerakan tanganku ketika Taehyung berjalan mendekat padaku dengan sayap hitamnya yang begitu besar dan kokoh.

  Mata merahnya menatapku dengan tajam dan berbahaya. Aku berhenti bernafas kala wajah Taehyung menunduk mendekat pada wajahku. Aku dapat melihatnya dengan jelas, rambutnya berubah dari hitam menjadi merah secara perlahan dan beberapa helai rambut depannya  jatuh hampir menutupi mata merahnya. Detak jantungku pun bekerja ganda karena hal ini. Ia begitu rupawan dan mengerikan disaat yang bersamaan.

Love & Enemy || Kim Taehyung (V) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang