Sore menjelang malam di sudut kota Swiss, dijalanan sepi tanpa kendaraan terdengar samar-samar suara mobil mendekat.
Mobil berwarna silver itu berhenti tepat di pinggir jalan sepi, pintu-pintu terbuka hingga 4 orang pria memakai pakaian yang seragam itu turun, membuka pintu bagasi lalu mengeluarkan plastik besar seperti sampah.
"Apa kau yakin tak kita ceburkan saja ke sungai?" Tanya salah satu pria tersebut.
"Biarkan saja disini!"
Para pria yang tak lain para pelayan itu meletakan plastik tersebut di pinggir rerumputan jalanan setelah mengecek jika tak ada kendaraan yang melintas disana.
"Ayo cepat!" Seorang pelayan lain mengkomando yang lainnya untuk segera naik setelah dari kejauhan melihat kendaraan yang mendekat.
Keempat pelayan tergesa-gesa memasuki kendaraan, menyalakan mesin mobil lalu melesat meninggalkan tubuh yang mereka anggap tak bernyawa bahkan di bagasi pun mengambang darahnya yang merembes dari tubuh gadis malang itu.
***
Daniel turun di ikuti beberapa orang berpakaian formal, dibalik pakaian formal itu terselip masing-masing senjata api yang di simpan di balik jas mereka.
Daniel tergesa-gesa memasuki lobi, berjalan cepat ke arah lift khusus menuju apartement Geraldo dan memencet beberapa tombol kunci rahasia.
Pria itu mengacuhkan beberapa pasang mata yang melihatnya takut karena sebagian dari mereka mengenal siapa Daniel hingga membiarkan pria itu berbuat sesuka hati.
Daniel segera masuk ke dalam lift di ikuti 8 orang pengawalnya, sedangkan 15 lainnya berdiri menunggu di lobi apartement.
Pintu lift terbuka menampilkan Daniel beserta anak buahnya.
"Anna! Kau harus ikut aku! Aku-"
Ucapannya terhenti karena tak ada siapapun di dalam sana, pria itu berjalan ke balkon namun tak menemukan yang ia cari, mencari ke kamar mandi hingga ke ruangan lain namun tak menemukan Anna dimanapun.
"Tuan!" Salah satu anak buahnya melapor. "Saya tak menemukan barang-barang juga pakaian Nona Anna disini!" Sambungnya menunduk.
"Tuan!" Anak buahnya yang lain datang. "Saya menemukan kertas ini!" Pria itu menyerahkan secarik kertas pada Daniel.
Daniel menerima kertas tersebut, membukanya lalu membacanya dengan teliti.
Siapapun yang menemukan surat ini, tolong beritahu Geraldo bahwa aku tak lagi mencintainya, aku sudah cukup membawa harta kekayaan dan membunuh para pelayan juga si tua bangka Ronny. Jangan cari aku, bodoh!
ANNA-
Daniel mengernyit, tidak mungkin Anna mengatakan hal sekasar ini, lagipula tak masuk akal jika gadis itu tak mencintai Geraldo padahal jelas saat adiknya itu meninggalkannya, Anna terlihat begitu sedih dan tak menerima kepergian Geraldo hingga bertahun-tahun lamanya.
"Cari semua pelayan dan kumpulkan semua di lobi!" Bentak Daniel dengan murka.
Kedelapan anak buahnya itu mengangguk lalu turun lewat lift.
Sedangkan Daniel terduduk di tepian ranjang mengamati secarik kertas yang ditinggalkan Anna.
Daniel memang berencana memberitahukan kematian Ronny, Eliza juga semua pelayan dalam rumah megah milik Ronny. Namun ia tak menyangka jika Anna-lah yang membunuh mereka semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNASTASYA (Key To Heart)
Teen FictionPart 1-10 PUBLIK Part 11-End PRIVASI.. silahkan follow dulu.. Annastasya Bella, gadis cantik yang tertutupi oleh penampilannya yang biasa. Ditinggalkan oleh satu-satunya orang yang hidup bersamanya, yang membesarkannnya, dan menjaganya yaitu ibunya...