Part 05

3.3K 265 5
                                    

Anna turun dari mobil Ronny lalu melangkahkan kaki jenjangnya menuju gerbang sekolah yang luar biasa luas untuk ukuran Senior School. Jelas, ini Senior High School paling ternama di Zurich.

Ketika tubuhnya masuk ke dalam gerbang, sorotan mata mulai menatapnya. Lelaki dengan sorot mata lapar sedangkan wanita dengan sorot mata tak suka saat semua lelaki memandanginya.

Kasak kusuk Anna mendengar ucapan demi ucapan yang terlontar dari bibir para murid disana, mengatakan siapa dia, pindahan dari mana, dari keluarga mana dan sebagainya. Namun sebuah bariton suara terdengar jelas di telinga Anna membuat Anna menunduk malu.

"LIHATLAH! GADIS PUNGUT YANG BERUNTUNG BISA MENJADI ANAK DARI MR.DYLLAN!!"

Semua mata menatap Anna yang terlihat menunduk tak berani menatap orang lain di sekitarnya.

"GADIS PUNGUT YANG TIDAK TAHU DIRI!" hardik suara yang Anna kenali. Matanya bersibobok dengan manik mata berwarna hijau milik Evellin. Namun Anna kembali menunduk tak berani menatap Evellin.

"Kau bernasib sangat jelek, Vell" sindir seorang gadis di samping Evellin.

"Ya, mendapatkan saudara pungut dari kalangan nista bahkan bisa bersanding denganmu disekolah ini!" Cetus salah satu gadis yang bersama Evellin.

"Gadis tak tahu diri yang tidak tahu siapa kau, Vell!" Timpal yang lainnya.

Gadis yang bersama Evellin berjumlah lima orang dan kesemua itu berpenampilan sangat mencolok dan jelas pasti di segani sehingga bisa leluasa membully anak baru di hadapan semua murid tanpa ada yang bisa menyela.

Sebagian murid ada yang ikut mencemooh Anna ada pula yang hanya memandangnya dengan tatapan yang sulit di artikan. Hingga bell tanda kelas di mulai membubarkan murid-murid yang tadi bergerombol.

Anna menatap ujung sepatunya ketika berjalan dan tepat saat dirinya berada di samping Evellin. Kaki Evellin terulur menjegal kaki Anna hingga Anna kehilangan keseimbangan lalu terjatuh terjerembab ke tangga pertama menuju sekolahnya itu. Siku Anna tergores ujung lantai hingga mengeluarkan darah. Ia hanya menunduk dengan tangan lainnya yang mengusap sikunya yang terluka.

Evellin dan kelima temannya tertawa terbahak-bahak melihat Anna terjatuh. Dengan kasar Evellin merebut tas punggung Anna lalu mengeluarkan seisi tas Anna yang seluruhnya berisi buku catatan serta buku-buku pelajaran yang tebal lainnya. Tak sampai disitu, Evellin meraih kuncir rambut Anna lalu mengacak rambut hitam gadis itu hingga beberapa helai terselip di jarinya. Anna hanya meringis dengan tangan lemahnya yang memegang tangan Evellin agar menyudahi siksaannya.

"Hari pertamamu bersekolah, kau sudah sangat mengenaskan!" Hina Evellin kemudian berlalu meninggalkan Anna yang mulai menitikan airmata.

Dengan lemah Anna memunguti buku-buku serta perlengkapan menulis lainnya lalu memasukan kembali ke dalam tasnya. Ia masih terduduk dengan rambutnya yang berantakan hingga tangan kekar terulur tepat di depan wajahnya.

Anna mendongak memandang siapa yang menolongnya. Ia tertegun sesaat memandang seorang lelaki tampan bak dewa yunani yang Anna yakini pernah melihatnya sebelum ini. Tangan lelaki itu bergerak sedikit membuat Anna tersadar lalu meraihnya. Dengan sigap Anna berdiri namun keseimbangannya hilang ketika kakinya tak sepenuhnya berdiri di tangga. Tubuhnya hampir terjatuh namun kembali tangan kekar itu menariknya hingga mendekat erat di tubuh kekarnya.

Anna gugup di peluk lelaki itu, bahkan ini pelukan pertama baginya dengan seorang lelaki. Sungguh, Anna bersumpah ada sesuatu yang bergejolak saat dadanya berdempetan dengan dada bidang lelaki tampan itu. Namun tak lama ia melepaskan pelukan panas diantara mereka lalu mulai menyisir rambutnya dan mengikatnya asal. Anna meraih tas miliknya lalu menunduk tak berani menatap lelaki tampan di hadapannya.

ANNASTASYA (Key To Heart)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang