Sepulangnya Tata dari bertemu dengan Morsa dan Devan, ia langsung menuju ke kamarnya.
Tata membanting tasnya ke sembarang arah. Badannya dijatuhkan di kasur empuknya. Ia benar benar kesal pada Revi abangnya. Mengapa Revi tidak memberitahu keadaan Morsa pada Tata.Dengan gemas Tata turun ke bawah dan menyalakan remote tv. Ia mengganti chanel ke sana kemari. Saat hatinya sedang dongkol, Revi datang dengan wajah semringahnya. Langsung ia mensejajarkan tubuhnya dekat Tata. Mengetahu Revi di dekatnya, Tata langsung menjauh.
"Kamu kenapa Ta?"
"......"
"Bisu mendadak ya?" Goda Revi. Banyolan Revi tidak digrubis Tata."Woy bisu!!" Tata mendelik marah. Bisa bisanya sang kakak menyebutnya bisu.
"Mamaaaaaaa!!!!" Teriakan Tata yang super duper nyaring membuat Mama yang ada di dapur datang tergopoh gopoh.
"Kenapa Ta? Ada yg sakitkah? Atau apa?" Mama bertanya panik.
"Itu Ma, makhluk edan bilang kalau anak mama yang satu ini bisu." Revi yang hanya bercanda pun langsung kaget.
"Ehh ehh nggak gitu ma. Revi bisa jelasin kok. Nggak ada maksud kayak gitu."
"Reviiiiii kamu itu udah gede, berpikir cerdas dong nak. Kalau tahu adeknya nggak mood ya jangan digodain." Mama yang tahu betul tabiat Tata menasihati Revi.
"Ohh jadi ceritanya kamu lagi ngambek toh? Ya mbok ngobrol to dek." Ujar Revi dengan santainya.
"Dasar abang nyebelin gak pekaa"
"Terserah deh, mama nggak ikutan. Ini masalah kalian kan?" Karena tidak mau kena getahnya Mama memilih untuk melarikan diri.
"Kenapa sih kakak nggak jujur sama aku?"
"Jujur apa sih?"
"Nggak usah sok sokan nggak tahu deh. Aku udah tahu semua"
Revi semakin bingung dengan apa yang diucapkan adiknya itu."Ya Tuhan Ta, kakak beneran nggak mudeng nih."
"Soal Morsa kak. Kenapa kakak nggak bilang kalau Morsa kemarin itu mamanya nggak ada."
"Oh soal itu. Kakak kan nggak ingin kamu khawatir juga dek."
"Ihhh kakak tuh nggak ngerti ya. Aku kan juga ingin nyemangatin dia disAat dia terpuruk."
"Kamu suka Morsa dek?"
Pertanyaan Morsa bagai bumerang untuk Tata."Kakak ngomong apa sih? Nggak jelas. Siapa juga yang naksir?" Sahut Tata sewot.
"Kebanyakan marah bikin kamu tambah tua loh."
Tata mengambil bantalan sofa dan melempar ke Revi. Tak sampai situ, Tata menaiki tubuh Revi dan memukulinya.
"Aduhhh aduhhh dek. Udahan dong. Badan kakak remuk semua nih."
"Biarin. Tata nggak peduli. Kakak sih rese."
"Iya iya kakak ngaku salah. Berhenti dong. Sebagai ganti kakak traktir deh." Mendengar kata traktir, gerakan Tata langsung berhenti.
"Boleh juga. Tapi tunggu dulu, traktir apa dlu nih?"
"Ya terserah deh terserah kamu maunya apa?" Revi lebih memilih memgalah daripada adiknya berubah jadi macan kelaparan.
"Oke fix. Tawaran Tata terima. Tapi nggak boleh protes."
"Iya deh iya. Mau apa?"
"Oke. Tata mau kakak beliin aku stok kentang goreng di kulkas 20 bungkus, trus susu stroberi ultra 1 pack, kuota internet 50gb. Harus yang telkomsel. Sama apa yah???" Tata sibuk berpikir sedang Revi? Sibuk menenangkan hati dan pikirnya.
"Ya ampun ta, kamu minta traktir atau pemerasan sih?" Sungut Revi kesal.
"Huss!! Kan udah Tata bilang nggak boleh protes. Siapa suruh nawarin?" Usai begitu Tata meninggalkan Revi.
"Tuh kan, jadi serba salah. Nggak dibaikin ngambek, dibaikin nglunjak. Ckckck....." Revi mengacak rambutnya kesal.
Hello gengs, udah lama pake bgt ya gak pernah up. Mumpung kerjaan lagi break , sempetin up duluu meski sdikit sekaleee.
Pesennya cmn jgn bosen aja baca crita gabut aku ini.
See you part soon
KAMU SEDANG MEMBACA
Hadirmu Ubah Hidupku
Teen FictionPertemuan Tata dengan Morsa membuat keduanya semakin dekat. Apalagi Morsa adalah teman Revi kakak Tata. Dibalik sikap Tata yang ceria setiap harinya, ia menyimpan luka yang dalam. Akankah kehadiran Morsa mengubah Hidup Tata?