BERSAMANYA

13 8 0
                                    

Tata berjalan pelan memasuki kos-kosan Morsa. Ia berjingkat pelan-pelan seperti mailing. Suara seseorang mengagetkannya.

''Cari siapa ya Dek?'' tanya seorang Ibu paruh baya.

''Ehmmmm, itu saya mau jenguk Mas Morsa yang lagi sakit. Kalau boleh saya tahu, kamarnya sebelah mana ya Bu?'' tanya Tata sopan.

''Oh, adik pacarnya? Dari sini jalan lurus terus nanti belok kiri. Kamarnya Nak Morsa nomor 9.'' Belum sempat Tata mengucapkan terima kasih, ibu itu sudah pergi meninggalkannya.

''Apa ibu tadi bilang? Pacarnya? Yang bener aja...'' Tata bergumam sendiri. Ia berjalan melewati lorong-lorong kamar kos.

'Mana sih kamarnya, kok nggak nyampe-nyape?'

Kemudian Tata berbelok ke kiri. Ia melihat pintu sebelah kanan dan kiri dengan teliti. Takut ia kelewatan.

6...... 7....... 8.....

9!

'Ini dia kamarnya'

Tata mengetuk pintu kamar Morsa. Dari luar dia bisa mendengar suara kaki yang perlahan mendekat ke arah pintu.  Pintu kamar terbuka. Tampak Morsa yang memakai pakaian tidur kaget melihat kedatangan Tata yang tiba-tiba.

''Tata?'' ucap Morsa kaget.

''Iya. Aku mau jengukin Mas Morsa, makanya aku kesini. Boleh aku masuk?''

''Oh iya, silahkan masuk. Maaf kalau agak berantakan. Belum sempet beres-beres.'' Keduanya duduk di kasur Morsa.

''Udah, kamu tiduran aja. Masih belum enakan kan? Udah makan belum?'' Morsa menggelengkan kepala.

''Aku buatin bubur ya, habis itu minum obat biar kamu cepet sembuh.''

''Nggak usah repot-repot Ta. Nanti aku minta tolong temenku aja buat bawain makanan.''

''Mas Morsa gimana sih? Ada yang lebih deket buat dimintain bantuan, buat apa minta bantuan sama yang jauh?''

''Nggak apa-apa kamu aku repotin?''

''Aku nggak merasa kerepotan kok.'' bantah Tata.

''Sekarang kamu tiduran aja. Tunggu aku buatin bubur. Tuh kan masih panas, aku kompres ya...'' Tata memegangi dahi Morsa. Morsa hanya mengangguk pelan. Ia menatap Tata yang perhatian pada dirinya.

''Ngomong-ngomong darimana kamu tahu kalau aku sakit?''

''Tadi Kak Revi ngabarin kalau kamu lagi sakit. Makanya pulang sekolah aku langsung kesini.''

''Nggak gangggu acaramu?''

''Nggak kok. Aku nggak punya acara.''

Tata mengambil handuk dan mengompreskannya didahi Morsa. Tata tercekat saat Morsa mengenggam tangannya. Tata deg-deg'an.

''Makasih ya udah mau perhatian sama aku.'' ucap Morsa tulus. Ia menatap kedua bola mata Tata.

''Ehmm, sama-sama. Ehm.... aku bikinin kamu bubur dulu ya....'' Tata melepaskan tangannya dari genggaman Morsa.

Ia beranjak ke dapur dan mulai memasak bubur untuk Morsa. Jantung Tata berdetak lebih cepat saat tangannya digenggam Morsa. Ia kaget tapi juga senang karena Morsa mau menerima kebaikkannya.

Usai memasak, Tata membawa bubur itu masuk ke dalam kamar Morsa.

''Taraaa..... bubur ala chef Tata udah jadi.'' Morsa tersenyum geli melihat gelagat Tata. Ia bangkit dari tidurnya dan bersandar ke tembok.

''Doa dulu sebelum makan.''  perintah Tata masih memegangi mangkok bubur. Morsa membuat tanda salib kemudian berdoa.

''Sekarang buka mulut....''

Hadirmu Ubah HidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang