Mingyu ❤ [Manly]

4.6K 603 32
                                    

Sider itu hak setiap orang. Tapi, cobalah menghargai karya orang lain guys :)

Cuma mau publish dihari special ehe



Mingyu ✖ you

***

Kau harus bertanggungjawab, Kim Mingyu!

***

Mataku terbuka perlahan ketika merasakan tangan seseorang yang mengusap lembut wajahku, berkedip beberapa kali untuk menormalkan mataku dengan cahaya menyilaukan yang memasuki jendela kamarku.

"Good morning, babe."

Aku tersenyum, menatap laki laki yang duduk di tepi kasurku.

"Morning, Mingyu."

Jemarinya mengusap pipiku lembut, "Jadi, sampai kapan kamu mau tidur, hm?"

Dahiku berkerut, menampilkan wajah seolah sedang berfikir keras. "Sampai besok. Hah, senangnya hari libur." Aku kembali tidur. Bergelung dengan selimutku layaknya ulat bulu.

Mingyu mendengus sebal, tangannya menarik-narik selimut yang membungkus tubuhku. "(Yn), aish jangan tidur lagi. Kau lupa kalau hari ini kita ada kencan?"

Ah ya! Kencan!
Bagaimana bisa aku lupa.

Segera aku berlari ke kamar mandi setelah mengecup sebelah pipi Mingyu singkat, meninggalkan Mingyu yang terbengong diatas kasurku.

***

Dengan berbalut kaos dan hotpants aku keluar dari kamar mandi, tanganku yang memegang handuk tergerak ke atas kepalaku untuk mengeringkan rambut yang basah.

"Ming—"

Mataku membulat, wajahku memerah bak kepiting rebus ketika melihat Mingyu—kekasihku tengah memegang 'benda privasiku' ditangannya.

"YAK! KAU APA-APAAN, SIH?!"

Dengan sigap, aku berlari ke arah Mingyu duduk. Merebut benda keramat itu ditangannya lalu menyembunyikannya dibalik tubuhku.

Sialan sialan sialan.

"Wah, ukuran bra mu kecil sekali, ya."

Kim Mingyu, aku ingin menguburmu hidup-hidup sekarang juga.

Mingyu menggeleng-geleng seakan menganggap hal seperti itu tak masuk akal. Kepalanya mendongak kedepan, menatapi tubuhku yang kini bergerak gelisah. Telapak tangannya terletak satu meter didepan dadaku, kemudian bergerak turun sampai kepusar.

"Aku baru sadar kalau rata sekali." Aku yang kaget lantas langsung menutupi bagian dadaku.

"Dasar idiot! Sinting! Cabul, awas saja kau!"

Aku melompat ke atas kasur, memukul Mingyu menggunakan bantal dengan membabi buta. Masa bodoh dengan wajah tampannya yang setelah ini akan hilang. Aku tak peduli.

"Yak! Hentikan! (Yn)!"

"Huh?! Apa? Berhenti? Yak! Enak saja."

Terus menerus kulempari laki laki bermarga Kim itu dengan bantal. Tak tinggal diam, ia pun berusaha melawan dengan menggapai tanganku. Menahan tanganku dengan tangannya hingga—

Bruk

Kami berdua terjatuh diatas kasur dengan posisi yang sedikit tidak menyenangkan. Aku berada tepat dibawah tubuh Mingyu.

Sebong Imagine » svtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang