Seriuosly?

6.1K 125 27
                                    

Hai nama saya Upin!
Dan ini adik saya Ipin!
Hm! Betul! Betul! Betul!
Ini kisah kami berdua!
Eh? Kau da lupa ke?
Hah??? Ha...
Ini kisah kami semua!

Akhirnya film kartun yang kutunggu-tunggu mulai juga. Aku menikmati film kartun ini dengan secangkir coklat hangat dan bolu kukus buatanku sendiri. Hari ini hujan turun deras sekali, aku yang mematikan AC saja masih kedinginan.

Drrttt drrrtt

Ku lihat ponselku bergetar, sepertinya ada notif pesan dari seseorang.

Odel : Hazel

Owh, ternyata Odel. Iya, dia sahabatku. Dia sekarang tinggal di New York, sementara aku di Indonesia. Dia menjadi model di sana, sementara aku menjadi penulis disini. Berbeda jauh sekali, akh aku iri padanya.

Hazel : Kenapa, Del?

Pepsodent action.. 1... 2... 3...

Aku menoleh ke TV-ku, kenapa cepat sekali iklannya? Perasaan baru mulai deh, atau aku yang keasikan buka Line, Instagram, Wattpad, Path, dan Snapchat ya? Ck menyebalkan.

Drrttt drrtt

Odel : Alvaro ada di Indonesia sekarang

DEG

Jantungku seperti berhenti berdetak sekarang. Kenapa? Kenapa dia harus balik lagi? Kenapa? Kenapa, Alva? Kenapa? Air mataku mulai mengalir di pipi.

Dia, Alvaro Christopher. Orang yang aku benci sejak 3 tahun yang lalu. Aku tahu dia sahabatku, DULU. Tapi memangnya tidak boleh bila sahabat menyukai sahabatnya sendiri? Sahabat yang sudah memiliki kekasih? Bahkan aku hanya menyukainya dalam diam, tetapi sampai akhirnya dia mengetahuinya. Dan meninggalkanku tanpa kata perpisahan, apa aku semenjijikan itu bagimu? Apa aku terlalu rendah dimatamu, Alva?

Tok tok tok

Ku dengar ketukan pintu di depan, ku usap air mata di pipiku lalu berjalan menuju pintu. Ku buka pintu itu dan kau tau siapa yang datang? Iya, tepat sekali. Alvaro. Dia membawa sebuket bunga matahari dan sekotak cokelat putih kesukaanku. Aku masih menatapnya tak percaya, dia terlihat sangat tampan dengan tuxedo abu-abu yang ia kenakan. Dia tersenyum padaku lalu memelukku erat. Apakah ini mimpi? Jika mimpi tolong jangan bangunkan aku.

"Alva."

"I miss you," dia memelukku lebih erat lagi tetapi tanganku susah untuk membalasnya. Aku terlalu kaku saat ini. Owh pipiku merah sekarang. Oh ayolah, Hazel, kau sudah move on darinya bukan? Jangan hanya karena pelukan kau gagal move on!

Dia melepaskan pelukannya lalu memberikanku sebuket bunga matahari dan coklat, "ini untukmu, princess." Ucapnya sambil tersenyum manis. Aku mengambil bunga dan coklat itu sambil menunduk malu karena pipiku yang merah sekarang.

"sorry for everything, sorry for left you with not saying goodbye, im sorry, princess. I left you because something," kulihat sorotan matanya yang tulus mengatakannya. Terlihat sekali bahwa dia menyesal.

"Maksud kamu?"

Dia memberiku sebuah undangan, terlihat sangat indah sekali undangan itu. Tunggu, apa maksudnya? Dia.. akan menikah?

"Kamu..."

"Aku akan mengadakan pesta pernikahan, aku mau kamu datang ke pesta pernikahanku sebulan lagi." Ucapnya yang langsung pergi begitu saja. Tubuhku masih menegang mendengar ucapan terakhirnya sebelum pergi. Dan sekali lagi kamu membuatku jatuh. Jatuh tanpa ada harapan sepersen pun. Aku menyesal, aku menyesal membuka pintu tadi. Lebih baik kau tidak menemuiku selamanya dari pada datang membuatku senang lalu menjatuhkanku ke jurang yang paling dalam.

Air mataku semakin deras, aku biarkan tubuhku terjatuh di depan pintu. Hujan yang semakin deras juga menemani kesedihanku seperti mengerti apa yang aku rasakan. Ku mulai membuka undangan itu, sebenarnya aku tidak mau membukanya, terlalu sakit melihatnya. Aku terpaksa.

Our Wedding
H&A

Ku mulai membuka lembaran berikutnya.

HAZELEA CLOVIS
Putri dari keluarga Kenan Clovis-Valery Shaquille

Dengan

Alvaro Christopher
Putra dari keluarga Devano Christopher-Megan Denver

Pesta Pernikahan
Hari : Rabu, 20 Maret 2017
Pukul : 12.00 - selesai
Disneyland Resort, Anaheim, AS

WHAT???? Kulempar undangan itu ke sembarangan tempat. Yang benar saja? Ini serius? Akh sepertinya aku salah membaca. Ku ambil undangan itu lalu membacanya berulang-ulang kali. Ternyata benar, tidak ada yang salah. Ku lihat ada selembar kertas putih terlipat di ujung kertas undangan itu.

"Hello my princess. Mungkin aku ngga seromantis pria yang ada di novel yang selalu kamu baca dulu. Tapi aku akan ngebuktiin ke kamu kalau pria di novel itu ada di dunia. Maaf aku ninggalin kamu terlalu lama. Disana aku berusaha semaksimal mungkin untukmu, untuk masa depan kita. Aku, Alvaro Christopher want you to be my wife, will you marry me?"

Tere LiyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang