Tanpa disadari, Tata dan keempat sahabatnya berada dalam mall yang sama. Tata yang kini sedang nonton bersama Devan dan keempatnya yang cuci mata di toko baju.
''Gila, bajunya lucu banget....'' komentar Tanska yang melihat baju berwarna biru muda dengan gambar kelinci yang berwarna warni sedang memakan wortel.
''Lucu darimana? Kayak anak kecil taukkk'' balas Sandra
''Keren tuh yang ini.'' tunjuk Dena pada sebuah dress selutut warna peach yang cocok dengan kulitnya yang putih.
''Feminin banget!''
''Eh, kita kan cuman mau lihat-lihat. Ngapain pada debat baju sih? udah ah..... keluar yukkk'' Sandra mengajak ketiganya keluar dari toko itu. Ketiganya tidak menghiraukan ucapan Sandra. Tanska dan Dena kekeuh pada pilihan bajunya.
''WOYYY!!!!! Kalian dengerin aku nggak sih? Bururan keluar'' Sandra mangkel karena tidak ada yang memperhatikannya. Ia mendengus sebal. Sampai mata Sandra menangkap sosok yang sangat dikenalinya lewat didepan tempat mereka berdiri.
''Itu kan Tata''
''Hey Guysss... ada Tata nih jalan sama cowok.'' Sandra menepuk pundak Nika yang berada paling dekat dengannya tanpa melepaskan pandangan ke arah Tata.
''Mana?'' tanya ketiganya.
''Itu tuhhh....'' tunjuk Sandra pada kerumunan orang yang mulai agak menutupi Tata.
''Salah lihat kali.... Bukannya Tata ada acara ya? Makanya dia nggak bisa ikutan kita-kita?''
''Mana mungkin dia kesini?''
''Nggak percaya banget sih! Sini ikut aku. Mereka jalan ke foodcourt tuh!'' Tanpa banyak bicara ketiganya mengikuti langkah kaki Sandra yang sebentarpelan lalu berlari kemudian berhenti mendadak.
''Calling.... Calling dong kalau mau berhenti San.'' protes Dena. Ia mulai membenarkan tali sepatunya yang sedikit lepas. Kini, keempatnya sudah berdiri didepan pintu foodcourt.
''Iya itu bener Tata.''
''Itu Devan kan? Kakak kelas kita yang nolongin Tata kemarin?''
''Tata boong sama kita ya? Kurang ajar tuh anak! Samperin aja yuk!''
Seorang waitress yang bekerja disituheran melihat keempatnya bersembunyi seperti mengintai penjahat.
''Permisi dek... Ada yang bisa dibantu?'' tanya waitres tersebut.
''Nggak ada!'' ujar Sandra ketus. Matanya tetap fokus memandangi Tata dan Devan yang asyik bersenda gurau.
''Kalau nggak, bisa menyingkir dari sini nggak? Soalnya adik-adik ini menghalangi jalan.'' Kalimat waitres barusan menyadarkan keempatnya. Refleks, mereka berdiri dan langsung menoleh ke belakang. Tampak beberapa pengunjung memperhatikan mereka dengan raut wajah yang berbeda-beda.
''Sorry semua'' Nika mengawali dan menarik Tanska, Dena dan Sandra untuk segera masuk kedalam.
Tata dan Devan asyik bercanda, tetapi surut melihat ekspresi Tata yang berubah menjadi kaget. Tentu saja. Karena objek yang dilihat Tata ada dibelakang Devan bukan dirinya.
'Mampus nih' Tata menggigit bibirnya. Belum sempat Devan bertanya, suara dibelakang Devan lebih dulu bersuara.
''Boleh ikutan gabung nggak?'' Buka Sandra pada keduanya. Tata dan Devan sama-sama terkejut dengan arti yang berbeda.
Kalau Devan kaget karena menculnya cewek-cewek yang nggak diundang dan bisa dipastikan menggagalkan acaranya dengan Tata.
Sedang Tata kaget melihat sahabat-sahabatnya mergokin dia jalan bareng Devan. Apalagi dia beralasan nggak bisa ikut karena ada acara. Kini mereka bertemu Tata disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hadirmu Ubah Hidupku
Teen FictionPertemuan Tata dengan Morsa membuat keduanya semakin dekat. Apalagi Morsa adalah teman Revi kakak Tata. Dibalik sikap Tata yang ceria setiap harinya, ia menyimpan luka yang dalam. Akankah kehadiran Morsa mengubah Hidup Tata?